Virus Corona ditetapkan jadi pandemi. Panik memang tidak disarankan, tapi bersikap bijaksana dan juga waspada tetap harus dilakukan. Bagaimana dengan lingkungan sekolah anak-anak kita?
Infeksi Virus Corona atau Covid-19 resmi dinyatakan sebagai pandemi. Di beberapa negara, jumlah kasus semakin meningkat. Seperti di Indonesia sendiri, hingga Rabu, 11 Maret 2020, sudah ada 34 pasien positif Corona, ditambah satu orang pasien meninggal.
Kita memang tidak boleh panik, tapi yang namanya orang tua kayaknya kok susah banget kalau untuk tenang sama sekali. Satu hal yang cukup membuat saya khawatir adalah anak-anak saya.
Namanya juga anak-anak, susah banget dibilangin, kan! Diingetin banyak minum air, banyak makan sayur dan buah, rajin cuci tangan, jawabannya iya, iya aja tapi belum tentuk dilakonin. Jadi lumayan khawatir ketika mereka wajib pergi ke sekolah, ditambah minggu ini sedang dilaksanakan kegiatan PTS.
WAG orang tua murid langsung ramai lho, mempertanyakan kebijakan sekolah dengan semakin maraknya kasus virus Corona ini. Apalagi ada beberapa sekolah yang langsung menghentikan kegiatan belajar mengajar hingga satu bulan ke depan. Dan sekolah yang memutuskan untuk tetap menjalankan kegiatan belajar mengajar pun dipertanyakan, sejauh apa tanggung jawab sekolah terhadap keselamatan dan kesehatan para murid serta guru-gurunya?
Berikut adalah, hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh pihak sekolah demi keamanan dan keselamatan semua pihak ….
1. Menyediakan sarana cuci tangan pakai sabun dan alat pembersih sekali pakai seperti tissue di berbagai lokasi di lingkungan sekolah.
2. Memastikan seluruh warga sekolah memanfaatkan dengan sungguh-sungguh fasilitas kebersihan yang ada.
3. Melakukan pembersihan ruangan dan lingkungan sekolah secara rutin, khususnya pegangan pintu, saklar lampu, komputer, keyboard komputer, dan fasilitas lain yang sering disentuh dengan tangan.
4. Mengecek suhu tubuh seluruh warga sekolah setiap kali akan dimulai kegiatan belajar mengajar.
5. Tidak mengizinkan siapa pun yang memiliki keluhan sakit untuk tetap masuk sekolah.
6. Memastikan makanan yang disajikan di lingkungan sekolah dimasak dengan baik dan matang.
7. Melaporkan ke instansi terkait jika ada warga sekolah yang mengalami keluhan sesuai dengan ciri-ciri virus Corona.
8. Mengingatkan seluruh warga sekolah untuk tidak bertukar alat makan, minum dan alat music tiup.
9. Mengingatkan warga sekolah untuk menghindari kontak fisik langsung, seperti bersalaman, cium tangan, berpelukan dan sebagainya.
10. Menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang seperti berkemah atau study tour.
11. Melarang keluarga yang bepergian ke negara-negara terjangkit melakukan penjemputan ke sekolah.
12. Memberikan informasi yang jelas mengenai virus Corona terhadap seluruh warga sekolah menggunakan materi dari kementerian kesehatan.
13. Jika diharuskan, ada baiknya menghentikan kegiatan belajar mengajar dan menggantinya dengan bentuk lain agar anak-anak tetap menjalani kegiatan belajar, seperti kelas online atau memberikan tugas-tugas yang dapat dikumpulkan secara online.
14. Membatasi tamu dari luar satuan pendidikan.
15. Meminta keluarga penghuni sekolah yang baru bepergian ke negara-negara terjangkit Corona untuk melakukan isolasi diri selama 14 hari saat kembali ke tanah air.
16. Wajib menyediakan masker bagi warga sekolah yang sakit batuk serta pilek dan meminta warga yang sakit untuk segera pulang.
Semoga setiap sekolah bisa bertindak bijaksana ya, dan begitupun dengan pihak orang tua murid. JIka anak kita memang sedang sakit, nggak usah dipaksa untuk sekolah. Dan jika ada keluarga kita yang baru kembali dari luar negeri, jangan juga ditutup-tutupi. Karena ini bukan sekadar tentang keselamatan kita, namun keselamatan banyak orang.
Baca juga: