banner-detik
KIDS

Pesan untuk Anak Perempuan, Belajarlah dari Enola Holmes

author

Ficky Yusrini22 Dec 2020

Pesan untuk Anak Perempuan, Belajarlah dari Enola Holmes

Di hari ibu ini, saya ingin menuliskan pesan untuk anak perempuan, generasi para calon ibu di masa mendatang.

Pada saat saya mendapatkan kehamilan, belasan tahun silam, sama sekali tak ada keinginan akan jenis kelamin anak nantinya. Buat saya, laki dan perempuan sama saja. Kalau boleh memilih, tentu mau dua-duanya, paket lengkap, supaya pengalamannya lebih utuh.

Seandainya saya menjadi ibu dari seorang anak perempuan, meminjam karakter populer di film berjudul Enola Holmes, saya ingin menjadi sosok ibu yang seperti Eudoria, ibu dari detektif kondang Sherlock Holmes. Saya suka gayanya mendidik Enola, adik kandung Sherlock, menjadi gadis yang berjiwa bebas, kuat, dan cerdas. Jika saya Eudoria, maka pesan untuk anak perempuan saya, adalah:

Baca juga: 7 Karakter yang Harus Dimiliki Anak Perempuan Untuk Taklukkan Dunia

Anak perempuan tidak boleh lemah

Persiapkan fisikmu dengan berbagai aktivitas olahraga fisik maupun bela diri. Perempuan sering dipandang lemah dan tidak berdaya, dan karenanya kerap menjadi target kejahatan. Kecakapan bela diri akan menjagamu dari berbagai kemungkinan terburuk.

Menempatkan pengetahuan sebagai prioritas nilai (value) yang penting untuk dikejar

Perempuan di zamannya Enola, pendidikannya difokuskan pada kecakapan domestik, etiket sebagai ‘lady’, cara berpakaian, tindak-tanduk dan cara bertutur yang mengikuti konvensi sosial. Janganlah menghabiskan waktu untuk terpaku pada gaya berpakaian, make up, aksesori kekinian, atau hal-hal yang sifatnya penampilan luar. Pengetahuan (terutama yang mengandung gagasan-gagasan besar, sebagaimana yang terdapat dalam buku-buku berkualitas) juga akan membuatmu terhindari dari obrolan remeh temeh tentang gosip-gosip yang tidak penting.

Miliki kemampuan untuk belajar sendiri

Meski tidak mengenyam pendidikan formal, tidak membatasi Enola untuk menjadi pribadi yang cerdas. Di belahan dunia lain yang kurang beruntung, masih banyak anak perempuan tidak memiliki kesempatan belajar yang setara dengan anak laki-laki. Sekarang, kesempatan belajar itu tak lagi harus lewat institusi formal dalam jenjang vertikal, dari SD hingga perguruan tinggi, hingga S3. Kamu pun bisa mencerdaskan dirimu sendiri, akan pengetahuan apa pun yang kamu hasrati. Hidupmu terlalu berharga, janganlah menjadi perempuan yang hanya menunggu saatnya dilamar.

Baca juga: Mendidik Anak Perempuan yang Anti Menye-menye Club

Miliki kepedulian pada isu-isu sosial (maupun politik), karena hal-hal tersebut juga akan memengaruhi nasibmu ke depannya

Hindari memikirkan hal-hal yang terpusat pada diri sendiri, menghabiskan waktu untuk memikirkan hal-hal yang kurang penting dan pengakuan yang tidak berharga, seperti menghitung like dan comment di media sosial. Di film Enola, ia menunda kepentingannya mencari ibunya di London demi bisa menyelamatkan Tewkesbury yang terancam dibunuh, walaupun itu sangat membahayakan nyawanya juga. Pikirkan hal-hal yang melampaui egomu, sebagaimana yang dilakukan oleh Greta Thunberg ataupun Malala Yousafzai, yang memperjuangkan kepentingan di luar dirinya.

Cari kesibukan yang berharga, seperti menekuni hobi, main di alam, dan sebagainya, yang akan membuatmu bisa mengurangi waktu gadget

Di masa Enola memang belum ada gadget seperti sekarang, tapi ada baiknya terekspos pada beragam minat yang nantinya bisa dikembangkan sebagai hobi. Ada banyak hal yang bisa dilakukan tanpa berlama-lama main Tik-Tok atau IG.

Jadilah gadis pemberani, hindari mengejar kesempurnaan

Di film, Enola menemui kedua kakaknya di stasiun tidak dengan busana yang pantas. Ia juga tidak bisa mengikuti cara makan yang elegan, ia tidak bisa dan memang tidak mau. Satu kelebihan besar yang dimilikinya, yakni keberanian. Ia berani bertualang sendiri (yang pada masa itu dianggap sangat tabu). Perempuan punya banyak keraguan dan ketakutan, takut ditertawakan orang, takut dibully, dan sebagainya. Di satu sisi, ada banyak norma sosial yang mengekang perempuan, di sisi lain, diperparah juga dengan ketakutan-ketakutan yang muncul dari dalam diri sendiri.

Baca juga: 7 Film yang Bisa Menginspirasi Anak Perempuan Untuk Mengubah Dunia

Share Article

author

Ficky Yusrini

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan