Mommies, Cari Tahu Gejala GERD pada Anak dan Cara Mengatasinya

Health & Nutrition

Sisca Christina・06 May 2021

detail-thumb

Anak sulit makan, berat badan nggak naik-naik bisa jadi salah satu gejala GERD pada anak. Cek gejala GERD lainnya agar bisa menemukan penanganan yang tepat.

Kalau teringat teman saya yang memiliki GERD dan sedang kambuh, itu tampak begitu menyiksa. Namun, untungnya, orang dewasa sudah mengerti gejala dan cara mengatasinya, jadi bisa menghindari faktor pencetusnya.

Sementara pada anak-anak, GERD bisa sulit didiagnosis, sebab anak belum mampu mendeskripsikan penyakit yang ia derita di sekitar perut. Bisa saja itu gangguan pencernaan, GERD atau mungkin “anyang-anyangan’.

Apa sih GERD Itu?

Menurut dokter spesialis anak konsultan gastroenterologi RS Pondok Indah Bintaro Jaya, dr. Frieda Handayani Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah gangguan pencernaan kronis yang terjadi selama atau setelah makan, asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Ketika menyerang anak-anak disebut GERD pediatrik.

Oya, perlu diketahui, GERD ini berbeda dengan GER. GERD adalah bentuk gastroesophageal reflux (GER) yang lebih serius dan terjadi dalam waktu lama. GER umum terjadi pada bayi di bawah 2 tahun, dan umumnya tidak menimbulkan masalah. Saat bayi meludah atau muntah, kemungkinan besar mereka menunjukkan GER. Seringkali anak-anak dan remaja usia 2 hingga 19 tahun juga mengalami GER dari waktu ke waktu. Namun, Ini tidak selalu berarti mereka menderita GERD.

Yuk, mommies, pahami gejala GERD pada anak supaya bisa membantu menanganinya.

Gejala GERD pada Anak

Melansir Hopkins Medicine, gejala GERD pada anak yang paling umum adalah rasa nyeri dan panas di dada seperti terbakar (heartburn). Ini dimulai di belakang tulang dada dan bergerak ke leher dan tenggorokan. Itu bisa bertahan selama 2 jam. Seringkali menjadi lebih buruk setelah makan. Berbaring atau membungkuk setelah makan juga dapat menyebabkan mulas.

Anak-anak di bawah usia 12 tahun akan sering mengalami gejala GERD yang berbeda, seperti batuk kering, gejala asma, atau kesulitan menelan. Umumnya mereka tidak mengalami mulas biasa.

Setiap anak mungkin memiliki gejala yang berbeda, namun secara umum, gejala GERD pada anak meliputi:

  • Bersendawa
  • Menolak makan
  • Sakit perut
  • Menjadi rewel di sekitar waktu makan
  • Sering muntah
  • Mengalami cegukan
  • Tersedak
  • Sering batuk, atau mengalami batuk di malam hari
  • Gejala lainnya:

  • Mengi, atau mengeluarkan suara seperti “ngik” saat bernapas
  • Sering meriang
  • Sering mengalami infeksi telinga
  • Dada terasa seperti gemeretak
  • Sakit tenggorokan di pagi hari
  • Mulut terasa asam
  • Bau mulut
  • Enamel gigi hilang atau rusak
  • Gejala GERD mungkin tampak seperti masalah kesehatan lainnya. Pastikan mommies pantau kondisi anak jika memiliki gejala mengarah ke GERD.

    Cara Mengobati GERD

    Perawatan anak yang mengalami GERD tergantung pada gejala, usia, riwayat kesehatan anak dan seberapa parah kondisinya.

    Penanganan di rumah

    Pada bayi

  • Setelah menyusui, gendong bayi dalam posisi tegak selama 30 menit.
  • Jika memberi susu botol, jaga agar puting tetap terisi dengan susu. Dengan cara ini bayi tidak akan menelan terlalu banyak udara saat makan. Coba puting berbeda, intinya yang memungkinkan mulut bayi menutup rapat dengan puting saat menyusu.
  • Menambahkan sereal beras ke dalam makanan mungkin berguna untuk beberapa bayi.
  • Sendawakan bayi beberapa kali setelah menyusui atau menyusu dengan botol.
  • Pada anak-anak

    Merubah pola makan dan gaya hidup dapat membantu meringkankan GERD pada anak. Mommies bisa berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter anak untuk menerapkan diet yang tepat.

  • Perhatikan asupan makanan anak. Batasi makanan yang digoreng dan berlemak, peppermint, coklat, minuman dengan kafein seperti soda dan teh, buah dan jus yang asam, dan produk tomat.
  • Tawarkan anak porsi yang lebih kecil pada waktu makan. Tambahkan camilan di antara waktu makan jika anak lapar. Jangan biarkan anak makan berlebihan. Biarkan ia memberi tahu mommies saat dia lapar atau kenyang.
  • Jaga berat badan anak agar ideal. Jika kelebihan berat badan rencanakan penurunan berat badan dengan ahli gizi atau dokter anak.
  • Sajikan makan malam lebih awal, setidaknya 3 jam sebelum waktu tidur.
  • Beberapa hal yang mommies perlu perhatikan juga jika anak memiliki GEERD, yaitu:

  • Minta dokter anak mommies untuk meninjau obat anak, untuk memastikan agar tidak ada obat yang mengiritasi lambung atau kerongkongan.
  • Jangan biarkan anak berbaring atau langsung tidur setelah makan.
  • Jangan biarkan anak berada di sekitar perokok pasif
  • Penanganan medis

    Jika GERD yang dialami tidak mereda dengan perawatan di rumah, saatnya mempertimbangkan untuk periksa ke dokter. Dokter akan memberikan beberapa opsi untuk mengobati GERD anak, antara lain meresepkan obat-obatan seperti H2 Blockers untuk membantu mengurangi asam lambung.

    Pada beberapa bayi yang mengalami GERD, berat badan bisa sulit naik. Dokter mungkin akan menyarankan mommies untuk memberikan suplemen kalori seperti menambah sereal beras ke susu bayi atau cara lainnya untuk menambah berat bayi.

    Pada kasus yang parah atau anak mengalami komplikasi akibat GERD seperti: radang esofagus (esofaagitis), luka atau borok di kerongkongan, kekurangan sel darah merah akibat luka berdarah tersebut, dokter bisa menyarankan untuk operasi yang disebut fundoplikasi dengan metode laparoskopi. Metode ini minimal invasif, sedikit sakit dan pemulihan lebih cepat.

    Baca juga: Tanda dan Gejala Anak Kekurangan Vitamin A, B, C, D Berikut Ini

    Foto: freepik