banner-detik
KIDS

Resmi: UN Batal Akibat Wabah Covid-19

author

dewdew24 Mar 2020

Resmi: UN Batal Akibat Wabah Covid-19

UN batal, berita ini sudah saya baca dari pagi namun tadi pagi belum sampai disahkan oleh Presiden Jokowi. Siang ini kesepakatan pembatalan sudah disahkan oleh Presiden Jokowi.

Breaking news yang saya baca pagi ini adalah pengumuman dari Komisi X DPR dan Kementerian Pendidikan & Kebudayaan bahwa hampir pasti UN alias Ujian Nasional untuk tingkat SD, SMP dan SMA ditiadakan. Siang ini, kesepakatan pembatalan disahkan oleh Presiden Jokowi.

UN Ditiadakan - Mommies Daily

8 jutaan siswa terancam bila tetap dilaksanakan

Syaiful Huda, ketua Komisi X DPR menjelaskan bahwa jika UN tetap dilaksanakan, akan ada sekitar 8 jutaan siswa dari tingkat SD-SMA seluruh Indonesia yang terancam terpapar virus Covid-19. Ketika saya cek kalender akademik memang UN SD sendiri sepatutnya diadakan sekitar akhir April, sementara di waktu tersebut perkiraan persebaran virus Covid-19 masih tinggi. Sehingga saya rasa DPR dan Kemendikbud harus mengambil keputusan cepat.

Penentuan kelulusan siswa

Pada meeting antara Komisi X dengan Kemendikbud sempat juga dibahas mengenai Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) sebagai pengganti UN. Hanya saja USBN bisa dilaksanakan bila pihak sekolah mampu menyelenggarakannya secara online. Kalau saya mikirnya, belum tentu semua sekolah ada fasilitas tersebut. Kalau pun ada, tak semua murid memiliki laptop dan jaringan internet. Lalu bagaimana kalau tidak bisa daring juga? Maka kemungkinan besar penentuan kelulusan ditentukan dari nilai akumulatif rapor sejak kelas satu hingga saat ini.

Kondisi tidak adanya UN, kalau menurut saya sebenarnya sesuai dengan semangat Merdeka Belajar yang digaungkan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim di masa awal jabatannya. Toh untuk tahun ajaran 2020/2021 UN tidak akan lagi jadi parameter utama nilai kemampuan akademis dan nggak jadi penentu untuk masuk ke jenjang pendidikan berikutnya. Menurut Syaiful Huda, berikutnya UN hanya akan menjadi alat memetakan kemampuan akademik saja. Jadi, ya, ditiadakannya UN saat ini hanya memajukan pelaksanaannya saja.

Baca juga:

Banyak hal yang bisa kita banggakan dari anak selain nilai sekolah

Harus senang atau sedih?

Kalau ditanya ke anak-anak, mereka, sih, pasti senang banget. Beban berat seakan diangkat dari pundak. Jujur, perasaan saya gamang. Antara lega sama miris. Kalau boleh milih, sih, inginnya tetap ada UN karena itu berarti negeri kita baik-baik saja. Tapi di tengah kondisi seperti ini, keputusan ini seperti angin segar, karena tentu kita khawatir kalau UN tetap dilaksanakan, bagaimana nanti keselamatan anak-anak? Perasaan campur aduk tentu juga buat sekolah dan orangtua yang selama ini sudah berusaha dan bekerja keras menyiapkan anak-anak menjalani UN. Belum lagi konsekuensi dari pembatalan UN yang kita sendiri masih belum tahu. Semoga saja konsekuensinya masih bisa kita tangani bersama. Anda sendiri bagaimana? Senang atau sedih?

Baca juga:

Nyontek Itu Biasa, Kita Juga Pernah!

Perilaku Anak SD yang Perlu Perhatian Lebih

Share Article

author

dewdew

Mother of Two. Blogger. Make-Up Lover. Skin Care Amateur. Beginner Baker. Entrepreneur Wannabe. And Everything in Between. www.therusamsis.wordpress.com


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan