Sorry, we couldn't find any article matching ''
Pelajaran Sebagai Orangtua dari Drakor Record of Youth
Kebayang susahnya mendidik anak perempuan seperti An JeongHa, tanpa perlu menjadi seperti ibunya yang menyebalkan.
Yes, saya masih bahas Record of Youth, saking menurut saya, meski ceritanya mengenai kehidupan tiga orang millenials, banyak banget pelajaran sebagai orangtua yang bisa digali. Rasanya, kepingin wanti-wanti terus diri sendiri buat ingat, kalau…
Menjadi orangtua itu pantang pilih kasih!
Inget, kan, di awal, betapa Gyeong Jun dan Hye Jun terlihat lebih seperti musuh bebuyutan, padahal kakak-adik; saling sirik satu sama lain, hanya karena ayahnya yang terang-terangan nggak pernah bisa bersikap adil. Gyeong Jun, si anak pertama, bisa, tuh, nyeletuk, ‘Kok Papa nggak belain aku, sih?” di depan keluarganya. Padahal, dalam hati Gyeong Jun merasa jadi anak pertama itu sulit dan berat. Sementara Hye Jun, diremehkan terus sama ayahnya, dan di luar rumah pun sering banget diperlakukan nggak adil. Tapi… dia bisa, lho, bertahan untuk memiliki hati yang mulia, selalu inget hak orang lain, dan nggak mau bales dendam. Duh, gimana caranya besarin anak laki-laki semanis ini, coba?
Cinta sama anak itu bukan menjamin ia nyaman sepanjang hidupnya!
Kalau sekarang, sih, kita bisa, ya, ketok meja, ngucap dalam hati, “Duh, jangan sampai gue jadi kaya emaknya Hye Hyu!”. Tapi bayangin kalau kita hidup jadi orang kaya, semua ada di depan mata, nggak perlu kerja, cukup urus anak aja. Begitu anak sudah dewasa, yakinkah kita bisa melepas mereka untuk belajar bertanggung jawab? Atau jangan-jangan malah cenderung bakal kebablasan ngurusin sampai dewasa, termasuk menentukan karirnya?
Seketika anak dewasa, dia butuh privasi, bahkan dari ibunya!
Setiap kali lihat adegan Jeong Ha dan ibunya, bawaannya emosi. “Ini, kok, ibunya nggak tahu diri banget, sih?” Dia nggak sadar kalau Jeong Ha punya trauma masa lalu karena perceraian kedua orangtuanya. Mungkin menurut ibunya, hidup ayahnya terlalu santai, dan ia pun berusaha realistis. Namun, ibunya juga lebih sering ngebiarin Jeong Ha sendirian untuk belajar menghadapi pahitnya hidup. Eh, begitu tahu anaknya pacaran sama artis, PD banget main nyamperin ke rumah, numpang nginep, minta duit! Ya, kalau sekarang ditanya apakah bakalan seperti itu ke anak, jawaban kita pasti “No way!” Tapi nggak tahu, kan, kalau keadaan benar-benar mepet, kita BU, yakin nggak bakal minta bantuan sama anak? Kita sendiri yang bisa menjawab.
Perbuatan di masa lalu jangan sampai bikin kita menyesal!
Sepanjang drama, gemes banget sama kisah kakek dan ayahnya Hye Jun. Ini kok ayahnya Hye Jun kurang ajar banget, sih, sama bapaknya? Tapi sepertinya memang kakek Sa Min Ki ini dulunya benar-benar menyakiti hati anaknya, makanya dia menyesal seumur hidup dan mau memperbaiki hubungannya. Jelang episode terakhir, malah makin unyu, tuh, berdua! Berantem-berantem dikit, sih, wajar, lah, yang penting sama-sama bisa kasih lihat rasa hormat, peduli, dan cinta, baik dari orangtua ke anak, maupun dari anak ke orangtua.
Minta maaf sama anak nggak nurunin harga diri orangtua!
Adegan episode terakhir yang bikin mewek adalah ketika ayahnya Hye Jun nyamperin dia di kamar buat minta maaf. Tetap, lho, nggak paki pelukan! Hahaha! Padahal keduanya udah sama-sama menyesal. Tapi, justru bikin endingnya jadi lebih real!
Pengalaman hidup menentukan masa depan anak!
Untungnya, nggak ada dari cerita anak-anak muda ini yang hidupnya berantakan. An Jeong Ha, harus mengalami pahitnya kehidupan ketika masih kecil, malah tumbuh jadi perempuan yang tough dan mandiri. Hye Hyo, kurang hancur apa hatinya begitu tahu ibunya beli follower, PDKT sama sutradara, demi dia tetap bisa eksis jadi artis? Tapi Hye Hyo tetap kembali ke ibunya dan tetap menghormati ibunya.
Anak punya hak untuk bersuara dan dihargai!
Ibunya Hye Jun memang paling bijaksana dari orangtua lain, tapi inget nggak, dulu, ibunya kekeuh tetap kerja di rumah Hye Hyo, padahal Hye Jun sampai nangis bilang dia malu ibunya jadi pembatu di rumah sahabatnya. Ya, keadaan, sih, yang menuntut demikian. Sementara, lihat, deh, ibunya Jin Woo, begitu anaknya bilang, “Udah, Ma, nggak usah kerja lagi sama Mamanya Hae Na!”, langsung hari itu juga mengundurkan diri. Anak juga punya harga diri dan ingin suaranya kita dengar. Apalagi kalau maksudnya mau ngebelain kita.
Mesti kompak sama suami soal masa depan anak!
Or else, kita bakalan seperti orangtuanya Hye Hyo yang ujung-ujungnya, ya, hanya bisa saling menyalahkan satu sama lain. “Kamu, sih, dari dulu nggak masukkin anak ke sekolah swasta!”, “Kamu, sih, manjain dia banget!”, dan berbagai “Kamu, sih!” lainnya. Ayo, kalau dari sekarang udah sering ribut-ribut macam gini, perbaiki, yuk, demi anak!
Nah, sekarang coba ikut kuisnya di sini! Kuis: Siapa Mama di Record of Youth yang Mirip dengan Kehidupanmu?
Share Article
COMMENTS