Sorry, we couldn't find any article matching ''
Dear Ortu, Stop Lakukan Hal Ini Saat Anak Sekolah dari Rumah
Selama pandemi COVID-19, anak-anak harus sekolah dari rumah. Karena tidak belajar di ruang kelas seperti biasanya, banyak orang tua di rumah lupa batasan.
Awal-awal menemani anak sekolah dari rumah, saya belajar banyak sekali. Salah satunya adalah, meski di rumah, sekolah ya tetap sekolah. Kamar tempat dia belajar adalah ruang kelas, saya harus hargai itu. Jadi tidak bisa dia sedang belajar lalu tiba-tiba saya colek dan tanya sesuatu.
Karena di sekolah pun kita tidak akan melakukan itu kecuali sangat sangat penting dan sudah izin guru yang sedang mengajar, kan? Tidak bisa dong kita nyelonong masuk kelas lalu berbisik pada anak, sementara guru sedang mengajar? Ya, etika yang sama juga sebaiknya diterapkan meski anak bersekolah dari rumah.
BACA JUGA: Tips Agar Si Kecil Bertahan Sekolah Online Tanpa Rasa Bosan
Teman saya misalnya, karena kepo anak belajar apa, ia masuk ke link Zoom kelas anaknya dan ikut bergabung belajar. Tentu wali kelas anak langsung menyapa. Tapi lalu dia kesal, kenapa tidak diabaikan saja kan cuma pengen ngintip!
Lah, saya bilang itu sama levelnya dengan anak sedang belajar di kelas lalu kita menyelonong masuk tanpa izin guru yang sedang mengajar, duduk di tempat duduk kosong dan berharap diabaikan tanpa ditegur atau disapa, kan tidak mungkin? Guru pasti bertanya ada apa dan kenapa harus ikut masuk kelas?
Batas-batas ini memang jadi blur ya, kita mungkin belum terbiasa juga. Meski namanya pembelajaran jarak jauh, tetap ada batasan anak yang sedang belajar di lingkup sekolah.
Berikut yang harus berhenti dilakukan orang tua selama anak sekolah dari rumah:
Menemani anak terus menerus
Kalau anak di bawah 5 tahun mungkin oke ya masih harus ditemani, tapi di atas 5 tahun sudah bisa, kok mandiri. Sediakan saja semua buku dan alat tulisnya di meja, ia sudah bisa memilih buku dan meraut pensilnya sendiri. Tidak perlu selalu ditemani!
Sekolah pun dia sendiri, kan. Menemaninya terus tidak melatih kemandiriannya jadi coba ditinggal deh.
Ikut berkomentar
Iya, jangan ikut mengomentari guru karena yang belajar kan anakmu bukan kamu, mom. Jadi diem yuk, percayakan pada gurunya. Kalau tidak percaya, kenapa sekolah? Sudah homeschooling saja. :)
Iya guru bisa salah tapi menegur pun ada cara baiknya. Tidak berarti saat bicara di kelas dipotong atau ikut menambahkan komentar.
Memarahi anak di depan semua orang
Iya, SFH itu banyak sekali tantangannya ya, terutama ujian kesabaran. Tapi kalau sudah sangat sangat tidak sabar dan ingin marah, keluar dulu saja tinggalkan anak.
Jangan sampai memarahi (apalagi dengan melabeli) anak di depan semua teman sekelasnya. “Kenapa malas sih!” atau “Kok susah banget sih disuruh nulis doang!”. Duh, saya yang tidak tega kalau tak sengaja mendengar ibu yang marah dan terdengar di Zoom.
BACA JUGA: 25 Pertanyaan Seputar Sekolah Online yang Bisa Ditanyakan ke Anak
Terlalu banyak komplain
Salah sedikit komplain di group, tak sreg dikit marah-marah, menurut saya nih ya sekolah dari rumah kan sudah sulit bagi semuanya, toleransi sedikit bisa pasti, kan?
Ini kondisi tidak ideal bukan hanya bagi siswa dan orangtua, tapi juga bagi guru! Jadi hormati juga guru dan maklumi lah kalau salah-salah sedikit, namanya juga manusia.
Membantu tugas anak berlebihan
Karena anak mengerjakan semua tugasnya di rumah kita jadi merasa semua tugas harus diperiksa semua dan benar semua, iya atau iya?
Padahal kan ada tugas sekolah ada pekerjaan rumah ya, tugas sekolah itu kalau di sekolah ya akan anak kerjakan sendiri tanpa kita intervensi. Kenapa tidak menerapkan hal yang sama di rumah?
Saya tekankan pada anak saya bahwa salah tidak apa-apa, tapi berusaha lah kerjakan sendiri, lebih baik ada yang salah tapi sudah berpikir sendiri dibanding benar semua tapi dibantu orangtuanya. Karena lagi-lagi, kapan bisa mandiri kalau tugas juga dibantu?
Share Article
COMMENTS