banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

Drama Seputar Seks Setelah Bayi Lahir, Kalian Nggak Sendiri, Moms!

author

dewdew04 Feb 2021

Drama Seputar Seks Setelah Bayi Lahir, Kalian Nggak Sendiri, Moms!

Nggak kayak baru menikah, seks setelah bayi baru lahir, tuh, semacam tantangan tersendiri, ya dramanya banyak. Akuilah, kalau seks buat sebagian besar orangtua baru, tak lagi terasa menggairahkan macam malam pertama, atau bulan-bulan honeymoon.

Boro-boro membangun suasana romantis, energi buat nganu-nganu aja belum tentu ada. Selelah itu, saudara saudari. Berikut ini cerita tentang drama seputar seks setelah bayi lahir dari beberapa teman senasib seperjuangan. Don’t worry mommies, bukan cuma kita yang merasakan.

“Ya, udah pasti kalau mau ena-ena sama istri harus nunggu bayi tidur dulu, kan? Pas suasana sudah tenang, baru, deh, kita mulai. Tentu semaksimal mungkin nggak banyak mengeluarkan suara, apalagi lenguhan. Eh, pas lagi hot-hotnya, punggung nggak sengaja nindihin squeeze toy yang pakai bunyi nyaring itu, dong! Bangunlah si bayi dengar mainannya bunyi. Hadeeeh!”

Toto, 32 tahun.

“Sudah sering dibilangin, kalau payudara saya, tuh, lagi isi ASI. Please, dong, nggak usah distimulasi. Jadinya muncrat, kan, ASInya. Hilang, deh, gairahnya.”

Salma, 28 tahun.

“Berasa, kan, ya, Moms kalau pas ASI lagi penuh-penuhnya payudara rasanya keras dan sakit banget. Saat itu, tuh, pas banget saya ketiduran dan suami pulang kantor. Nggak terasa sebenarnya ASI udah penuh, eh, dia bangunin sambil pegang-pegang dengan sedikit meremas payudara. Rasanya wuaaaaah....sakit banget sampai nggak sadar saya pukul mukanya keras banget. Haduuuh, maaf ya paksu.”

Tiara, 29 tahun.

“Nanti kalau sudah melahirkan, setelah 40 hari kita bisa having sex lagi paling nggak seminggu dua kalilah, ya. Begitu rencana saya dan paksu. Tapi, oh, tapi, manusia berencana, hormon dan kondisi bayi yang menentukan. Seminggu dua kali? Nggak ada energi. Masih bagus satu bulan sekali. Paksu misuh-misuh dan manyun, sih, tapi tolong mengertilah, tunggu 6 bulan lagi.”

Dina, 32 tahun.

“Seks? Hahahhahahahahhhahahahahahhaha….”

Ilona, 30 tahun.

Baca juga: 9 Penyimpangan Seksual yang Perlu Diwaspadai. Jangan-Jangan Pasangan Memilikinya

“No drama-drama club. Karena sejak melahirkan 6 bulan lalu, sampai saat ini belum berani having sex. Masih trauma di bawah sana. Jadi, ya, nggak ada drama yang bisa diceritain, kan? Hahahaha… Duh, kasihan, sih, tapi suami saya.”

July, 32 tahun

“Sengaja kontrol pertama setelah melahirkan nggak ngajak suami. Pulang-pulang suami tanya, dokter kasih izin kapan bisa having sex lagi. Saya jawab, ya, setelah 40 hari tambah 3 minggu lagi gitulah. Biar vaginanya sembuh sempurna. Dan dia percaya. Ups, istri durhaka, deh, gue.”

Shinta, 32 tahun

“Sudah janjian sama istri, malam ini mau ena-enak abis baby bobo’. Alhamdulillah pulang-pulang istri masih terjaga, dan baby sudah pulas. Bakal lancar, nih, yes! Di tengah-tengah lagi hot-hotnya, terdengar dengkuran halus. Yaaalaaah, si istri tidyur! Antara kocak sama kesel, sih.”

Juno, 30 tahun.

Ini baru sebagian cerita drama seputar seks setelah melahirkan. Mommies mau menambahkan. Boleh, lho, share cerita di kolom komen.

Follow us on Instagram!

Share Article

author

dewdew

Mother of Two. Blogger. Make-Up Lover. Skin Care Amateur. Beginner Baker. Entrepreneur Wannabe. And Everything in Between. www.therusamsis.wordpress.com


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan