banner-detik
HEALTH & NUTRITION

10 Buah Terbaik Untuk MPASI

author

?author?24 Feb 2021

10 Buah Terbaik Untuk MPASI

Masih bingung mau kasih buah apa untuk menu selingan MPASI, si kecil? Berikut 10 buah terbaik untuk MPASI. 

Menurut dr. Meta Hanindita, Sp.A(K), dokter spesialis anak subspesialisasi nutrisi dari RSUD Dr Soetomo Surabaya pemberian buah untuk MPASI sifatnya diperkenalkan sebagai snack atau selingan, bukan menjadi makanan utama.

Karena secara medis dan demi tumbuh kembang anak yang optimal, MPASI idealnya  dimulai dari makanan pokok (staple food) yang merupakan sumber energi dan paling hipoalergenik. Mommies bisa memberikan beras sebagai MPASI perdana. Kenapa beras? beras ini rendah kandungan zat besi, zinc dan kalsiumnya, sehingga sebaiknya beras dimakan dengan sumber makanan lain agar bayi mendapat cukup nutrisi. Beras yang tentu diolah dulu menjadi bubur halus, ya, mommies. 

Bubur susu yang terfortifikasi pun atau MPASI instan dalam kemasan, dapat menjadi pilihan sebagai MPASI pertama. Setelah bubur susu tadi dikombinasi dengan sumber protein (daging, ikan atau ati ayam) bisa ditambah puree sayur. 

Baca juga: Ketika Salah Memilih MPASI, Bayi yang Menjadi Korban

Nah, setelah si kecil sudah mulai mengenali makanan pokoknya, disertai sumber gizi lainnya, barulah kita bisa mengenalkan buah sebagai menu selingannya. Ini dia 10 buah terbaik untuk MPASI, yang bisa diolah menjadi puree, mudah ditemukan di supermarket, e-commerce hingga pasar tradisional.

1. Apel

Sifat apel mudah dicerna. Sarat dengan vitamin C dan merupakan salah satu bubur favorit bagi sebagian besar bayi. Pastikan pilih varietas apel dengan rasa manis, seperti apel merah yang banyak dijual di sekitar kita.

2. Alpukat 

Alpukat kaya nutrisi, mengandung asam lemak omega-3, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan magnesium. Untuk menambah rasa, mommies bisa mencampurnya dengan pisang yang matang. Umumnya di Indonesia menggunakan pisang ambon.

3. Pisang

Pisang mengandung kalium dan rasanya manis. Selain itu terdapat Vitamin A, fosfor, dan asam folat. Teksturnya sangat lembut, dan ringan untuk perut bayi.

4. Pir

Pir yang manis dan kaya serat, dapat mencegah sembelit pada bayi. Mengandung fosfor, kalium, kalsium, dan vitamin C. Pilih pir yang benar-benar matang, ya, mommies.

5. Pepaya 

Pepaya mengandung enzim papain, bermanfaat melancarkan pencernaan bayi. Selain itu pepaya kaya akan nutrisi seperti zat besi dan asam folat untuk mengoptimalkan proses perkembangan otak bayi.

6. Kiwi 

Karena sifatnya yang asam, sebaiknya tidak dikenalkan di awal-awal si kecil menjalankan MPASI, takutnya malah trauma. Kiwi kaya akan vitamin C.

7. Mangga

Buah ini mengandung vitamin A, C, B, zat besi, kalium dan serat. Sebaiknya berikan saat si kecil menginjak 8 bulan. Hati-hati saat mengupas mangga, pastikan getah dari kulit tidak menempel pada buah, karena berisiko menimbulkan gatal pada tenggorokan bayi.

8. Melon

Dapat diberikan saat bayi berusia 8 bulan. Melon jenis cantaloupe atau blewah, punya kandungan beta-karoten yang tinggi, baik untuk penglihatan bayi. Namun hati-hati, untuk sebagian si kecil, mungkin saja akan timbul ruam kulit setelah mengonsumsi melon. Jika hal ini terjadi, segera konsultasi ke dokter anak, untuk memastikan apakah reaksi alergi atau bukan.

9. Buah Naga

Buah naga terkenal akan vitamin C dan antioksidan yang tinggi. Bermanfaat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, buah naga dipercaya membantu melancarkan pencernaan bayi, agar tidak sembelit.

10. Jeruk

Selain kaya dengan vitamin C dan serat, jeruk juga mengandung kalsium, kalium, vitamin A, dan asam folat. Kriteria jeruk yang disarankan untuk bayi, sudah pasti yang manis, atau biasa dikenal dengan sebutan “jeruk baby”, bentuknya lebih besar daripada jeruk pada umumnya. 

Baca juga: Jangan Telat Mengenalkan Ragam Tekstur MPASI pada si Kecil!

Referensi:

https://gkfooddiary.com/fruit-purees-for-babies/

 

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan