Berapa Lama Orangtua Sebaiknya Menemani Anak Bermain dalam Sehari?

Parenting & Kids

annisast・11 Apr 2020

detail-thumb

Harus 24 jam bersama anak karena social distancing, saya rasanya merasa bersalah membiarkan dia main sendirian atau malah nonton YouTube terus menerus. Idealnya bagaimana sih?

Kebetulan sahabat saya, Grace Melia adalah seorang Play Therapy Practicioner jadi dia paham benar apa sih gunanya bermain bagi anak? Dan seberapa lama orangtua sebaiknya menemani anak bermain dalam sehari?

Anak Lulus SD Pastikan Punya 20 Kemampuan Ini - Mommies Daily

Saat live di Instagram @mommiesdailydotcom beberapa waktu lalu, Gesi, begitu ia biasa disapa menjelaskan tentang pentingnya bermain bagi orangtua dan anak. Menurut Gesi, semua orang baik orang dewasa maupun anak butuh bermain. Sebabnya bermain bisa membuat kita rileks, lebih mindful, dan membuat suasana jadi menyenangkan.

“Orangtua dengan anak balita, anak yang masih kecil, sebenarnya kita masih punya privilege, yaitu kita bisa ikut main dan tampak weird tanpa kita harus malu karena kita punya partner main. Aku suggest kita memanfaatkan privilege itu. Karena anak nggak mungkin sampai SD kelas 3 kelas 4 masih ajak main,” papar Gesi.

Iya sih benar juga. Dengan balita kita bisa bermain role play tanpa dianggap aneh. Bisa bermain sebodoh apapun tanpa malu.

Tapi apa iya sebagai orangtua kita harus SELALU menemani anak bermain?

“Anak-anak memang pekerjaannya bermain. Bahwa bukan berarti kita selalu harus jadi ibu yang selalu menemani anak bermain. Kita juga punya our business, sekadar cuci piring, bikin mie instan, bukan lantas berarti mentang-mentang kita di rumah aja selama Covid-19 terus dia main kita harus selalu ada menemani, nggak gitu juga. Cuma make sure ada satu waktu di mana kita hadir penuh untuk bermain bersama,” lanjut Gesi.

Bermain di sini ada dua macam. Free play di mana anak bebas mau memainkan apapun tanpa aturan yang jelas. Seperti misalnya main Lego namun tidak mengikuti buku. Atau main role play apapun sesuai imajinasinya.

Yang kedua adalah structured play atau main dengan objektif tertentu misalnya main montessori di rumah. Anak memindahkan (transferring) biji-bijian dengan sendok. Itu structured play karena ada aturannya yaitu memindahkan dari kiri ke kanan.

Menurut Gesi, anak sebaiknya diperkenalkan sejak awal tentang bedanya free play dan structured play sehingga anak pun bisa siap switch kapan saja. Free play bisa diibaratkan dengan bermain sementara structured play bisa disebut dengan “belajar” dalam tanda kutip karena meski belajar, anak tidak belajar baca tulis atau menghitung.

Lalu berapa sih idealnya orangtua menemani anak bermain untuk bisa bonding? Jujur saja, lebih mudah memberi anak gadget dan games kan ahahahaha.

“Untuk kita bermain bersama anak, idealnya sehari minimal 15 menit. Itu terserah kapannya. Nggak lama sebenarnya, jadi ibu bapak, mama papa sesibuk apapun aku rasa harusnya bisa wong cuma 15 menit dan kita sama-sama punya 24 jam,” tutup Gesi.

Wah, tidak lama, ya! Jadi yuk, luangkan waktu bermain bersama anak. Lima belas menit saja cukup kok!

Baca:

Tips Mengajar Anak Saat Masa Belajar di Rumah

Empati Pada Anak Tidak Berkembang, Ini Beberapa Tandanya

Anak Masuk Playgroup, Harus atau Tidak?