banner-detik
LIFESTYLE

6 Tips Mengolah Daging Kambing Agar Tidak Bau

author

Dhevita Wulandari18 Jul 2021

6 Tips Mengolah Daging Kambing Agar Tidak Bau

Tahukah Anda, kolesterol daging kambing lebih rendah dibanding ayam? Mau coba, konsumsi daging kambing di Idul Adha? Berikut tips mengolah daging kambing agar tidak bau.

Mengolah daging sapi biasanya tidak memerlukan cara khusus karena cukup mudah dimasak, berbeda dengan daging kambing yang wajib disimpan dan diolah dengan baik untuk menghilangkan bau perengus dan membuat dagingnya empuk saat dimakan.

Agar daging kambing yang dimasak di rumah tidak berbau, empuk dan lezat sehingga tak kalah dari hidangan di restoran atau hotel berbintang, ini beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengolahnya.

Photo by Jez Timms on Unsplash

1. Buang bagian lemak pada daging kambing

Aroma bau perengus pada daging kambing biasanya berasal dari lapisan lemak yang menempel pada daging kambing. Bau perengus ini disebabkan karena daging kambing mengandung zat feromon yang biasanya terdapat pada kambing jantan. Bau ini ternyata juga bisa menghilangkan selera makan sekalipun pada pecinta daging. Tapi apabila tidak apa dengan lemak kambing, maka tidak perlu menghilangkan semua lemaknya. Sisakan sedikit yang menempel pada daging kambing untuk menghasilkan rasa gurih, terutama pada masakan berkuah seperti gulai dan sop.

2. Jangan pernah mencuci daging kambing sebelum dimasak

Mencuci bahan makanan sebelum dimasak memang baik, tapi hal ini tidak berlaku pada daging kambing. Mencuci daging kambing yang masih mentah justru akan membuat bau perengusnya semakin mencuat dan terasa. Selain itu juga akan mempengaruhi daging kambing menjadi lebih alot dan tidak empuk setelah dimasak. Cara membersihkannya cukup di tekan-tekan pelan dengan tisu yang tebal atau kain bersih, kemudian rebus dengan air mendidih dan buang sisa air kotorannya. Dapat disimpan di kulkas terlebih dulu jika tidak ingin langsung mengolahnya. Apabila daging sudah terlanjur dicuci dengan air, taburkan garam di permukaan daging dan diamkan selama 60 menit. Garam akan membantu menetralisir bau yang dikeluarkan oleh daging.

3. Hilangkan bau amis dengan jeruk nipis

Jika bau belum juga hilang, coba lumuri daging kambing dengan air perasan jeruk nipis. Jeruk nipis dapat membunuh bakteri yang menyebabkan bau pada daging. Setelah dibaluri, diamkan daging selama kurang lebih 30 menit dan bersihkan. Selain dengan jeruk nipis, bisa juga menggunakan garam yang dilumuri ke seluruh permukaan daging selama 60 menit.

4. Gunakan nanas atau daun papaya

Sama seperti garam, parutan nanas yang dibalurkan pada daging kambing selama 30 menit mampu menghilangkan bau dan membuat daging empuk. Selain nanas, menggunakan daun pepaya yang dibungkus selama satu jam pada daging kambing bisa membuatnya empuk ketika dimasak.

5. Rebus dengan lobak

Lobak mengandung senyawa kolin rendah yang mampu menghilangkan aroma bau pada daging kambing. Rebus selama kurang lebih 30 menit, kemudian daging kambing pun siap untuk dikreasikan dengan resep sesuai keinginan.

6. Masak dengan metode slow cook

Metode ini merupakan salah satu cara yang disarankan untuk memasak daging kambing. Dengan merendam daging atau marinasi selama semalaman akan membuat bumbu lebih meresap ke dalam daging sehingga daging akan menjadi empuk ketika dimasak dan dimakan keesokan harinya.

Photo by Nandhu Kumar on Unsplash

Fakta menarik soal daging kambing adalah bahwa tingkat kolesterol daging kambing sebanyak 100 gram ternyata hanya 57 mg dibanding kadar kolesterol pada 100 gram daging sapi dan daging ayam yang lebih tinggi masing-masing mencapai 89 mg dan 83 mg. Dengan mengonsumsi daging kambing yang diolah dengan tepat, manfaat kesehatan yang didapat pun beragam mulai dari mencegah kanker, mencegah anemia, membakar lemak, mencegah stroke dan gangguan ginjal hingga mampu meningkatkan kesehatan mental.

Selain itu daging kambing juga mengandung vitamin dan mineral seperti vitamin A, kalsium, vitamin D, vitamin B12, vitamin C, vitamin B6, magnesium, natrium, kalium, dan jumlah protein yang mampu membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Cover image: Photo by Jez Timms on Unsplash

Share Article

author

Dhevita Wulandari

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan