banner-detik
SPONSORED POST

Begini Cara Anak Alergi Susu Tetap Mendapat Manfaat dari Susu Sapi

author

annisast04 Nov 2020

Begini Cara Anak Alergi Susu Tetap Mendapat Manfaat dari Susu Sapi

Dilansir World Allergy Organization, 30% sampai 40% populasi dunia memiliki alergi dan 240-550juta orang punya alergi pada makanan. Data Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (2007) juga menunjukkan 10,3% orang Indonesia mengalami alergi susu sapi.

Dari mana datangnya alergi? Faktor risiko tertinggi alergi adalah faktor genetik. Anak yang lahir dengan orangtua, kakek nenek, atau anggota keluarga lain yang memiliki riwayat alergi, akan lebih berisiko terkena alergi meski dalam bentuk pencetus yang berbeda. Selain genetik, faktor lingkungan juga sangat berpengaruh. Lingkungan dengan sanitasi atau kondisi udara buruk, bisa meningkatkan risiko alergi pada anak.

Alergi sebaiknya tidak disepelekan karena bisa mengganggu tumbuh kembang anak. Ingat, anak di atas 1 tahun harus naik berat badan sebanyak minimal 2 kilogram per tahun agar tumbuh kembangnya bisa maksimal. Sementara ketika anak alergi terlalu banyak jenis makanan, angka pertumbuhan ini tentu jadi lebih sulit dikejar. Kualitas hidup anak pun terganggu, tidurnya jadi tidak berkualitas karena alergi sering kambuh, hingga sulit berkonsentrasi saat belajar.

Alergi Protein Susu Sapi pada Anak

Selain makanan, pencetus alergi bisa berbagai macam: Debu, kacang-kacangan, sampai dairy product termasuk protein susu sapi. Nah, alergi protein susu sapi ini biasanya dikaitkan dengan intoleransi laktosa. Padahal keduanya berbeda lho!

Intoleransi laktosa terjadi ketika anak sulit mencerna gula alami pada susu (laktosa), sementara alergi protein susu sapi terjadi karena sistem kekebalan tubuh anak merespon protein susu sapi secara berlebihan.

Seperti alergi lain, anak yang mengalami alergi protein susu sapi biasanya merasakan gejala dari kulit (dermatitis atopik, urtikaria, atau angioedema/pembengkakan), gangguan saluran pernapasan (bersin, batuk, meler), dan saluran cerna (diare, muntah). Untuk memeriksa apakah anak mommies punya indikasi alergi dengan cara mudah, bisa coba jawab pertanyaan di Allergy Symptom Checker ini, ya.

Lalu jika si kecil mengalami gejala yang sudah disebutkan di atas, apalagi dengan berat badan yang sulit naik, jangan ragu konsultasikan gejalanya pada dokter.

Diet Seimbang untuk Anak dengan Alergi Protein Susu Sapi

Cara terbaik untuk menghindari alergi adalah menghindari pencetusnya. Tetapi anak dengan alergi protein susu sapi juga tetap harus mendapat nutrisi seimbang yang diperlukan untuk tubuh, salah satunya adalah manfaat dari susu sapi.

Dilansir jurnal World Allergy Organization (2016), jika bayi tidak bisa mendapat ASI dan mengalami alergi protein susu sapi, salah satu pilihannya adalah memberikan susu sapi yang mengandung formula eHF (Extensively Hydrolysed Formula) atau susu sapi yang sudah dihidrolisis secara sempurna.

Dalam formula eHF, sebagian besar protein susu sudah diurai sehingga menurunkan risiko alergi. Secara umum, susu dengan eHF punya nutrisi yang adekuat dan bisa ditoleransi anak dengan alergi susu sapi dan makanan lain.

Jika eHF ini masih menimbulkan reaksi pada si kecil yang alergi berat, opsi lainnya adalah susu formula berbasis asam amino. Berbeda dengan eHF yang hanya mengurai sebagian besar protein susu sapi, asam amino adalah hasil penguraian sempurna dari protein yang biasanya memicu alergi. Dengan demikian, susu berbasis asam amino ini sudah non-alergen 100% atau tidak akan memicu reaksi alergi.

Asam amino adalah zat gizi yang penting untuk tumbuh kembang anak. Dari 22 jenis asam amino, 9 di antaranya tidak bisa diproduksi oleh tubuh sehingga harus ada pada makanan anak sehari-hari.

Asam amino bermanfaat untuk membantu proses pertumbuhan, memperbaiki jaringan tubuh, sampai membantu pembentukan sistem kekebalan tubuh. Asam amino juga terbukti mengurangi gejala alergi dan membantu menaikkan berat badan anak sehingga bisa jadi pilihan utama untuk anak dengan alergi protein susu sapi.

Jadi dengan asam amino, anak dengan alergi susu sapi pun, bisa mendapat manfaat dari susu sapi. Namun, pemilihan susu ini juga tentu harus di bawah konsultasi dokter.

Share Article

author

annisast

Ibu satu anak, Xylo (6 tahun) yang hobi menulis sejak SD. Working full time to keep her sanity.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan