banner-detik
NEW PARENTS

Ini 6 Persiapan Sebelum Memutuskan Adopsi Anak

author

Sisca Christina05 Sep 2021

Ini 6 Persiapan Sebelum Memutuskan Adopsi Anak

Dari persiapan psikologis hingga administratif, pastikan semua matang. Jangan sampai ada yang terlewat. Apa saja persiapan yang diperlukan untuk adopsi anak?

Mengadopsi anak nggak sesederhana yang dibayangkan. Butuh persiapan panjang yang bisa menyita waktu, pikiran, energi hingga emosi. Niat saja nggak cukup. Pastikan Anda dan pasangan siap lahir dan batin, material dan spiritual dan berbagai pertimbangan sudah dipikirkan dengan matang. Siapkan check list mommies dan suami, berikut ini persiapan yang perlu dilakukan sebelum memutuskan adopsi anak.

Enam Persiapan Adopsi Anak

Persiapan Mental

Memiliki tambahan anggota keluarga memang menyenangkan. Namun, mengadopsi anak harus disertai tanggung jawab dan komitmen. Dibutuhkan cinta, perhatian dan kasih sayang untuk merawat dan membesarkan anak. Siapkah mommies dan suami dengan semua itu?

Tanyakan diri dan pasangan apa alasan ingin mengadopsi anak, dan seberapa kuat alasan itu. Persiapan mental adalah salah satu persiapan terpenting sebelum memutuskan untuk adopsi anak. Pasalnya, Anda dan pasangan hendak mengemban tugas mulia dengan menjadi orang tua. Jika hanya salah satu saja yang ingin mengadopsi anak, sementara pasangan lainnya tidak, itu bisa menimbulkan konflik di kemudian hari.

Setelah mantap secara psikologis, diskusikan rencana adopsi ini dengan keluarga besar. Keluarga mungkin akan menanyakan alasan atau kesiapan Anda. Kalau Anda sendiri yakin, kemungkinan keluarga akan setuju. Ini adalah langkah besar, jadi dukungan keluarga besar akan berarti bagi Anda.

Persiapan Fisik

Merawat dan membesarkan anak itu pada praktiknya cukup menguras energi, lho. Jadi, mommies dan pasangan juga perlu mempertimbangkan kesanggupan secara fisik. Anda dan pasangan harus dalam keadaan sehat dan kondisi fisik prima.

Persiapan Parenting

Hidup dan prioritas mommies dan suami akan berubah setelah anak hadir. Bicarakan sedetil mungkin dengan pasangan segala perencanaan terkait pengasuhan anak. Misalnya, gaya pengasuhan apa yang akan diterapkan? Jika mengadopsi bayi, bagaimana pembagian tugas memberi susu saat tengah malam? Perlu mempekerjakan suster anak, atau memilih mengasuh sendiri? Dan seterusnya. Realita saat mengarungi bahtera parenting nanti bisa sangat berbeda dengan apa yang dibayangkan. Jadi, sebelum kita terjun “praktik langsung”, Anda dan pasangan wajib membekali diri terlebih dahulu dengan ilmu parenting. Ingat, anak adopsi wajib dicintai layaknya anak kandung.

Baca juga: 10 Cara Bonding dengan Anak Adopsi

Persiapan Finansial  

Pastikan mommies dan daddies punya perencanaan finansial yang matang dan mapan. Selain wajib memenuhi kebutuhan dasar hidup anak yaitu sandang, pangan, papan, calon orang tua angkat juga wajib memastikan anak mendapatkan pendidikan yang layak demi masa depannya.

Persiapan Hukum dan Administrasi

Di Indonesia, tata cara adopsi anak diatur dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (UU Perlindungan Anak), dengan peraturan pelaksana berupa Peraturan Menteri Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak (PP Adobsi), dan dijelaskan lebih rinci dalam Peraturan Menteri Sosial Nomor 110 Tahun 2009 (PERMEN) tentang Persyaratan Pengangkatan Anak.

Jika mommies dan daddies memenuhi persyaratan, silakan mengajukan permohonan adopsi anak ke Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi. Nantinya, negara dan pengadilan terkait akan menguji kelayakan calon orang tua angkat untuk memastikan kesanggupannya dalam memenuhi kebutuhan anak, yaitu dengan mengutus Pekerja Sosial untuk mengunjungi rumah calon orang tua asuh.

Pastikan mommies mengikuti prosedur dengan benar, guna menghindari timbulnya masalah di kemudian hari. Seluruh proses tata cara adopsi anak secara resmi dari awal sampai selesai kira-kira memakan waktu hingga dua tahun. Bukan waktu yang pendek, ya?

Persiapan Lainnya: background check

Telusuri latar belakang anak yang akan diadopsi, termasuk riwayat kesehatannya (fisik maupun mental) dan latar belakang keluarganya. Ini penting untuk mengecek kesanggupan calon orang tua dalam merawat anak apabila memiliki kondisi tertentu.

Di Indonesia, mengadopsi anak dengan agama dan suku yang sama dengan calon orang tuanya juga dianggap penting. Ini untuk menghindari sengketa perbedaan agama antara orang tua angkat dengan orang tua kandung yang mungkin terjadi di masa depan.

Sebelum memutuskan untuk adopsi anak, mommies dapat berkonsultasi dengan pihak-pihak terkait. Misalnya, konseling dengan psikolog terkait persiapan psikologis, berbicara dengan konsultan hukum dan bergabung dalam komunitas seputar adopsi anak.

Baca juga: Kapan Saat Tepat Memberitahu Anak Adopsi? 

Share Article

author

Sisca Christina

Ibu dua anak yang berprofesi sebagai digital nomad, yang juga suka menulis. Punya prinsip: antara mengasuh anak, bekerja dan melakukan hobi, harus seimbang.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan