Manfaat Yoga pada Anak dan 5 Rekomendasi Kelas Yoga Untuk Anak

Kids

Ficky Yusrini・18 May 2021

detail-thumb

Selama pandemi, anak defisit aktivitas fisik. Ada baiknya ajak anak melakukan yoga. Karena banyak manfaat yoga pada anak, dan ada juga rekomendasi kelas yoga untuk anak.

Jika selama ini Anda cenderung memilihkan aktivitas fisik seperti berenang, badminton, sepak bola, balet untuk si kecil, mungkin setelah membaca artikel ini, Anda beralih mendaftarkan anak untuk ikut kelas yoga. Karena ada banyak manfaat yoga pada anak.

Swami Satyananda Saraswati, seorang guru yoga tahun 1960-an, penulis buku Yoga Education for Children, menyampaikan tentang pentingnya mengajarkan yoga pada anak sedini mungkin. Menurutnya, yoga, berbeda dengan olahraga fisik lainnya, manfaat yoga secara keseluruhan meliputi aspek fisik, emosional, mental, dan kreativitas anak. Bahkan, yoga bisa digunakan sebagai terapi anak berkebutuhan khusus, anak disabilitas, maupun anak dengan masalah perilaku.

Kebutuhan jasmani

Profesor Hans Kraus, menegaskan bahwa gaya hidup yang tidak aktif dan terlalu banyak duduk, sangat berbahaya bagi anak-anak. Mereka perlu membangun otot yang kuat dan lentur untuk bekal masa dewasanya. Anak juga butuh dorongan untuk mengembangkan postur tubuh yang benar. Anak yang aktif secara fisik sekalipun, seperti berlari, memanjat, melompat, belum tentu punya tubuh yang liat dan fleksibel. Uniknya, latihan yoga cocok dilakukan untuk semua anak, termasuk mereka yang punya cacat fisik.

Gerakan dan postur tubuh untuk meregangkan dan mengencangkan otot, bermanfaat menciptakan kelenturan dalam sistem rangka, dan juga memengaruhi perkembangan dan pemeliharaan sistem saraf dan endokrin yang sehat. Melalui latihan fisik atau asana, tulang belakang serta otot dan persendian dipertahankan dalam keadaan sehat dan lentur. Gerakan juga memiliki efek pijatan ke organ dalam dan kelenjar sehingga dapat terhindar dari masalah ketidakseimbangan hormon.

Memperbaiki masalah postur

Beranjak remaja, umumnya mulai muncul masalah-masalah berkaitan dengan kelainan postur, seperti bungkuk. Sebaiknya hal ini tidak dibiarkan saja. Gerakan-gerakan yoga dapat menjadi terapi untuk memperbaiki postur tubuhnya.

Membiasakan latihan pernapasan

Pranayama, atau teknik pernapasan dalam yoga, penting untuk dikenalkan pada anak. Perkembangan fisiologis paru-paru anak terus berlangsung hingga usia delapan tahun. Penting bagi anak-anak untuk didorong untuk mempraktikkan berbagai bentuk teknik pernapasan seperti pernapasan perut dan nadhi sodhana, sebab teknik olah napas tidak hanya bermanfaat untuk memasok lebih banyak oksigen segar dan memperkuat paru-paru, tetapi juga memiliki efek langsung pada otak dan emosi. Stabilitas emosional yang diperoleh melalui olah napas mampu membebaskan energi mental dan kreatif dengan cara yang konstruktif, dan anak jadi lebih percaya diri, punya kesadaran dan pengendalian diri yang kuat.

Teknik relaksasi

Yoga nidra, atau latihan meditasi untuk anak, bermanfaat mengurangi stres dan ketegangan pada pikiran. Anak diberikan relaksasi fisik dan mental melalui penarikan indera-indera, konsentrasi, dan pemusatan perhatian. Beberapa tekniknya lain, misalnya, dengan mengajak anak melakukan visualisasi yang dapat memberinya ketenangan.

BACA JUGA: GEJALA GERD PADA ANAK DAN CARA MENGATASINYA

Mengatasi masalah hormon pubertas

Ketika anak berusia sekitar delapan tahun, aktivitas kelenjar pineal mulai merosot. Hal ini berhubungan dengan dimulainya pematangan seksual, yang dipicu oleh pelepasan hormon dari kelenjar pituitari. Banyak anak yang tidak mampu bertahan dengan baik selama masa transisi ini. Tingginya tingkat hormon yang mengganggu ini dalam darah mereka menyebabkan ketidakseimbangan antara mental (pikiran) dan energi (prana) mereka. Efeknya, kelenjar seperti tiroid dan adrenal tidak terjadi koordinasi. Muncullah perilaku sulit seperti kemarahan, kebencian, atau kekerasan, terkait dengan ketidakseimbangan hormon. Latihan yoga dapat memperlambat degenerasi kelenjar pineal, menjaga keseimbangan antara sistem saraf simpatis dan parasimpatis, sehingga menghindarkan anak dari tekanan impuls yang tidak tepat.

Mengelola aspek emosional atau perilaku

Dalam terminologi yoga, gangguan emosional adalah hasil dari ketidakseimbangan mental dan prana. Ketika ada energi mental yang berlebihan dan kekurangan prana, anak-anak menderita penarikan diri, depresi, kecemasan, atau kelesuan. Sebaliknya, jika anak memiliki prana berlebih, mereka menjadi sangat destruktif dan mengganggu. Ibarat kendaraan yang bergerak cepat tanpa rem. Aspek mental Ini termasuk kemampuan untuk berkonsentrasi, mengingat dan bernalar, melibatkan pikiran sadar, bawah sadar dan tidak sadar, dan stimulasi sistematis dari kedua belahan otak.

Tertarik mencarikan kelas yoga untuk anak? Berikut lima rekomendasi kelas yoga untuk anak

@yhossie_suananda

@Anizachow

@omnivorapedia

@uciduckhimura

@kidsyogatina

Photo by guille pozzi on Unsplash