Sorry, we couldn't find any article matching ''
Menumbuhkan Semangat Kesetaraan Gender Lewat Dapur dan Memasak
Indonesia menempati peringkat ke 85 dengan kesadaran kesetaraan gender yang rendah. Perlu edukasi lebih terkait hal ini, salah satunya dimulai dari dapur.
Berdasarkan data dari The Global Gender Gap Index 2020 yang dipublikasikan oleh World Economic Forum, kesadaran akan kesetaraan gender di Indonesia masih sangat rendah. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa Indonesia berada di peringkat 85 dari 153 negara dengan kesadaran kesetaraan gender yang rendah. Angka ini bahkan tidak berubah sejak 2018.
Ketimpangan gender yang terjadi biasanya meliputi: kurangnya partisipasi dan kesempatan ekonomi bagi perempuan, juga rendahnya tingkat pendidikan, kesehatan, harapan hidup serta pemberdayaan di bidang politik.
BACA JUGA: 4 Alasan Pentingnya Edukasi Kesetaraan Gender di Rumah
Selain itu , kurangnya edukasi tentang kesetaraan gender juga membuat banyak masyakarat Indonesia yang belum memperhatikan isu ini. Belum lagi adanya stereotipe yang melekat dengan gender tertentu. Sebagai contoh, ungkapan dapur, sumur, kasur untuk menggambarkan perempuan, di mana mereka selalu diharapkan untuk mengurus rumah tangga, termasuk memasak. Sebaliknya, laki-laki yang memasak dianggap tabu.
Meski perjuangan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kesetaran gender ini masih sangat panjang, tetapi sudah ada beberapa keluarga yang menerapkannya di rumah. Salah satunya adalah Annisa Nur Erawan, tenaga kesehatan di RS Salamun Bandung. Sejak dua tahun belakangan ini, Annisa harus bertugas di Rumah Sakit untuk mengatasi COVID-19. Oleh sebab itu, urusan rumah tangga lebih sering dilakukan oleh suami dan anak laki-lakinya.
“Ketika pekerjaan saya sedang terasa berat, saya dibantu oleh suami dan anak laki-laki saya. Kalau saya tinggal kerja mereka juga bisa masak sendiri,” kata Annisa.
Zafran, anak laki-laki Annisa, menyadari bahwa pekerjaan mengurus rumah tidak hanya urusan perempuan. “Selama dua tahun mengurus pasien Covid19, Ibu selalu terlihat capek. Tidak masalah karena saya bisa masak sendiri resep yang simpel,” tuturnya.
Ingin membantu mengedukasi masyarakat Indonesia tentang kesetaraan gender, Kecap ABC meluncurkan kampanye #SuamiIstriMasak. Menurut Kecap ABC, mengaplikasikan kesetaraan gender bisa dimulai dari dapur, seperti yang dilakukan keluarga Annisa. Kampanye ini pun ditujukan kepada anak laki-laki dalam keluarga, yang nantinya diharapkan akan menjadi suami yang sadar akan kesetaraan gender.
Sejak 2018, Kecap ABC telah meluncurkan berbagai program untuk mendukung laki-laki untuk bisa membantu perempuan dalam keluarga, seperti menyediakan wadah online untuk mendukung suami masak, menggelar program Koki Muda Sejati sampai bekerjasama dengan platform belajar online untuk mengajarkan kesetaraan gender kepada generasi muda.
BACA JUGA: 5 Kartini Muda Masa Kini yang Layak Jadi Inspirasi Remaja
“Heinz ABC percaya bahwa penting untuk mendidik dan mendorong generasi muda demi memiliki pemahaman tentang kesetaraan gender, yang akan menjadi salah satu modal besar mereka ketika mereka mulai membangun keluarga sendiri di masa depan”, ungkap Mira Buanawati, Head of Legal & Corporate Affairs Kraft Heinz Indonesia & PNG / Susanne Migchels, Marketing Director Kraft Heinz Indonesia & PNG.
Selain itu, Kecap ABC juga menggandeng pasangan selebriti Titi Kamal dan Christian Sugiono sebagai Brand Ambassador. Pasangan ini terkenal dengan chemistry mereka dalam membangun keluarga. Christian kerap memasak di dapur tanpa takut akan anggapan bahwa memasak hanya untuk perempuan. Berkolaborasi dengan Kecap ABC, pasangan ini juga mendukung suami dan istri untuk masak bersama, dengan mempromosikan hashtag #SuamiIstriMasak di media sosial.
Share Article
COMMENTS