Kocaknya Tugas Sekolah Anak Selama Belajar dari Rumah

Kids

fiaindriokusumo・09 Apr 2020

detail-thumb

Saking sudah nggak ada tenaga untuk marah-marah, lebih baik dibawa ketawa aja tugas sekolah anak yang kadang bikin kepala mumet.

Saya sudah pernah cerita di sini tentang bagaimana sejujurnya saya bersyukur karena nggak menjadi bagian dari orang tua yang pusing dengan kegiatan belajar mengajar anak selama #dirumahaja.

Tapi nggak dipungkiri memang ada saja tugas sekolah anak-anak yang akhirnya membuat orang tua senewen, kesal, capek sampai akhirnya ketawa aja saking nggak ngerti mau ngapain lagi :D. Seperti beberapa tugas berikut ini contohnya ….

Belajar di Rumah - Mommies Daily

Ada tugas anak harus makan buah stroberi dan menjelaskan kandungan vitamin serta manfaatnya. Lagi social distancing seperti ini gimana nyari stroberi? Itu kan buah yang nggak umum ada di persediaan rumah kita ya. Tanya sama gurunya, bisa nggak diganti sama buah lain? Jawabannya sebaiknya stroberi. Ya udah, tak gambar aja terus anaknya aku suruh pura-pura mangap seperti lagi mau makan, ahahaha.”

Anakku maksa beli raket badminton karena esok harinya ada tugas olahraga bermain badminton. Aku bilang, udahlah nak ganti aja sama sandal jepit atau talenan, toch yang penting gerak.”

“Guru TK anak gue meminta foto kegiatan anak yang sedang mandi sendiri untuk bagian kemandirian. Laaaaah masa iya gue foto anak lagi mandi, kan telanjang ya nggak pakai baju :D. Mau dipakein baju kok ya aneh. Jadilah gue cari kegiatan mandiri lain selain mandi sendiri.”

“Di awal-awal, setiap hari anak-anak dapat tugas latihan masyallaaah banyaknya. Bayangkan, kalau sehari ada 5 mata pelajaran terus semuanya dikasih latihan soal yang jumlahnya juga nggak sedikit. Anak jadi semacam ikutan bimbel sehari penuh, hehehe.”

Setiap hari kok ya harus kirim foto anak sedang cuci tangan. Gue sampai bilang ke gurunya, Bu, kita pakai prinsip saling percaya aja ya, percaya ajalah anaknya rajin cuci tangan. Lagi belajar jarak jauh begini, yang penting percaya satu sama lain. Gurunya malah ketawa, mungkin gurunya juga bingung.”

“Untuk tugas aktivitas fisik si adek diminta tari poco-poco. Anaknya moodnya lagi jelek, marah-marah sendiri dia sambil bilang …… emangnya nggak bisa aktivitas fisik lain apa? Harus banget Poco-poco? Harus banget mah? Mama bilang dong ke bu guru, jangan memaksakan kehendak ke anak murid.” Laaaaah, jadi marah ke mamanya ini anak.

“Keponakan saya dikasih tugas untuk mendokumentasikan kegiatan berenang, ahahahaha, alhasil kakak saya alias mamanya nyuruh ponakan saya pura-pura berenang di TEMPAT TIDUR, ahahaha.”

“Rada gemas aja sih dengan sekolah yang tidak memanfaatkan teknologi untuk belajar. Masa iya semua hasil tugas anak harus difoto dan dikirim ke gurunya? Kebayang nggak satu kelas ada 15-20 anak, terus semua anak mengirim foto hasil lembar kerjanya yang belum tentu cuma selembar? Mending kan pakai google kek, anak tinggal isi, guru tinggal cek tanpa harus ribet kirim-kirim foto.”

Kalau kata dr Jiemi Ardian selaku Psikiater, dalam kondisi tidak ideal seperti sekarang ini, memang penting untuk tidak memaksakan segala sesuatu berjalan seperti ketika kondisi sedang ideal. Akan sulit dan memang tidak mungkin. Maka kemampuan menertawakan kondisi diri sendiri adalah salah satu bentuk kemampuan coping yang baik terhadap stress.

Jadi, marilah kita menertawakan kondisi-kondisi saat ini yang memang tidak bisa kita ubah untuk sementara waktu.

Selamat menjalani tugas sebagai orang tua yang di dalamnya memang ada bagian mendidik dan mengajar anak.

Baca juga:

Screen Time Selama Social Distancing

Aturan Sekolah di Negara Lain yang Bikin Iri