Sorry, we couldn't find any article matching ''
7 Cara Merawat Vagina Agar Sehat dan Bahagia
Merawat vagina tak hanya agar sehat namun agar vagina juga bahagia. Bagaimana caranya? Ini dia cara-cara merawat vagina agar terjaga kesehatannya.
Mungkin karena posisinya yang nun jauh di bawah sana, sulit dilihat kalau tak benar-benar niat, dan lebih sering hanya bisa dipegang atau diraba, membuat kebersihan dan kebahagiaan vagina seringkali terabaikan. Jika mandi atau BAK, dibersihkan hanya sekadarnya, lalu sudah. Tak ada lagi aktivitas lain yang dilakukan demi kesehatan paripurna vagina. Ia terlewatkan tanpa dipedulikan ‘kebahagiaannya’, padahal dalam aktivitas seks, vagina merupakan sumber kebahagiaan setiap wanita. Seyogyanya, sih, cara merawat vagina tak hanya seputar kehigienisannya saja, tapi ada aktivitas-aktivitas tertentu yang dapat membuatnya tetap sehat dan bahagia. Apa saja, sih?
Isi kuisnya: Sebaik apa kita Mengenal Vagina kita?
Cara merawat vagina dan membersihkannya dengan benar
Hal pertama yang dilakukan agar vagina sehat tentu saja mencuci atau membersihkan vagina dengan benar. Setelah BAB, jangan lupa selalu bersihkan dari depan ke belakang agar kotoran tidak masuk ke dalam vagina. Ketika sedang haid, membersihkan vagina lebih sering dari biasanya sangat baik dilakukan terutama buat mommies yang masih menggunakan pembalut.
Baca juga: 6 Sebab Vagina Terasa Gatal Setelah Bercinta
Kegel is a must
Kegel menjadi salah satu gerakan paling sederhana dalam mempertahankan kekencangan vagina. Karena otot pelvik pada wanita berkaitan erat dengan vagina dan uretra, mengencangkan otot inilah yang menjadi aktivitas penting pada gerakan kegel. Kencangkan otot pelvik beberapa detik, kemudian lepas lagi beberapa detik. Lakukan gerakan ini sebanyak 2-3 set, masing-masing set 10 hingga 15 hitungan. Bisa dilakukan saat berdiri atau berbaring, jadi saat mommies di kantor, di kamar mandi, bahkan ketika lagi duduk di dalam mobil.
Mau lebih optimal merapatkan miss-V? Lakukan gerakan glute bridge. Gelar mat (iya kalau bisa pakai mat karena sebaiknya dilakukan di atas permukaan datar, bukan di atas kasur), lalu berbaring dengan kedua lutut menekuk, dan telapak kaki menapak pada mat. Lutut dibuka dan letakkan kedua tangan pada sisi tubuh. Lalu angkat panggul dari lantai hingga membentuk jembatan. Tahan selama beberapa detik dan turun kembali. Saat mengangkat panggul, tahan perut dan rapatkan vagina seperti pada gerakan kegel. Ulangi sebanyak 2-3 set, masing-masing set 10-15 hitungan.
Rutin orgasme
Ketika kita orgasme, otot dasar panggul berkontraksi, dan secara otomatis otot pelvik mengencang. Masih ingat, kan, kaitannya dengan kekencangan vagina? Nah, semakin rutin orgasme, maka otot dasar panggul kita juga makin kuat. Dengan demikian vagina pun ikut terjaga kekencangan dan kerapatannya.
Pastikan vagina terlumasi dengan baik saat beraktivitas seks
Mungkin saja saat mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti antihistamin, antidepresan, atau bahkan pil KB, vagina mommies terasa kering. Kondisi ini bahkan umum terjadi beberapa waktu setelah kehamilan. Nah, ketika ini terjadi, pastikan kita mengomunikasikannya pada pak suami. Jangan sampai dia maju terus sementara kondisi vagina belum terlumasi dengan baik. Akibatnya selain menyakitkan, vagina bisa lecet. Jika dibutuhkan, tersedia pelumas khusus yang dijual di apotek-apotek terdekat. Mommies bisa menggunakan pelumas tersebut, cek dulu ingredients-nya, atau konsultasikan pada dokter sebelum memutuskan untuk menggunakannya.
Baca juga: 3 Masalah Vagina yang Sering Dialami Ibu Baru
Jaga vagina saat bersepeda
Lagi senang naik sepeda? Buat mommies yang lagi hobi bersepeda berkilo-kilo meter atau latihan kardio dengan static bike di gym, harus berhati-hati. Pasalnya aktivitas olahraga yang satu ini berisiko menimbulkan masalah pada vagina. Vagina bisa teriritasi, kesemutan, bahkan mati rasa pada kasus berat.Pastikan menggunakan panties atau celana khusus bersepeda, ya. Agar vagina bebas dari rasa sakit selama latihan berlangsung.
Vaginal rejuvenation alias peremajaan vagina
Vaginal rejuvenation adalah perawatan klinis untuk mengembalikan elastisitas vagina. Kolagen akan dikembalikan, jaringan vagina diperbaiki, serta kulit labia yang mengendur dikembalikan kekencangannya. Proses ini sendiri ada yang invasif seperti operasi plastik pada vagina, atau ada juga yang semi invasif, bahkan non-invasif seperti laser, fillers, hingga botox. Pilihannya ada pada mommies. Yang harus diingat adalah, jika berniat melakukan ini, maka konsultasikan dengan dokter spesialis kulit dan kelamin terdaftar, serta di klinik yang terpercaya.
Rutin periksa ke ginekolog adalah wajib sebagai cara merawat vagina
Yang ini tidak bisa tidak. Mommies wajib rutin memeriksa alat reproduksi, termasuk vagina. Apalagi kita yang kegiatan seksnya aktif. Selain pemeriksaan rutin, kita juga sebaiknya teratur pap smear agar jika ada deteksi abnormal pada leher rahim bisa segera ditangani.
Share Article
COMMENTS