Apa itu infeksi saluran kemih dan apa efeknya jika dialami anak?
Kalau bicara infeksi saluran kemih, yang terbersit biasanya dua hal, anyang-anyangan atau berat badan anak yang tidak bertambah. Sebetulnya apa sih infeksi saluran kemih itu?
Menurut dr. Herbowo Soetomenggolo, Sp.A, saluran kemih itu semua bagian dari ginjal sampai saluran di bagian luar. Di salah satu area itu terjadi infeksi, itulah infeksi saluran kemih.
Penyebabnya karena kotor! Penyebab infeksi saluran kemih adalah bakteri yang masuk ke dalam saluran kemih dan membuat infeksi. Itu sebabnya, ISK lebih banyak terjadi pada perempuan karena area anus lebih dekat dengan uretra.
Juga terjadi pada anak-anak yang terus menerus memakai diapers. Kuman yang menempel di diapers masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi.
“Misal dia makannya bagus tapi berat nggak naik, ayo dong ke dokter atau misal demam tanpa sebab pasti juga harus ke dokter. Sakit pipis, anyang-anyangan, pipisnya sering banget, bawa aja ke dokter. Ada gejala lain karena pipisnya bau banget tapi itu petunjuk lemah karena bisa jadi minum vitamin atau minumnya kurang banyak. Gejalanya juga bisa nggak ada, cuma bisa berat badan nggak naik tanpa demam sama sekali.” ujar dr. Herbowo.
Iya, berat badan anak yang tidak kunjung naik juga salah satu tanda ada yang salah lho moms. Di atas usia satu tahun, anak harus naik berat badan sebanyak 2 kilogram per tahunnya. Jika tidak, maka anak bisa gagal tumbuh.
Kalau sudah beberapa bulan tidak naik, harus dicurigai dan dibawa ke dokter karena bisa saja ada infeksi yang membuat tubuh harus terus menerus melawan bakteri atau sebab lain seperti misalnya anemia defisiensi besi atau TBC.
Dengan cara tes urin untuk dilihat apakah urinnya mengandung leukosit tinggi atau berlebihan. Idealnya dilakukan pemeriksaan kultur urin untuk diagnosa lebih detail namun bisa juga dengan tes urin rutin atau tes urin lengkap. Kultur urin bisa memperlihatkan ISK ringan sementara urin rutin hanya akan mendeteksi gejala yang lebih berat.
“Efeknya infeksi saluran kemih itu bahaya karena semakin banyak kumannya semakin ke atas kan bisa kena ginjal. Kalau udah kena ginjal ya bisa macem-macem, nanti ginjalnya rusak jadinya jadi ada hipertensi, bisa juga ginjalnya jadi parut, scar terjadi di ginjal dan itu nggak bisa balik normal lagi, fungsinya terganggu. Makanya ginjal ini nggak bisa regenerasi 100%, kalau terganggu karena infeksi kemampuannya makin lama makin turun,” papar dr. Herbowo.
Bukan hanya itu, ISK yang terjadi pada bayi baru lahir juga risikonya lebih tinggi. Bisa sampai meningitis! Meningitis ini beda dengan meningitis yang divaksin Hib dan PCV ya. Meningitis yang ditangkal oleh vaksin itu hanya untuk kuman udara sementara meningitis karena ISK, tidak ada vaksinnnya.
“Bayi-bayi kecil kumannya bisa ke mana-mana sampai jadi meningitis kan. Kedetek ISK, sedang diobatin, kumannya ke mana-mana jadi meningitis. Selama 6 bulan ini saya sudah dapat kelima, semua usianya di bawah 5 bulan,” tambahnya.
Dokter Herbowo menegaskan, pengobatan infeksi saluran kemih akan jauh lebih ringan jika terdeteksi sejak awal. Semakin lama, apalagi sudah berulang-ulang, pengobatannya akan semakin berat. Dan memang karena infeksi bakteri, tentu perlu minum antibiotik.
“Harus antibiotik, kalau ringan minum, kalau (sudah) kena ginjal antibiotiknya suntik,” tegasnya.
Menurut dr. Herbowo, yang meningkatkan risikonya adalah:
Anak perempuan lebih rentan dibanding laki-laki sampai umur 4 tahun masih bisa sering.
Ada gangguan anatomi saluran kemihnya seperti fimosis. Anak yang tidak disunat 4-10 kali risiko lebih tinggi.
Pake diapers sampai usia besar. Kuman dari diapers bisa masuk ke saluran kemih.
Gangguan dalam berkemih atau dalam BAB. Seperti sembelit, karena tinjanya terlalu besar dan menekan saluran kemih jadi alirannya tidak lancar. Atau menahan BAB, menahan pipis, bisa menyebabkan infeksi juga.
Ada juga gangguan saraf, tiba-tiba kelumpuhan dari pinggang ke bawah karena autoimun sehingga tidak bisa pipis.
Bisa! Terutama kalau memang sudah terjadi fimosis (kulup tertutup), sebaiknya anak disunat saja untuk mengurangi risiko ISK.
“Ada penelitian yang menyatakan sunat di bawah 3 bulan mengurangi infeksi saluran kemih, jadi makin cepet makin baik sebetulnya. Tapi yang ditakutkan sunat di usia kecil adalah biusnya, biusnya nggak berbahaya tapi secara teori bius umum kalau bisa ditunda sampai 10 bulan,” tutup dr. Herbowo.
Baca juga:
Jangan Sepelekan BB Seret pada Anak
Tips Masak dan Cara Menambah Berat Badan Anak
Dari Berat Badan sampai Mertua, Ini 10 Hal yang Paling Bikin Ibu-Ibu Baper