Sudah nikmat, sehat pula, itu untungnya bercinta. Nah, kalau jarang bercinta, ternyata malah bahaya buat kesehatan. Nggak mau sampai terjadi kan?
Alasan untuk nggak bercinta, dari yang memang karena kondisi, sampai yang dibuat-buat (seperti malas, hahaha), memang banyak banget. Kalau tidak bisa bercinta karena belum lama punya bayi, ASI masih deras-derasnya, sedang sakit atau isolasi mandiri, itu sih wajar banget, ya. Tapi kalau alasannya sibuk, malas, keburu capek, itu hal-hal yang wajib dicari jalan keluarnya supaya giat bercinta lagi. Mengapa? Ternyata, jarang bercinta bisa bawa bahaya bagi kesehatan.
Menurut pakar, “puasa” seks terlalu lama bisa memengaruhi kesehatan dan hubungan. Meski, frekuensi bercinta pada setiap orang berbeda-beda dan tidak ada patokan yang baku, para pakar menganjurkan setidaknya dalam seminggu, harus ada aktivitas seksual. Pasangan yang melakukan hubungan seksual secara rutin, tubuhnya akan lebih sehat, hubungan pernikahannya juga lebih harmonis.
Melansir WebMD, ini beberapa bahaya yang bisa terjadi akibat jarang bercinta:
Risiko kecemasan dan stres
Seks membuat tubuh kita melepaskan hormon, seperti oksitosin dan endorfin, yang dapat membantu kita mengelola efek stres. Oksitosin juga berguna untuk membantu Anda tidur. Bila kita jarang bercinta, otomatis hormon tersebut tidak tersalurkan sehingga kita berisiko untuk lebih mudah stres.
Penurunan memori
Penelitian menunjukkan, ada tanda-tanda bahwa seks dapat membantu otak mengembangkan neuron dan bekerja lebih baik secara umum, sehingga berhubungan seks secara rutin dipercaya membuat ingatan seseorang lebih baik. Jadi, kebayang kalau jarang bercinta, kualitas ingatan Anda mungkin akan menurun. Penelitian tentang hal ini masih terus dilanjutkan.
Hubungan dengan pasangan lebih tegang
Jarang kontak fisik dengan pasangan otomatis menurunkan tingkat keintiman. Hubungan Anda dan pasangan terasa jauh, lebih tegang dan akhirnya bisa meregang. Karena stres juga tidak dilepaskan melalui bercinta, emosi bisa jadi lebih labil, Anda pun bisa lebih rentan bertengkar dengan pasangan,
Sebaliknya, seks secara teratur terbukti membuat seseorang merasa dekat secara emosional dengan pasangan, memperbaiki komunikasi, emosi lebih stabil, sehingga menguatkan hubungan. Pasangan yang lebih sering berhubungan seks cenderung mengatakan bahwa mereka lebih bahagia daripada mereka yang jarang melakukannya.
Baca juga: 15 Film Netflix yang Penuh Adegan Ranjang
Sistem kekebalan tubuh menurun
Bercinta secara teratur dapat membantu tubuh melawan penyakit; jadi kalau jarang melakukannya lebih berisiko terkena penyakit seperti pilek dan sejenisnya. Dalam sebuah penelitian, seseorang yang melakukan hubungan seks satu hingga dua kali seminggu terbukti memiliki tingkat antibodi tertentu (disebut imunoglobulin A) lebih tinggi yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.
Dinding dan pelumasan vagina
Buat perempuan yang mengalami menopause, mungkin jadi lebih enggan melakukan hubungan seksual karena nggak nyaman akibat vagina lebih kering. Faktanya, jika berhenti bercinta saat sudah menopause sekalipun, malah memperburuk kesehatan vagina. Vagina bisa mengencang dan jaringannya bisa menipis dan lebih mungkin terluka, robek, atau bahkan berdarah saat berhubungan seks. Jadi kalau sudah menopause, tetaplah bercinta, gunakan pelumas agar tetap nyaman.
Baca juga: Panduan Menggunakan Vibrator Untuk Bercinta
Meningkatkan risiko kanker prostat
Dalam sebuah penelitian yang melibatkan hampir 30.000 pria menunjukkan bahwa, mereka yang mengalami ejakulasi lebih dari 21 kali sebulan rata-rata memiliki kemungkinan lebih rendah terkena kanker prostat selama masa hidup mereka, dibandingkan dengan mereka yang mengalami ejakulasi empat hingga tujuh kali sebulan.
Risiko disfungsi Ereksi
Studi dari American Journal of Medicine menyebutkan, laki-laki yang jarang berhubungan seks lebih berisiko mengalami disfungsi ereksi dibanding mereka yang melakukannya secara rutin.
Kalau sudah terkait dengan disfungsi ereksi dan kanker, sih, ngeri banget ya. Jadi nggak ada alasan lagi buat menunda-nunda seks. Cuss, jadwalkan nanti malam dengan pasangan!
Baca juga: Dampak WFH Terhadap Kehidupan Seksual dengan Pasangan