Sorry, we couldn't find any article matching ''
7 Penyebab Janin Tidak Berkembang
Berbeda dengan kehamilan kosong, ini tujuh penyebab janin tidak berkembang yang perlu banget diwaspadai oleh ibu hamil maupun kita yang merencanakan kehamilan.
Beberapa minggu lalu, Chrissy Teigen sempat mengalami keguguran. Penyebabnya memang tidak diketahui pasti, namun ia mengaku sempat mengalami perdarahan hebat. Kejadian ini tentu membuat banyak ibu hamil jadi lebih was-was. Salah satu yang paling dikhawatirkan adalah janin tidak berkembang dengan seharusnya.
Sebagai catatan, kita perlu paham dulu bahwa ada yang namanya kehamilan kosong (blighted ovum), di mana kantung kehamilan sudah terbentuk karena rahim memang sudah dibuahi, namun tidak berkembang menjadi embrio. Hal ini bisa terlihat di usia awal kehamilan. Sedangkan, pertumbuhan fisik janin yang tidak sesuai dengan usia perkembangannya atau mengalami keterlambatan dikenal dengan IUGR (intrauterine growth restriction).
Beberapa hal dapat menjadi penyebab dari IUGR, yaitu:
Kelainan kromosom
Ini termasuk masalah genetik yang berasal dari kualitas sel telur maupun sperma. Kelainan kromosom menyebabkan setidaknya 50% keguguran di masa awal kehamilan. Selain itu, kelainan kromosom juga dapat membuat janin mengalami down syndrome, memiliki keadaan fisik yang berbeda (cacat lahir), maupun kelainan jantung.
Baca juga: Pentingnya Cek Kelainan Kromosom Sedini Mungkin
Plasenta tidak optimal
Plasenta memiliki peranan penting dalam kehamilan, yaitu mengirimkan suplai oksigen dan nutrisi dari apa yang dikonsumsi oleh ibu untuk kemudian disalurkan ke janin. Bila plasenta tidak berfungsi secara optimal maka kesehatan janin pun bisa terancam karena kebutuhan nutrisi maupun oksigennya tidak dapat terpenuhi secara maksimal.
Baca juga: Serba-serbi Plasenta
Cairan ketuban yang tidak cukup
Dalam setiap pemeriksaan USG yang dilakukan, biasanya akan terlihat melalui penjelasan dokter, apakah jumlah cairan ketuban kita cukup, karena tentu cairan ketuban ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan janin. Apabila seorang ibu saat mengandung mengalami oligohidramnion, di mana volume cairan ketubannya kurang dari jumlah normal alias terlalu sedikit, maka janinnya berisiko tidak berkembang dengan seharusnya. Oligohidramnion ini disebabkan oleh beberapa alasan seperti gangguan plasenta, penyakit tertentu (diabetes maupun hipertensi), dan dehidrasi.
Mengalami infeksi ketika hamil
Penyakit dan infeksi yang dialami ketika hamil dapat berpengaruh terhadap perkembangan janin. Mulai dari infeksi sifilis (infeksi menular seksual), cytomegalovirus (infeksi virus yang menyebabkan kekebalan tubuh lemah selama kehamilan), rubella dan toksoplasmosis (infeksi parasit yang ditularkan melalui kontak dengan hewan).
Baca juga: Infeksi Saluran Kemih pada Ibu Hamil
Kondisi medis ibu
Selain mengalami infeksi, kondisi medis lain juga bisa menyebabkan janin mengalami gangguan dalam perkembangannya. Misalnya, ibu mengidap penyakit jantung, ginjal, paru-paru, gangguan pembekuan darah, anemia sel sabit atau diabetes. Demikian juga bila ibu mengalami preeklampsia, hipertensi kronis, bahkan mengalami keduanya sekaligus. Itulah sebabnya setiap kali kontrol kandungan, tekanan darah wajib diperiksa.
Komplikasi kehamilan kembar
Biasa dikenal dengan kondisi medis yang dinamakan Vanishing Twin Syndrome (VTS), yaitu kondisi ketika salah satu janin kembar menghilang dalam kandungan. Sekitar 20-30% kehamilan kembar mengalami hal ini. Penyebabnya antara lain, kelainan kromosom, gangguan yang terjadi pada tali pusat yang menghambat salah satu janin dalam menerima asupan nutrisi dan oksigen, serta dominasi dari salah satu janin, yang umumnya terjadi pada kembar identik yang saling berbagi plasenta atau ari-ari.
Gaya hidup
Konsumsi obat-obat terlarang, alkohol dan merokok tentu dapat membuat kesehatan janin berisiko. Namun, ada yang tidak kalah penting, yaitu gaya hidup ibu dalam mengonsumsi makanan, khususnya makanan yang mengandung nutrisi. Trimester awal kehamilan seringkali membuat ibu sulit menerima asupan makanan karena tidak bisa menahan rasa mual, beberapa bahkan tidak bisa menerima makanan sama sekali. Bila kita mengalami gangguan tersebut, segera konsultasikan pada dokter kandungan karena selama masa kehamilan Anda membutuhkan nutrisi penting seperti asam folat, kalsium, serat dari sayuran dan buah-buahan, dan sebagainya untuk perkembangan janin. Bila kita tidak yakin bisa memenuhi kebutuhan tersebut, maka suplemen tambahan maupun obat-obatan mungkin kita perlukan.
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS