Bagi ibu bekerja, dukungan suami adalah yang utama untuk bisa memastikan karier berjalan lancar dan tanggung jawab sebagai ibu tidak diabaikan.
Perempuan bekerja apalagi sudah memiliki anak adalah aplikasi kesetaraan gender yang nyata. Bahwa setiap individu baik suami atau istri berhak punya pekerjaan dan harus membagi tanggung jawab sama atas pengurusan anak dan rumah tangga.
Tapi kan ini masalah pola pikir ya. Yang tersulit dari isu kesetaraan gender ini adalah ketika istri bekerja, masih banyak suami yang berpikir ia harus membantu istri mengurus rumah tangga atau mengurus anak. Padahal tidak demikian.
Suami bukan membantu istri mengurus rumah karena rumah kan bukan hanya tanggung jawab istri. Rumah adalah tanggung jawab penghuninya. Pun dengan anak. Suami bukan membantu merawat anak tapi bersama-sama dengan istri merawat karena suami kan ayahnya. Masa iya cuma membantu saja?
Ini hal-hal yang harus dilakukan suami untuk mendukung istri sebagai ibu bekerja:
Menyadari bahwa istri juga punya kehidupan sendiri
Sebelum jadi istri, sebelum jadi ibu, istrimu adalah individu sendiri dan ia tetap berhak memiliki itu meski sudah menikah dan punya anak. Ia tidak perlu selalu jadi istrimu atau ibunya anak-anak, ia butuh jadi diri sendiri agar bisa jadi individu yang utuh dan sehat secara mental. Ada perempuan yang cukup dengan mengerjakan hobi di rumah tapi ada juga yang memang butuh aktualisasi diri dengan bekerja. Hargai pilihannya.
Menyepakati soal nafkah
Ketika istri bekerja, urusan nafkah bisa jadi huru-hara bila tidak dibicarakan sejak awal. Duduk bersama, tentukan gaji siapa yang akan digunakan untuk apa. Kalau tidak mau saling terbuka? Tidak apa-apa asalkan sepakat siapa yang akan bertanggung jawab untuk apa. Jangan sampai saling mengandalkan lalu ternyata keduanya sama-sama tidak berinvestasi. Waktunya anak harus bayar sekolah bingung, siapa yang bayar? Jadi soal nafkah ini harus disepakati benar ya.
Berbagi tugas pengasuhan anak
Mengasuh anak bukan hanya tugas ibu. Ayah bukan pembantu atau baby sitter, ayah adalah orangtuanya juga jadi sudah sepantasnya ayah punya tanggung jawab yang sama besar dalam mengurus anak. Di era pandemi seperti sekarang ini kalau kedua orangtua masih work from home, suami dan istri bisa berdiskusi mengenai jadwal meeting untuk kemudian saling bergantian menjaga anak. Komunikasi itu kunci!
Berbagi tugas rumah tangga
Ada suami yang memilih untuk membayar asisten rumah tangga sebagai bagiannya untuk merawat rumah. Boleh saja tapi kalau mau dikerjakan berdua juga seharusnya bisa kok! Misal membagi waktu masak, suami bagian masak sarapan dan makan siang karena masuk kerja di siang hari sementara istri kebagian masak makan malam setelah usai bekerja.
Nah kalau urusan memasak ini pemilihan bahan baku yang tepat bisa memudahkan lho. Seperti memilih kecap ABC yang dibuat dari perasan pertama yang membuat masakan apa saja menjadi sedap dinikmati. Kecap ABC juga mendukung semangat kesetaraan gender di Indonesia. Kecap ABC percaya bahwa kesetaraan gender bisa dimulai dalam keluarga di rumah.
Komitmen kecap ABC pada kesetaraan gender terutama di dapur juga dibuktikan dengan program Koki Muda Sejati di mana anak-anak remaja laki-laki dari berbagai sekolah diberi pelajaran memasak sebagai salah satu bekal untuk menjadi pasangan yang siap berbagi tanggung jawab di rumah.
Karena pandemic, Koki Muda Sejati 2020 akan menggunakan metode daring, yang bekerja sama dengan Ruang Guru melalui banyak artikel yang mengajarkan tentang pemahaman kesetaraan gender. Program ini adalah kelanjutan dari program Akademi Suami Sejati yang dibuat kecap ABC pada 2018.
Kalau mommies bagaimana pembagian tugas bersama suami di rumah?