banner-detik
HEALTH & NUTRITION

Jangan Diabaikan! 8 Penyakit yang Mudah Menular ke Anak

author

RachelKaloh02 Mar 2021

Jangan Diabaikan! 8 Penyakit yang Mudah Menular ke Anak

Waspada terhadap Covid-19 memang perlu, namun jangan sampai kita mengabaikan penyakit yang mudah menular ke anak berikut ini.

Memang, sih, semua penyakit yang datang sekarang ini rasanya jauh lebih menakutkan dari biasanya. Kalau dulu, saat terserang flu, mungkin kita berpikir, "Ya, sudahlah, nanti juga sembuh!" Sekarang, badan nge-drop sedikit, tenggorokan sakit, demam, bawaannya bertanya-tanya, “Perlu swab PCR, nggak, ya?” Meski virus Corona masih terus menjadi penyakit utama yang perlu diwaspadai saat ini, jangan lupa kalau di sekitar anak, masih banyak penyakit yang mudah menular ke anak lainnya, yang jangan kita abaikan.

Berikut 8 penyakit yang mudah menular ke anak-anak

Cacar air

Membuat anak sangat tidak nyaman (rewel), namun dapat sembuh dalam waktu satu sampai dua minggu. 

Penyebab: Penyakit ini muncul akibat salah satu jenis virus herpes yang umumnya dikenal sebagai varicella zoster, yang menyebar dengan cepat melalui semburan udara dari batuk atau bersin oleh orang yang terinfeksi. Virus ini juga bisa menyebar melalui kontak langsung dengan ruam kulit atau pakaian yang digunakan oleh orang yang terinfeksi. 

Gejala: Demam dan muncul ruam pada kulit seperti melepuh, berwarna merah dan berisi cairan yang biasanya timbul di seluruh bagian tubuh anak. 

Baca juga: Tidak Vaksin, Bayi 11 Bulan Kena Stroke Akibat Cacar

Pilek

Menurut dr Cissy B. Kartasasmita, SpA(K), orangtua perlu mencari tahu kemungkinan apakah pilek anak disebabkan oleh alergi supaya dapat diatasi dengan tepat. 

Penyebab: Pilek biasanya terjadi akibat virus, tetapi dalam tiga sampai lima hari akan hilang dengan sendirinya bila daya tahan tubuh anak bagus. Bila daya tahan tubuh anak tidak bagus, pilek dapat terjadi hingga dua minggu.

Batuk

Batuk yang tak kunjung sembuh alias kronik umumnya bisa terjadi sebanyak lebih dari tiga kali dalam dua bulan. Perlu dicari tahu batuk anak disebabkan oleh alergi atau tuberkulosis (TB).

Penyebab: Batuk biasanya disebabkan oleh virus akan tetapi bisa hilang dengan sendirinya bila daya tahan tubuh anak kuat dan anak mendapatkan asupan nutrisi yang baik. Namun, bila anak mengalami batuk lama yang kian mengganggu disertai demam selama lebih dari tiga minggu, dan berat badannya tidak naik, biasanya bisa menjurus ke TB.

Baca juga: Pertolongan Pertama Demam dan Batuk Pilek pada Anak

Campak

Menurut penjelasan dr. Meta Hanindita, SpA, penanganan campak dapat dilakukan di rumah tanpa memerlukan obat, jika tanpa komplikasi. Pastikan anak mendapatkan minum yang cukup untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang. 

Penyebab: Virus yang menular melalui percikan air liur yang dikeluarkan penderita saat batuk atau bersin.

Gejala: Demam tinggi, mata merah dan muncul bintik merah di wajah dan tubuh anak. 

Gondongan

Penyebab: Infeksi virus dari golongan paramyxovirus yang menyebabkan kelenjar patoris mengalami peradangan. 

Gejala: Biasanya timbul 14-25 hari setelah terinfeksi virus, berupa benjolan di leher atau pipi yang terasa nyeri karena pembengkakan kelenjar ludah yang terletak di dekat rahang. Biasanya anak jadi sulit berbicara dan mengunyah. 

Konjungtivitis

Berupa mata merah akibat peradangan pada selaput yang melapisi permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam. Dapat ditularkan seperti penyebaran virus dan bakteri lainnya.

Penyebab: Biasanya disebabkan oleh bahan kimia, infeksi bakteri dan virus.

Gejala: Gejala yang timbul bervariasi, dari pembengkakan kelopak mata, kemerahan sampai kotoran mata yang lengket yang menyebabkan mata berair dan terasa gatal. 

Kutu rambut

Merupakan serangga parasit yang hidup di kulit kepala dan leher dengan cara mengisap darah. Bila ada kutu, akan ada pula telur kutu yang berwarna kuning pucat atau titik cokelat yang biasanya menempel di dekat pangkal helai rambut. 

Penyebab: Telur kutu yang menempel pada kulit rambut anak.

Gejala: Anak tampak sering menggaruk kepalanya akibat gatal yang merupakan reaksi iritasi atau alergi yang muncul beberapa minggu setelah telur kutu menempel pada anak.

Parasit ini dapat dibasmi dengan cara alami maupun dengan produk antikutu rambut, sampo, krim dan losion.

Herpes Simplex Tipe-1

Penyebab: Bayi dapat tertular herpes simplex tipe-1 dari ibu atau orang lain yang sedang mengalami lesi di bibir akibat herpes ketika dicium. Sekitar 4% dari kasus herpes pada bayi merupakan herpes simpleks kongenital (bawaan sejak lahir).

Gejala: Munculnya lesi vesikel di seluruh tubuh bayi, demam, lemas, rewel, bahkan sesak napas. 

Beberapa penyakit di atas dapat terjadi dan bisa berakibat komplikasi terutama bila anak belum mendapatkan vaksin. Itulah sebabnya, meski keadaan saat ini masih tidak menentu, pemberian vaksin pada anak tetap wajib hukumnya dan hal ini sebaiknya tidak ditunda.

Baca juga: Jadwal Vaksin Anak Rekomendasi IDAI Terbaru

Follow us on Instagram.

Share Article

author

RachelKaloh

Ibu 2 anak yang hari-harinya disibukkan dengan menulis artikel dan content di media digital dan selalu rindu menjalani hobinya, menjahit.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan