banner-detik
SELF

Setelah Korona Berakhir, Saya Ingin…

author

Ficky Yusrini10 Sep 2020

Setelah Korona Berakhir, Saya Ingin…

Ini resolusi saya setelah Korona berakhir. Tentang gaya hidup baru yang akan saya pertahankan dan jalani untuk seterusnya.

Tahun baru masih jauh. Tapi, tidak ada salahnya juga kita berandai-andai membuat resolusi, tentang kehidupan baru yang akan kita jalani nanti setelah pandemi benar-benar pergi. Gaya hidup yang akan tetap kita pertahankan. Optimis saja. Korona tak lama lagi. Toh, di Wuhan, sekolah-sekolah sudah mulai buka, bahkan di Taiwan sudah ada konser musik yang non virtual.

Buat saya, pandemi yang berlangsung cukup lama ini telah mengubah saya dalam banyak hal. Waktu luang melimpah membuat saya memikirkan kembali tentang hal-hal terpenting dalam hidup saya. Resolusi yang mungkin sebelum masa korona tak pernah terpikirkan, tapi sekarang jadi revolusi. Hidup cuma sekali, perlu dimaknai sepenuh hati. Kalau dalam waktu dekat korona berakhir, saya akan…

Baca juga: Membesarkan Anak Bahagia di Dunia yang Suram

Mensyukuri pekerjaan freelance

Sebelum korona, sempat tergoda untuk balik ke kantor lagi. Di masa pandemi ini, banyak teman kerja kantoran yang ‘kaget’ dengan ritme kerja di rumah, ditambah anak SFH, suami di rumah yang ‘butuh diurus’, pekerjaan rumah yang never ending. Alhasil, jam tidur jadi tidak karuan. Kalau saya, sudah tidak kaget lagi. Bahkan, sebetulnya kalau ingin berwirausaha, sekarang waktu yang tepat, karena bisnis yang berbasis virtual dan digital sedang tren.

Mengurangi commuting yang tidak perlu

Rumah di luar Jakarta itu sungguh merepotkan kalau harus sering-sering ke Jakarta. Perjalanan pulang pergi ke rumah bisa memakan waktu 4 jam. Dengan pembatasan seperti sekarang, mulai terbiasa ‘hang out’ dengan teman-teman secara virtual, mengajar privat secara virtual, mengikuti event atau workshop juga cukup virtual saja. Mau yoga atau olahraga lain juga nggak usah jauh-jauh, tinggal buka Youtube, atau ikut kelas online. Dipikir-pikir, banyak hal lain yang bisa dilakukan ketimbang berjam-jam menghabiskan waktu di jalan.

Belajar dan update ilmu

Selama pandemi ini, saya kecanduan…belajar, wkwkwk. Ikut workshop ini itu. Ikutin resep-resep Youtube dan buku. Terhitung sejak lockdown, saya sudah berhasil bikin sendiri sabun, shampoo, sabun cuci, kecap, tempe, keju, yoghurt, bikin minyak kelapa sendiri, mi gluten free, ecoprint dan mengolah pewarna alami, dan sebagainya. Lagi belajar aneka fermentasi makanan dan minuman juga. Belajar menulis, belajar metode pendidikan anak, belajar filsafat. Belajar hal-hal yang merangsang otak kita, membuat hidup kita jauh dari membosankan. Meski tak bisa kemana-mana. Jadi, walaupun pandemi selesai, kebiasaan belajar ini rasanya akan terus saya jalani. 

Olahraga bareng keluarga setelah Korona berakhir

Sebelumnya, hobi olahraga saya dan suami beda-beda. Jadi, kami sering jalan sendiri-sendiri. Saya yoganya ke mana, dia sepedaan ke mana. Sekarang, pagi-pagi, kami (saya, suami, dan anak) punya kebiasaan baru, lari keliling kompleks, dan muterin lapangan dekat kompleks. Bonusnya, sesekali suami mau juga menemani saya yoga.

Rutin meditasi

Sebelumnya, meditasi hanya sekali-kali saya lakukan. Dalam kondisi yang mencemaskan selama pandemi ini, saya mencoba mencari ketenangan lewat meditasi, tiap pagi dan malam. Waktu anak sekolah, rasanya sulit menyempatkan waktu me time di pagi hari, sementara malam hari udah keburu ngantuk atau capek duluan. Sekarang jadi lebih leluasa dan punya alasan kuat untuk melakukannya. Setelah dijalani, ternyata menyenangkan. Walaupun lagi sibuk-sibuknya dan tidur larut malam, berkat meditasi, tubuh bisa tetap segar dan berenergi, tidak gampang tumbang.

Korona berakhir = Rencana homeschooling

Selama SFH ini, jadi dipaksa ‘homeschooling’ walaupun masih satu kaki, sebab satu kaki masih terikat dengan materi dan kurikulum sekolah. Tetapi, setidaknya, sudah punya bayangan lengkap tentang dunia homeschooling untuk anak. Jadi lebih yakin dan pede untuk memutuskan homeschooling anak untuk SMA-nya.

Baca juga: Serba-serbi Homeschooling

Itu kalau saya. Kalau Anda, apa resolusi Anda?  

Baca juga: Sudahkah Kita Menyiapkan Hal-hal Ini Untuk Anak Kita?

Share Article

author

Ficky Yusrini

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan