banner-detik
PARENTING & KIDS

Penyebab Mata Minus pada Anak, Benarkah Karena Gadget?

author

annisast01 Jul 2020

Penyebab Mata Minus pada Anak, Benarkah Karena Gadget?

Anak zaman sekarang banyak yang berkacamata, apa penyebab mata minus pada anak? Benarkah karena sering terpapar gadget?

Beberapa waktu yang lalu, Mommies Daily live Instagram bersama dokter spesialis mata dr. Zoraya Ariefia Feranthy, SpM dan berbincang seputar penyebab mata minus, gadget, dan kacamata anti radiasi. Kita bahas satu per satu ya!

penyebab mata minus pada anak

Penyebab mata minus pada anak

“Mata minus, silinder, dan plus itu bisa terjadi pada anak maupun pada orang dewasa dan ini biasanya adalah faktor turunan. Faktor paling besar adalah faktor turuna, yang kedua adalah faktor kebiasaan,” demikian jelas dokter yang akrab disapa dengan Ranthy ini.

Jadi faktor utama itu memang keturunan ya mom. Saya pernah juga mengobrol dengan dokter mata yang menangani anak saya (6 tahun). Ia menyatakan bahwa mata manusia itu kuat, tidak semata-mata karena pakai gadget tiap hari lalu di umur 3 tahun sudah minus atau bahkan plus. Pada balita, faktor utama adalah keturunan.

Dokter Ranthy pun mengamini. Faktor gadget hanya salah satu faktor “pendukung” saja. Utamanya adalah penglihatan jarak dekat. Selain itu, kenapa banyak anak kecil sudah memakai kacamata, juga faktor orangtua yang sudah lebih paham dengan pentingnya screening mata.

Memiliki minus atau silinder atau plus, bisa nurun ke anaknya, ditambah lagi dengan kebiasaan anak-anak zaman sekarang untuk bermain gadget atau aktivitas banyaknya di rumah, banyak near vision atau penglihatan jarak dekatnya

Apa bahaya gadget?

“Pertama yang harus diwaspadai tentang penggunaan gadget pada anak-anak adalah mata lelah, bis amenyebabkan keluhan macem-macem dari burem, sakit kepala, gatal, perih, jadi sering berkedip, ini adalah kumpulan gejala mata lelah akibat sering melihat jarak dekat. Jadi mata lelah itu tidak hanya muncul dari melihat gadget tapi dari aktivitas jarak dekat seperti baca buku berjam-jam. menjahit, juga bisa bikin mata jadi lelah,” papar dr. Ranthy.

Selanjutnya selain mata lelah juga mata kering. Sebabnya, frekuensi kita berkedip itu berkurang ketika kita sedang menggunakan atau konsentrasi melihat sesuatu dalam jarak dekat terutama gadget. Refleks mengedip berkurang sehingga mata jadi kering.

Apa kacamata anti radiasi itu memang ada pengarunya?

“Sebenernya yang lebih harus diwaspadai itu kan sinar biru, sebetulnya belum pernah ada sih scientific research yang menyatakan bahwa bahaya sinar biru dari gadget itu menyebabkan kerusakan permanen di mata, yang harus lebih diwaspadai justru sinar biru dari matahari, jadi sebetulnya daripada kasih kacamata anti radiasi ke anak kita yang sebetulnya belum scientific proven mungkin lebih baik kita kasih jeda waktu untuk menggunakan gadget,” jelas dr. Ranthy.

Ia kemudian menjelaskan, cara termudahnya adalah dengan menggunakan rumus 20:20. Setiap 20 menit melihat layar, maka kita harus 20 detik melihat jauh sejauh 20 feet (6 meter). Bisa melihat ke luar jendela atau ke ruangan lain. Nah, seberapa lama sih menggunakan gadget yang aman?

“Sebetulnya nggak ada jam pastinya berapa yang aman dan berapa di atas itu, yang jelas itu berapa lamanya satu kali dia melihat. Ngerjain tugas 2 jam dengan tiap 20 menit break lebih baik dibanding 1 jam tapi forsir tanpa break,” tutup dr. Ranthy.

Jadi sudah jelas ya mom tentang penyebab mata minus pada anak. Semoga bermanfaat!

Baca:

Jangan Double Standard pada Anak tentang Pemakaian Gadget

Tips Melepaskan Balita dari Kecanduan Gadget

Saya Mengizinkan Anak-anak Bermain Gadget, Terus Kenapa?

Share Article

author

annisast

Ibu satu anak, Xylo (6 tahun) yang hobi menulis sejak SD. Working full time to keep her sanity.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan