Untuk para orangtua dengan anak berkebutuhan khusus atau dicurigai memiliki gangguan tumbuh kembang tentu sekarang lagi bingung-bingungnya. Yang rencananya mau konsultasi ke klinik atau sudah rutin terapi di rumah tumbuh kembang, akibat anjuran social distancing tak bisa dilakukan.
Duh, duh, sebenarnya nggak ada alasan untuk nggak melakukan terapi, lho. Simak obrolan kita sama Ramdhan Nasution, yuk, beliau adalah okupasi terapis di klinik tumbuh kembang Anak Spesial Mandiri, Depok. Apa saja yang bisa dilakukan orangtua di rumah agar tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus tetap bisa optimal?
Yang pasti, sih, hal pertama yang harus orangtua lakukan adalah mengambil alih tugas terapis. Lakukan evaluasi mandiri sebisa mungkin. Buat orangtua yang curiga ada gangguan tumbuh kembang pada putera atau puterinya, dan belum pernah terapi, coba cek apakah kondisi anak sudah sesuai dengan umurnya. Bisa dibandingkan dengan anak lain seperti kakak ataupun adiknya, bisa juga cek growth chart tumbuh kembang, apakah di usianya yang sekarang sudahkah ia mulai bisa mengikuti kegiatan kesehariannya dengan lebih mandiri, atau tidak.
Setiap anak berkebutuhan khusus baik dengan kondisi ringan (mild) ataupun berat (severe) pada dasarnya bisa di-handle oleh orang tua dirumah. Namun tentu orangtua sudah harus terlebih dahulu mengetahui dan mengerti program/aktivitas apa yang cocok diberikan kepada anak tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
Semua jenis terapi pada dasarnya bisa dilakukan dirumah dengan modifikasi media ataupun alat. Input atau pun stimulasi bisa berbentuk stimulasi verbal, aktivitas dengan input sensori dan motorik, yang kesemuanya ditujukan untuk melatih kemandirian.
Arahan-arahan yang telah diberikan oleh terapis sebelumnya ketika proses terapi masih berlangsung di tempat terapi, bisa kok, diterapkan di rumah. Kan, ada buku penghubung, laporan-laporan tertulis dari terapis selama sebelum pandemik bisa juga dijadikan acuan penerapan terapi di rumah. Bisa juga dilakukan konsultasi online dengan terapis yang menangani anak.
Di klinik kami, kami bantu dengan memberikan home program yang sesuai dengan level kemampuan masing-masing anak. Ini penting karena bertujuan sebagai maintenance agar kondisi tidak menurun ketika nanti ia siap memulai terapi kembali di klinik. Karena jika "didiamkan" saja dan tidak dilakukan terapi rutin, biasanya kondisi tumbuh kembangnya semakin turun.
Yang sangat perlu diperhatikan adalah pola tidur anak, ya, terutama untuk anak-anak di usia awal, karena biasanya usia 1-2 tahun masih mengalami gangguan tidur. Pastikan pola tidur yang sudah diterapkan menjadi tidak berantakan kembali karena mengikuti pola tidur orangtua yang mungkin tidur lebih larut karena keesokan harinya tidak pergi ke kantor.
Aktivitas terapi yang dilakukan di rumah sakit ataupun klinik terapi tumbuh kembang wajib diterapkan di rumah. Tentunya disesuaikan dengan media yang ada di rumah. Kalau saya biasanya minta orangtua untuk videokan, lalu dikonsultasikan ke terapis agar jika ada yang kurang tepat bisa segera dikoreksi.
Itulah sebabnya keikutsertaan orangtua ABK dalam proses terapi di klinik tumbuh kembang sangat penting. Sehingga orangtua juga paham aktivitas seperti apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan di rumah.
Baca:
Ini yang Dibutuhkan Kakak/Adik Anak Berkebutuhan Khusus Dari Ayah Ibunya
Tips Menjaga Keharmonisan Selama Mengasuh Anak Berkebutuhan Khusus
Bantu Anak (Berkebutuhan Khusus) Siapkan Masa Depannya, Mulai dari Mana?