Tahukah mommies kalau berat badan anak masih harus dipantau sepanjang dia jadi anak-anak?
Iya kalau bicara berat badan, kita selalu terfokus pada berat badan bayi dan balita ya. Padahal anak yang sudah lewat usia 5 tahun pun pertambahan berat badannya harus tetap diperhatikan.
Anak di atas usia 1 tahun, baru bisa dibilang punya tumbuh kembang baik jika dalam satu tahun berat badannya naik kurang lebih 2 kilogram. Berat badan ini berpengaruh pada tinggi badan juga lho. Jadi kalau berat badannya tidak naik, tinggi badan pun sulit bertambah.
Makan teratur dan sesuai jadwal. Ini penting sekali karena kalau lewat satu kali jadwal makan maka lewat pula satu kesempatan anak untuk makan. Jadi buat jadwal dan tepati jadwalnya. Kurang lebih jadwalnya adalah sarapan, snack buah, makan siang, snack sore, dan makan malam.
Perhatian asupan susu. Meski banyak dokter berpegangan pada susu untuk menambah berat badan anak, saya sendiri masih berusaha dulu untuk menambah porsi makannya. Kecuali mommies memang sudah diresepkan susu formula oleh dokter ya! Perhatikan jam minum susunya, jangan sampai jadi mengubah jadwal makan karena terlalu kenyang.
Snacking berat. Selain susu, saya juga stock berbagai snacks di kulkas. Snacksnya sebisa mungkin creamy dan cheesy. Risol daging mayo keju atau cheese ball jadi andalan saat sore hari. Tinggal goreng dan suapi saja sambil anak main.
Perhatikan kalori makanan yang masuk. Ingin menambah berat badan, yang harus diperhatikan adalah jumlah kalori yang masuk harus lebih banyak dari yang keluar. Awalnya saya bingung masa iya anak 6 tahun kok makannya jauh lebih banyak dibanding saya yang 32 tahun? Tapi kalau melihat kebutuhan kalorinya, dia jelas butuh lebih banyak. Tidak mau diam, lari-lari dan selalu lompat-lompat, sementara saya kebanyakan duduk diam seharian.
Saya juga memperhatikan semua kalori di kemasan. Susu, keju, dan berbagai makanan olahan lainnya saya perhatikan benar kalorinya. Misal memilih selai kacang untuk roti, saya baca satu-satu kalori selai kacang per sajian dan pilih yang paling besar.
Saya fokus pada protein dan lemak. Saran dari dokter anak adalah perbanyak protein, lemak, serta apapun yang berkeju dan bersantan.
Dalam satu kali makan, saya berusaha menambah jumlah protein sehingga setara atau lebih banyak dari karbohidratnya. Kalau sudah pusing, sudahlah tambah telur ceplok aja. Jadi misal masak daging cincang cream keju, ditambah telor ceplok. Aman hahaha.
Contoh menu untuk menambah berat badan anak:
1. Gulai daging + telor
2. Macaroni schotel daging cincang (jangan lupa keju dan telor)
3. Salmon teriyaki + dori goreng tepung
4. Daging teriyaki dimasak dengan telor puyuh rebus (jadi satu kali masak langsung 2 protein)
5. Ikan gurame bumbu kuning (saat ungkep, pakaikan santan) + telor rebus.
Dan seterusnyaaa. Untuk sarapan bisa roti panggang dengan selai kacang dan keju. Kalau makan sereal karena malas masak misalnya, jangan pakai susu UHT tapi pakai susu formula. Pokoknya semua kalori diperhitungkan dengan baik. Snacks buah bisa yang berlemak seperti pisang atau alpukat.
LALU YANG TERAKHIR ADALAH SABAARRR.
Menambah berat badan anak butuh ekstra kesabaran dari orangtuanya karena ya bagaimana lagi daripada anak tumbuhnya tidak maksimal? Lalu misal sudah 1 bulan dicoba menambah makan dan berat badannya tak kunjung naik, jangan ragu untuk ke dokter anak spesialis nutrisi ya!
Siapa tahu ada penyakit penyerta yang tidak terlihat gejalanya tapi membuat anak sulit bertambah berat badan. Semangat mommies!
Baca juga:
Jangan Sepelekan BB Seret pada Anak
Dari Berat Badan sampai Mertua, Ini 10 Hal yang Paling Bikin Ibu-Ibu Baper