banner-detik
HEALTH & NUTRITION

Bayi Prematur Lebih Berisiko Terkena Hernia, Kenali Gejala Hernia Pada Bayi

author

Sisca Christina03 May 2021

Bayi Prematur Lebih Berisiko Terkena Hernia, Kenali Gejala Hernia Pada Bayi

Hernia pada bayi ada yang bisa sembuh dengan sendirinya, namun ada yang harus ditangani dengan operasi. Amati jenis dan gejala hernia pada bayi.

Mungkin sebagian dari kita lebih familiar dengan kondisi hernia pada orang dewasa, yang sering juga disebut turun berok. Ternyata, bayi pun bisa mengalaminya. Sekitar 90 persen kasus hernia pada bayi dijumpai pada bayi laki-laki. Namun, fakta tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa hernia dapat juga terjadi pada bayi perempuan. Yuk, pahami lebih lanjut tentang kondisi hernia pada bayi, termasuk gejalanya.

Dikutip dari Johns Hopkins Medicine, hernia terjadi ketika bagian usus menonjol akibat lemahnya otot perut yang menopang organ tersebut pada posisi yang seharusnya. Gejala khasnya yaitu munculnya benjolan di bawah kulit, dan posisi benjolan tersebut berbeda sesuai dengan jenisnya.

Jenis Hernia

Hernia dapat berkembang dalam beberapa bulan pertama setelah bayi lahir karena lemahnya otot perut. Secara umum, ada dua jenis hernia yaitu hernia umbilikalis dan hernia inguinalis. Kedua hernia ini terjadi karena alasan yang sedikit berbeda.

Hernia Umbilikalis

Hernia umbilikalis adalah benjolan yang muncul pada pusar atau sekitar pusar bayi. Saat janin berada di dalam kandungan, ada lubang kecil yang menghubungkan tali pusat dengan otot perut bayi. Lubang ini akan menutup ketika bayi lahir. Namun, pada sebagian bayi, terkadang otot-otot ini tidak menutup sepenuhnya, dan meninggalkan bukaan kecil. Dari celah ini otot menyelinap keluar lalu membentuk benjolan yang disebut hernia. Hernia umbilikalis lebih sering terjadi pada bayi prematur, dan pada anak-anak Afrika-Amerika.

Hernia Inguinalis

Hernia inguinalis terjadi akibat kelainan pada dinding perut, sehingga sebagian jaringan usus masuk ke rongga perut bagian bawah dan membentuk benjolan di selangkangan atau skrotum bayi. Kebanyakan hernia inguinalis terjadi karena dinding otot perut tidak menutup sebagaimana mestinya sebelum lahir. Itu menyebabkan area ini menjadi lemah dan menyebabkan sebagian jaringan terdorong dan menonjol keluar. Terkadang, benjolan tersebut bisa terasa sakit atau seperti terbakar.

Faktor Risiko

Hernia lebih sering terjadi pada anak-anak yang memiliki satu atau lebih faktor risiko berikut:

  • Bayi prematur
  • Orang tua atau saudara kandung yang menderita hernia saat masih bayi
  • Fibrosis kistik
  • Adanya displasia pinggul
  • Testis yang tidak turun
  • Kelainan sistem urogenital
  • Gejala Hernia Pada Bayi

    Biasanya, hernia terjadi pada bayi baru lahir, tetapi bisa saja tidak terlihat selama beberapa minggu atau bulan setelah lahir.

    Timbul benjolan

    Hernia umbilikalis ditandai dengan munculnya benjolan atau pembengkakan di area pusar. Mommies bisa perhatikan saat bayi batuk, tertawa, dan menangis, benjolan akan tampak membesar, dan akan mengempis kembali saat bayi relaks atau berbaring. Meski demikian, mengejan dan menangis tidak menyebabkan hernia; melainkan peningkatan tekanan di perut bisa membuat hernia lebih terlihat. Kebanyakan hernia umbilikalis tidak menimbulkan rasa sakit.

    Pada hernia inguinalis, benjolan timbul di area selangkangan atau skrotum. Hernia inguinalis bisa disertai rasa sakit.

    Gangguan pencernaan

    Nyeri tiba-tiba, mual, dan muntah adalah tanda-tanda bahwa sebagian usus mungkin terperangkap di hernia. Hernia yang tidak diobati dapat menyebabkan rasa sakit dan masalah pada pencernaan.

    Gejala lainnya  

    Jika hernia tidak berkurang, maka usus mungkin terjepit di area otot perut yang melemah itu, dan ini berbahaya. Apabila ini terjadi, maka akan timbul gejala berikut:

  • Perut membengkak
  • Sakit perut dan nyeri apabila ditekan
  • Muntah
  • Bayi gelisah, rewel dan sering menangis
  • Kemerahan atau perubahan warna di sekitar hernia
  • Perlu diketahui, pada umumnya hernia tidak menyebabkan demam. Mommies perlu waspada jika hernia pada bayi disertai demam.
  • Penanganan Hernia

    Pada umumnya, hernia umbilikalis akan sembuh dengan sendirinya setelah anak berusia 1-2 tahun. Hampir semua hernia umbilikalis akan menutup tanpa memerlukan operasi. Namun, jika hernia membesar seiring bertambahnya usia, tidak ada tanda-tanda mengecil, atau masih ada setelah usia 3 tahun, dokter mungkin menyarankan agar hernia dioperasi. Namun mommies tak perlu khawatir, sebab umumnya anak-anak yang mengalami operasi hernia umbilikalis kemungkinan dapat pulang pada hari yang sama setelah menjalani operasi.

    Sementara, untuk menangani hernia inguinalis harus dilakukan pembedahan untuk memperbaiki jaringan otot. Ini untuk mencegah tonjolan bertambah besar, mengeras, dan menghitam yang dapat merusak jaringan tubuh. Sudah banyak metode operasi minimal invasif yang dapat ditempuh untuk operasi hernia inguinalis.

    Pantau kondisi dan gejala hernia pada bayi mommies, terutama bila benjolan semakin membesar atau mengeras, atau disertai gejala lain seperti demam. Mommies perlu segera konsultasikan dengan dokter untuk mengambil langkah selanjutnya.

    Baca juga: Mommies, Waspadai Tanda dan Gejala Anak Kekurangan Vitamin A, B, C, D Berikut Ini

    Share Article

    author

    Sisca Christina

    Ibu dua anak yang berprofesi sebagai digital nomad, yang juga suka menulis. Punya prinsip: antara mengasuh anak, bekerja dan melakukan hobi, harus seimbang.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan