Sleepwalking Pada Anak: Normal atau Berbahaya? Kapan Perlu ke Dokter?

Kids

dewdew・04 May 2021

detail-thumb

Sleepwalking pada anak-anak pada dasarnya adalah hal yang normal. Namun begitu, ada hal yang perlu diwaspadai saat anak sleepwalking.

Sleepwalking atau somnambulism, alias tidur berjalan sebenarnya sangat umum terjadi pada anak-anak. Kebanyakan anak-anak sleepwalking nggak akan terlalu sering. Menjelang remaja, kondisi ini mungkin akan sedikit lebih intens. Nggak usah terlalu worry, mommies. Sleepwalking pada anak-anak pada dasarnya adalah hal yang normal. Yang penting mommies menjaganya dari lingkungan atau benda-benda yang mungkin melukainya saat berjalan dalam tidur. 

Penyebab anak sleepwalking

Sleepwalking memang sebenarnya lebih sering terjadi pada anak-anak daripada pada orang dewasa. Dan kalau mommies atau pasangan pernah mengalami sleepwalking, sangat mungkin anak mengalaminya juga, alias kondisi ini merupakan turunan. Hal-hal yang mungkin menyebabkan anak sleepwalking meliputi:

  • kurang tidur atau kelelahan
  • jadwal tidur yang tidak teratur
  • penyakit atau demam
  • mengkonsumsi obat tertentu
  • stres
  • Saat sleepwalking, anak-anak cenderung berjalan dalam tidur dalam satu atau dua jam setelah tertidur, lalu mereka akan berjalan selama beberapa detik hingga 30 menit. Yang perlu mommies perhatikan, sulit untuk membangunkan anak saat ia berada dalam situasi ini. Jika dibangunkan paksa, ia mungkin akan merasa pusing dan bingung selama beberapa menit. Jadi tidak perlu dibangunkan, ya, mommies. Cukup arahkan anak kembali ke tempat tidurnya. 

    Baca juga: Benarkah Cuci Hidung Bisa Mencegah Alergi dan Covid-19?

    Yang terjadi selama sleepwalking

    Bangun dari tempat tidur dan berjalan-jalan saat masih tidur (dan kadangkala mata terbuka lebar) adalah gejala sleepwalking yang paling umum. Namun begitu, beberapa kondisi di bawah ini juga dapat terjadi selama periode tersebut:

  • Mengigau
  • Sulit dibangunkan
  • Tampak linglung
  • Tidak merespon saat diajak bicara
  • Duduk di tempat tidur dan melakukan gerakan berulang kali, seperti mengusap mata.
  • Terkadang, kondisi lain ini dapat terjadi saat sleepwalking:

  • sleep apnea (jeda singkat saat bernapas dalam tidur)
  • mengompol (enuresis)
  • night terrors 
  • Sleepwalking sebenarnya tidak berbahaya, tapi...

    Lingkungan atau benda-benda di sekitar anak yang sleepwalking bisa berbahaya. Hal ini dikarenakan anak-anak yang berjalan dalam tidur tidak terjaga dan mungkin tidak menyadari apa yang mereka lakukan, seperti menuruni tangga atau membuka jendela. Berjalan dalam tidur biasanya bukan merupakan tanda bahwa ada sesuatu yang salah secara emosional atau psikologis dengan seorang anak. Jadi mommies tak perlu khawatir, ya. Jika anak mommies sleepwalking, pastikan rumah Anda aman dan terlindungi. Usahakan juga anak Anda memiliki rutinitas tidur yang teratur, ya. 

    Yang bisa dilakukan ketika anak sering sleepwalking

    Untuk menjaga keselamatan anak saat ia mengalami kondisi berjalan dalam tidur, mommies bisa melakukan hal berikut ini:

  • Cobalah untuk tidak membangunkannya saat sleepwalking, karena malah bisa membuat anak takut. Sebaliknya, dengan lembut bimbing dia kembali ke tempat tidur.
  • Kunci jendela dan pintu, di kamar tidur anak dan di seluruh rumah Anda, terutama kalau tipe sleepwalking anak adalah menjelajah lingkungannya, bahkan hingga keluar rumah. 
  • Untuk mencegah jatuh, hindari menyediakan bunk bed, atau tempat tidur bertingkat.
  • Singkirkan benda tajam atau mudah pecah dari sekitar tempat tidur anak.
  • Jauhkan benda berbahaya dari jangkauan.
  • Singkirkan penghalang dari kamar anak dan di seluruh rumah Anda untuk mencegahnya tersandung. 
  • Singkirkan barang-barang yang berantakan di lantai (di kamar tidur atau ruang bermain anak).
  • Kapan harus ke dokter?

    Pada dasarnya kondisi ini tidak memerlukan pengobatan khusus, tapi memang perlu diwaspadai bila:

  • Anak mengalami kondisi ini dalam waktu yang lama
  • Sleepwalking menyebabkan anak mengantuk di siang hari
  • Melibatkan perilaku berbahaya, baik bagi dirinya maupun orang dekatnya.
  • Untuk kondisi khusus seperti ini, beberapa dokter biasanya akan menyarankan mommies untuk membangunkan anak di jadwal-jadwal tertentu.  Caranya adalah dengan membangunkan anak, sebelum jam-jam ia biasa sleepwalking. Hal ini berguna untuk  'memutus siklus' sleepwalking atau berjalan dalam tidur. Diskusikan dengan dokter anak, ya, mommies. 

    Image: Photo by Annie Spratt on Unsplash