banner-detik
PARENTING & KIDS

Pelajaran dari Nikita Mirzani yang Fenomenal

author

Ficky Yusrini23 Nov 2020

Pelajaran dari Nikita Mirzani yang Fenomenal

Bulan ini ramai dengan perseteruan antara HRS dan Nikita Mirzani, sebenarnya di balik sosok kontroversial Nikita Mirzani, pelajaran dari Nikita Mirzani apa yang bisa kita ambil?

Tokoh bulan ini: di antara HRS dan NM. Semua media mainstream dan media sosial membicarakannya. Mereka yang tidak menyimak, jadi seperti makhluk alien. Soal kepulangan HRS, disambut oleh para pemujanya, ya wajarlah. Yang bukan pemuja, mau berkomentar apa pun, bebas-bebas aja sih. Asal semua masih dalam koridornya. Termasuk, salah satunya NM. Sejak awal kepulangan HRS, NM -yang IGnya punya 10 juta follower- aktif menulis status yang bernada menyerang, tentang kasus pidana HRS, sampai tentang asal-usul HRS, yang menurut NM tidak layak disebut Habib. Dari sinilah kegaduhan dimulai.

Dalam ceramahnya, HRS pun menjelekkan NM. HRS yang punya ‘jutaan’ pendukung, tidak terima dengan ulah NM. Entah ke mana pertikaian ini berujung. Netizen pun terbelah, antara yang menyoraki NM dan menyatakan kekaguman dengan keberanian NM menyerang HRS, dengan yang menghujat NM. Kenapa sih, NM ini diomongin banget?

Saya pribadi tidak mau terseret ke dalam polarisasi, apakah saya mendukung NM atau menghujat. Tapi, sebagai sosok yang selalu bikin viral terus-terusan, rasanya ada hal-hal yang bisa kita pelajari. Tentu, dari sudut pandang sebagai orangtua. Sebab, perlu diingat, anak zaman sekarang adalah pengguna aktif media sosial juga. Anak zaman sekarang, menemukan idolanya dari media sosial. Anak zaman sekarang, cukup update dengan berita terkini. Tidak semuanya buruk, sih, beberapa hal itu, seperti:

Fearless

Di saat banyak orang takut ngomongin HRS, karena pengikutnya tidak segan-segan menyerang balik, sampai mempersekusi siapapun yang berani menjelek-jelekkan pujaannya, NM tidak punya urat takut. NM bisa dibilang fearless, tak sedikit yang merasa ‘terwakili’ karena banyak orang jengah dengan HRS dan kelompoknya yang sering membawa-bawa agama, untuk membela kepentingan kelompoknya, termasuk untuk kepentingan politik. Apa pun motifnya, harus diakui, NM berani dan nekad. Kalau mau cari aman, bisa saja, kan, dia posting iklan-iklan obat langsing dan wajah mulus. Ada saja yang mau liat.

No Jaim

Satu hal yang saya sukai dari sosok NM adalah sikapnya yang blak-blakan. Menjadi dirinya apa adanya, kadang bisa bicara kasar ke orang, tampil dalam busana minim, ngomong nggak dipikir, dandan suka-suka, mau image-nya buruk seperti apa, ya dia santai-santai saja. Tampaknya ia sudah kenyang sama ghibahan dan hujatan. Berbeda dengan kebanyakan artis yang sangat memikirkan pencitraan dan reputasi. Lalu, kalau rating popularitasnya turun, baru deh, cari-cari sensasi bikin settingan.

Baca juga: Nikita Mirzani Tantang HRS Tes DNA, Seperti Apa Cara Tes DNA?

Kritis itu penting, tapi memperjuangkan apa?

Kagum dengan sosok kritis, boleh-boleh saja. Fokus pada pesannya, fokus pada misi perjuangannya, fokus pada seberapa kegigihannya dalam menyuarakan isu. Sebutlah contoh, artis Melanie Subono, ia bisa disebut sebagai sosok kritis yang banyak vokal di isu lingkungan dan penyelamatan hewan. Kita bisa lihat konsistensinya cukup panjang. Apa yang ia perjuangkan bisa dipahami dengan jelas. Di sini kita juga harus bisa membedakan antara mana yang kritis beneran dan mana yang asal berisik. Berisik itu tujuannya sengaja bikin gaduh, bikin viral, cari sensasi, apa pun isu yang lagi rame, ikutan ramein sekalian. Semakin viral, maka akan makin ngetop, dan tarifnya makin naik.

Baca juga: Pesan Penting Untuk Anak Saat Memilih Idola

Terkenal tidak selalu cool

Jangan sampai anak menjadikan popularitas sebagai ukuran kesuksesan. Follower IG boleh saja di atas 10 juta, story ditonton jutaan orang, tapi lihat juga, bagaimana rekam jejak timeline-nya, konten-konten yang dia unggah, apakah mengandung faedah? Terlepas dari bagaimana kehidupan pribadinya, apa prestasinya? Apa yang pernah diperjuangkan? Pantaskah ia mendapatkan dukungan karena melakukan aksi publisitas semata? Media sosial memang tempat yang sangat gaduh karena siapa pun bisa berlomba-lomba menarik perhatian, sebaiknya kita memiliki sikap untuk memilih hal-hal yang memang layak kita dukung. Stop making stupid content famous.

Baca juga: Sosok Ketua BEM yang Layak Jadi Idola Anak dan Remaja

Share Article

author

Ficky Yusrini

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan