Sorry, we couldn't find any article matching ''
Ketahui Jenis-Jenis Termometer dan Cara Pemakaiannya
Sekian banyak jenis termometer, mana yang harus dipilih dan sudah paham, kah, kita dengan cara penggunaannya?
Suhu normal tubuh manusia berkisar antara 36,5 hingga 37,2 derajat celcius. Di atas itu, tubuh bisa dinyatakan demam. Saat demam, termometer bisa membantu kita untuk ambil keputusan, apakah bisa diobati di rumah, atau harus segera ke dokter. Berikut ini jenis-jenis termometer dan cara penggunaannya yang perlu Mommies ketahui.
Baca juga:
Pertolongan Pertama pada Anak Demam, Batuk, dan Pilek
Termometer Digital
Ini jenis termometer paling umum digunakan di rumah karena harganya cukup terjangkau dan mudah didapat. Alat ini menggunakan sensor panas elektronik yang terdapat di ujung termometer. Sensor ini ditempelkan ke kulit untuk membaca suhu tubuh.
Termometer digital bisa digunakan di tiga lokasi: ketiak, mulut atau anus. Tapi, gunakan satu termometer untuk satu lokasi saja, ya, jangan berpindah-pindah supaya terjaga kebersihan dan keamanannya. Untuk bayi sampai anak usia 3 tahun disarankan digunakan di anus karena lebih akurat, sementara anak yang lebih besar dan dewasa, lebih baik digunakan di mulut. Penggunaan lewat ketiak dipercaya kurang akurat.
Termometer Digital Dahi
Biasa disebut juga termometer tembak atau termometer inframerah. Harganya sempat melambung pasca merebaknya virus corona. Cara pakainya mudah, cukup dekatkan ke dahi, lalu sinar inframerah pada termometer akan merekam suhu yang keluar dari kepala dengan cepat.
Jenis termometer ini banyak mereknya di pasaran, dengan tingkat sensitivitas yang berbeda-beda. Teliti cara pakainya, ya, mommies. Ada yang perlu ditempel di dahi, ada juga yang harus sedikit dijauhkan. Terkadang, jarak ukur yang keliru bisa berpengaruh pada keakuratan hasil. Termometer ini bisa digunakan pada bayi baru lahir hingga dewasa.
Baca juga:
Termometer Digital Telinga
Seperti termometer dahi, termometer telinga juga bisa mendeteksi suhu tubuh dengan cepat. Bedanya, termometer ini harus dimasukkan ke telinga guna membaca panas di dalam telinga. Umumnya termometer ini digunakan pada bayi di atas 6 bulan hingga dewasa. Penggunaan pada bayi baru lahir dianggap kurang akurat. Oya, pastikan juga telinga dalam keadaan bersih saat diukur, karena kalau banyak kotorannya, bisa jadi hasilnya kurang akurat.
Termometer Dot Digital
Sesuai namanya, termometer ini bekerja dengan diisap seperti empeng oleh bayi. Ini bisa jadi solusi buat para ortu yang kesulitan mengukur suhu bayi lewat ketiak atau dubur. Biarkan bayi mengisap termometer sekitar 3-5 menit untuk mengetahui suhu tubuh. Bayi baru lahir tidak disarankan pakai termometer ini.
Termometer Air Raksa
Sebelum termometer digital populer, termometer air raksa menjadi andalan untuk mengukur suhu tubuh karena hasil yang ditunjukkan akurat. Termometer ini berbentuk tabung kaca berisi air raksa berwarna perak. Namun, pemakaian termometer ini sudah tidak dianjurkan karena materialnya yang rentan pecah. Bila pecah, cairan air raksa (disebut juga zat merkuri) bisa berbahaya bagi kesehatan.
Baca juga:
Ketika Anak Demam dan Bagian Tubuh Tertentu Dingin, berbahaya, kah?
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS