Sorry, we couldn't find any article matching ''
Edukasi Seks pada Anak Berkebutuhan Khusus, Bagaimana Caranya?
Edukasi seksual pada anak memang penting, namun rasanya edukasi seksual pada anak berkebutuhan khusus berkali lipat pentingnya.
Sejak membaca kasus seorang penjaja bakso yang menyekap seorang anak berkebutuhan khusus dan diperkosa hingga 14 kali, membuat saya sedih, marah, galau, geram, semua campur aduk jadi satu. Kemudian jadi khawatir, karena saya memiliki seorang anak yang kebetulan memiliki beberapa gangguan tumbuh kembang, namun tidak terlalu parah. Bisa nggak, ya, edukasi seksual pada anak berkebutuhan khusus dilakukan, agar ia bisa menjaga dirinya?
Saya jadi kepikiran gimana nanti kalau saya nggak ada, dan kami, kan, nggak mungkin selalu ada di sisinya. Untuk itu saya minta petunjuk, nih, dari mbak Firesta Farizal, M.Psi., Psikolog. Bagaimana memberikan edukasi seksual pada anak berkebutuhan khusus?
Bisakah ABK, terutama bila gangguan tumbuh kembangnya lumayan berat dan memiliki masalah komunikasi, diajarkan melindungi dirinya, khususnya bahaya pelecehan seksual?
Pertama-tama, pendidikan seksual butuh untuk diberikan pada semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus. Yang paling mendasar adalah pemahaman bahwa tidak ada orang yang boleh melihat atau menyentuh bagian tubuhnya. Untuk ABK dengan gangguan ringan bisa dilakukan dengan melibatkan stimulus visual (misalnya kartu bergambar). Ini lebih memudahkan orangtua. Selain itu, penting juga untuk kita membangun kebiasaan bagi anak. Misalnya, pembiasaan memakai pakaian yang sesuai meski di rumah. Termasuk untuk menutup bagian tubuh setelah mandi, dan lain-lain.
Akan tetapi untuk gangguan tumbuh kembang yang cukup berat, misalnya anak sangat sulit diajak berkomunikasi atau diberikan pemahaman, maka cara paling efektif menghindarkan dia dari pelecehan seksual adalah pendampingan secara intensif. Sebisa mungkin ABK tidak keluar rumah sendirian meski di lingkungan terdekat. Awasi dan dampingi terus oleh orangtua, atau orang terdekat yang dapat dipercaya.
Baca juga: Saat Anak Berkebutuhan Khusus Memasuki Masa Puber
Adakah poin penting yang bisa kita ajarkan pada ABK dalam usaha kita menghindarkan dirinya dari bahaya pelecehan seksual?
Ada. Kemandirian. Ada anak berkebutuhan khusus yang gejalanya ringan sehingga bisa cukup mandiri saat berada di lingkungan luar rumah. Akan tetapi ada juga, ABK dengan gejala berat dan butuh didampingi seumur hidupnya.
Pemeriksaan dengan ahli dan terapi yang dilakukan sejak kecil memegang peranan penting untuk membentuk kemandirian dan perilaku adaptif anak. Kemandirian sendiri butuh diajarkan bertahap dan sangat tergantung dengan keadaan anak. Poin-poin kemandirian utamanya adalah bisa membantu dirinya sendiri melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, mandi, membersihkan diri, dan lain-lain.
Kalau penggunaan teknologi seperti kalung atau gelang yang terhubung pada orangtua bisa nggak?
Bisa saja. Penggunaan teknologi dalam bentuk kalung atau gelang yang bisa terhubung ke smartphone orangtua akan sangat membantu. Atau setidaknya ada gelang atau kartu yang selalu dibawa bertuliskan nama, nomor telepon dan keterangan bahwa ia adalah penyandang autisme. Tapi ingat, ya, harus betul-betul memahami kondisi anak, apakah siap ada di luar rumah tanpa didampingi atau tidak.
Adakah langkah-langkah khusus bagi orangtua dalam membantu ABK terhindar dari pelecehan seksual? Karena pada dasarnya orangtua nggak mungkin ada di samping si ABK selamanya...
Untuk itu mempersiapkan ABK mandiri butuh dilakukan sedini mungkin.
- Segera periksakan anak jika ada keterlambatan perkembangan. Semakin cepat semakin baik.
- Ikut sertakan ABK dalam program terapi dengan konsisten sejak dini. Berdasarkan penelitian, terapi yang dimulai sejak dini memegang peranan sangat penting terhadap perkembangan anak selanjutnya.
- Latih kemandirian sejak dini, dimulai dari hal-hal dasar seperti makan sendiri, mandi dan membersihkan diri, tahu cara mengunci dan membuka kunci. Lalu pelan-pelan melatih berbagai skill yang dibutuhkan di luar rumah, seperti cara menggunakan toilet di tempat umum, berbelanja di minimarket, atau menggunakan uang.
Baca juga: Menyiapkan Masa Depan ABK, Mulai dari Mana?
Adakah tanda-tanda yang ditunjukkan ABK jika mengalami pelecehan seksual?
ABK biasanya sangat jujur dan sulit untuk menutupi sesuatu. Jadi orangtua dan orang-orang terdekat seharusnya lebih mudah menangkap bila ada sesuatu yang terjadi. Hal-hal berikut ini bisa membantu orangtua mewaspadai jika ada sesuatu:
- Perubahan perilaku yang signifikan dari yang biasanya.
- Perubahan keadaan emosi. Misalnya,, ABK jadi lebih mudah marah, tantrum, lebih mudah merasa terganggu, terlihat cemas, dan tidak tenang.
- Perubahan pola tidur atau pola makan,
- Menghindari orang tertentu atau tempat tertentu.
Segera bawa anak ke dokter, jika mommies curiga agar bisa dilakukan pemeriksaan. Lalu bawalah anak ke psikolog untuk bisa dilakukan pemeriksaan psikologis terkait efek-efek pelecehan seksual tersebut.
Share Article
COMMENTS