Untuk urusan di atas ranjang, kalimat silence is golden tentu nggak tepat, karena faktanya mengerang saat bercinta memiliki banyak alasan bagus.
Seorang sahabat pria yang waktu itu baru saja menikah pernah curhat tentang istrinya yang bagai batang pohon setiap kali bercinta. Padahal sehari-hari si istri cerewet minta ampun. Teman saya bilang pasangannya tidak pernah mengeluarkan suara setiap kali mereka bermesraan. Ya, sesekali ada mengernyitkan dahi, memejamkan mata, atau menggigit bibir tapi tidak mengeluarkan suara apa pun. Teman saya pun bingung, have no clue at all apakah istrinya menyukai dan menikmati aksinya atau malah sebaliknya.
Faktanya memang perempuan kadang tidak tahu apakah sebaiknya mereka mengerang saat bercinta atau diam saja. Kalau bersuara, seberapa keras dan bilang apa? Suara seperti apa yang seharusnya mereka keluarkan? Mereka juga khawatir jika terlalu keras, aktivitas di dalam kamar bisa didengar orang lain atau takut pasangannya malah ilfil mendengar desahan, lenguhan, atau erangannya.
Oke, saran awal adalah bersuaralah. Tidak perlu berteriak-teriak apalagi sambil mengucapkan kata kasar dan cabul. Kenapa perlu bersuara? Karena adanya suara bisa menjadi pertanda Anda dan pasangan sama-sama bergairah dan suasana bakal kian memanas. Lima alasan ini mungkin bisa meyakinkan Anda mengapa ‘vokal’ di kamar tidur itu super duper perlu.
Baca juga: 9 Jenis Penyimpangan Seksual yang Harus Diwaspadai
MEMBANTU DIA MEMBAWA ANDA MENCAPAI KLIMAKS
Untuk beberapa yang amat beruntung, orgasme itu seolah ‘bakat’. Bagi kebanyakan yang lain, orgasme harus diusahakan dengan segenap jiwa. Berkomunikasi saat berhubungan seks sebenarnya bisa membuat dia tahu apa yang paling Anda sukai, seolah-olah Anda sedang memberinya peta menuju lokasi harta karun. So Mommies,say it! Jangan hanya berbaring, tapi bersuaralah. Arahkan suami ke titik-titik yang Anda sukai dan bantu dia membuat Anda mencapai klimaks.
MENINGKATKAN KENIKMATAN
Begitu suami sampai di zona nikmat, bernapaslah melalui mulut, keluarkan desahan, dan mengeranglah dengan suara (agak) keras dan intensitas penuh. Mendesah dan mengerang di dalam kamar tidur justru bisa membantu suami semakin terangsang dan terbakar gairahnya. Membuat orgasme Anda berdua lebih membarrraaa. Jika memungkinkan, titipkan dulu anak-anak di rumah eyangnya dan berikan ART cuti sehari. Everybody happy kaaan.
MEMPERCEPAT KLIMAKS BERDUA
Percaya nggak, satu-satunya momen yang bisa membuat pria bisa menjadi pendengar yang baik adalah saat mereka di atas ranjang dan ‘siap tempur’. Mereka senang mendengar suara desahan dan erangan yang keluar dari mulut pasangannya. Itu bisa memberitahu mereka bahwa yang mereka lakukan berhasil. Pandu pasangan agar bisa menyenangkan Anda atau beritahu mereka di mana Anda ingin disentuh melalui desahan atau lenguhan Anda. Dia pasti akan mendengarkan dengan senang hati. Hasilnya gairah Anda berdua akan meningkat dan bisa mencapai klimaks secara bersamaan.
MENINGKATKAN HARGA DIRINYA
Saya tanya, siapa manusia yang nggak senang dipuji? Kita semua suka. Apalagi pasangan kita. Jika dia melakukan sesuatu yang benar (kita bicara soal aktivitas di dalam kamar nih ya), maka desahan dan erangan Anda bisa bikin dia paham bahwa dia sudah melakukan tugasnya dengan benar. And you know what? It will boost his self-esteem. Dan hasilnya, dia akan makin bersemangat membuat Anda kian senaaang.
Baca juga: Merekam Video Intim dengan Pasangan, Boleh Saja, Asaal...
PAHAM TUBUH MASING-MASING DENGAN LEBIH BAIK
Suara manja nan menggoda yang keluar dari bibir Anda akan mendorongnya untuk ikutan ekspresif juga di atas ranjang. Dan ini akan membantu Anda saling memahami secara fisik, jengkal demi jengkal dan titik-titik ‘panas’ di tubuh Anda berdua. Artinya, kehidupan seks Anda bakal meningkat ke level keintiman yang lebih baik dan meminimalkan hambatan apa pun yang terjadi saat Anda berdua beraksi di balik selimut.
Photo by Dainis Graveris on Unsplash