banner-detik
PREGNANCY

10 Pantangan Saat Hamil Muda

author

RachelKaloh21 Oct 2020

10 Pantangan Saat Hamil Muda

Cari tahu tentang pantangan saat hamil muda yang perlu kita hindari demi mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan. 

Penting bagi perempuan untuk selalu aware akan tanda-tanda kehamilan. Kalau memang sudah telat hari beberapa hari, tidak ada salahnya beli test pack untuk mengecek. Kalau masih belum jelas, konsultasi ke dokter kandungan. Penting untuk mempelajari tubuh sendiri, yang sebetulnya bisa, lho, memberikan sinyal kalau lagi ada penghuni baru alias calon bayi yang bakal menetap selama sembilan bulan ke depan. Asal kitanya nggak abai.

Selebihnya, wajib tahu pantangan saat hamil muda apa saja ketika akhirnya dokter menyatakan bahwa kita positif mengandung.

Mencuci kandang binatang peliharaan

Memelihara kucing saat hamil memang tidak berbahaya, asalkan bisa menjamin hewan peliharaan sehat, terawat dan terjaga kebersihannya. Minta tolong orang lain untuk membersihkan kotoran di kandangnya. Tinja kucing maupun tanah dan pasir yang terkena kotoran berisiko adanya parasit Toxoplasmosis gondii. Parasit berbahaya ini dapat melewati plasenta dan menimbulkan gangguan pada janin, kelahiran prematur, bahkan keguguran.

Makan makanan mentah atau setengah matang

Telur setengah matang memang nikmat, demikian pula dengan sashimi, duh, susah nolak kalau ada teman yang jualan salmon mentai. Meski sehat, kita perlu menghindarinya untuk sementara karena makanan mentah berisiko mengandung bakteri seperti salmonella yang dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan janin. Demikian pula dengan sayuran pada salad dan susu yang belum dipasteurisasi.

Diet

Diet memang tidak sepenuhnya berbahaya apalagi kalau diperuntukkan bagi mereka yang mengalami penyakit tertentu. Namun, konsultasikan mengenai diet yang sedang Anda jalani pada dokter kandungan agar makanan yang dikonsumsi selama hamil tetap bisa terkontrol sehingga janin tetap mendapatkan nutrisi yang ia butuhkan.

Olahraga berat

Ini sebetulnya relatif, namun, biasanya ibu hamil di trimester pertama cenderung mudah lelah, lemas, mual dan pusing. Beberapa kegiatan yang selama ini kuat-kuat saja dilakukan, bisa jadi harus di-pause dalam jangka waktu tertentu. Bukan kekuatan ibunya saja yang jadi ukuran, namun kekuatan janin perlu diutamakan.

Mengonsumsi alkohol

Menurut ahli, minuman beralkohol memang sepatutnya dihindari selama kehamilan. Namun, alkohol yang diperuntukkan sebagai bahan makanan seperti rum atau wine dengan kadar sedikit, masih bisa dikonsumsi, selama makanan tersebut melalui proses pemanggangan di oven dalam suhu dan jangka waktu tertentu. Namun, tetap konsultasikan pada dokter kandungan.

Merokok

Hmm, khusus yang satu ini, masih mesti dijelaskan, kah, bahayanya? :D

Stress

Susah juga ya melarang orang untuk stress, hehehe, masalahnya saat ibu hamil mengalami stres, biasanya berpengaruh juga terhadap makanan yang ia konsumsi sehari-hari. Bila janin tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen yang cukup bagi perkembangannya, maka risiko keguguran pun bisa meningkat.

Baca juga: Tanda-tanda Ibu Hamil dan Menyusui Mengalami Stress

Berendam air panas

Berendam dengan suhu di atas 38 derajat celcius dapat memicu hipertemia, menurunkan tekanan darah sehingga memicu pusing, lemas dan mudah lelah yang meningkatkan risiko janin mengalami kekurangan oksigen. Bila cuaca sedang dingin, gunakan air hangat dan mandilah dengan cara menyiram tubuh atau menggunakan shower, hindari berendam di dalam bath tub.

Konsumsi kafein berlebihan

Boleh minum kopi? Boleh! Namun, ingat bahwa kafein itu tidak hanya terkandung di dalam kopi, tapi juga cokelat, minuman bersoda, dan teh. Pastikan membatasi maksimal 200 mg atau sekitar dua cangkir kopi sehari. Nggak bisa kalau nggak minum kopi? Coba pesan yang decaf atau alternatif lain yang lebih sehat seperti almond milk rasa kopi.

Mengonsumsi obat tanpa resep dokter

Saat kita tidak sadar kita sedang hamil, ketika mengalami pusing dan mual, mungkin bisa saja kita anggap masuk angin biasa, lalu kita memilih untuk kerokan dan beli obat masuk angin yang tidak memerlukan resep dokter. Padahal, tetap saja obat tersebut bisa berbahaya bila dikonsumsi oleh ibu hamil.

Share Article

author

RachelKaloh

Ibu 2 anak yang hari-harinya disibukkan dengan menulis artikel dan content di media digital dan selalu rindu menjalani hobinya, menjahit.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan