banner-detik
TRAVEL

5 Tujuan Wisata Antimainstream di Pulau Jawa

author

annisast31 Jan 2020

5 Tujuan Wisata Antimainstream di Pulau Jawa

Awal tahun seperti ini saat yang pas untuk merencanakan liburan agar uangnya bisa dikumpulkan sejak awal. Mau liburan ke mana tahun ini?

Bosan ke Bandung atau ke Bali? Pulau Jawa masih punya banyak tempat liburan yang antimainstream alias masih sedikit banget pasti teman kita yang pernah ke sana.

Apa saja?

Pantai Pulau Merah Banyuwangi

pantai-pulau-merah

Foto: @estpr

Buat mommies yang suka pantai, Banyuwangi bisa jadi tujuan wisata baru. Pantai Pulau Merah diberi nama demikian karena pasir dan dan tanahnya merah! Pemandangannya cantik banget!

Waktu yang tepat untuk ke Pantai Pulau Merah ini di bulan Mei sampai Desember karena pantainya kemerahan saat musim kemarau. Ombaknya juga cocok untuk berselancar!

Taman Nasional Meru Betiri

taman-nasional

Foto: @tnmerubetiri

Masih di Banyuwangi dan Jember, ada Taman Nasional Meru Betiri yang punya berbagai flora eksotis seperti merak, banteng, kera ekor panjang, sampai macan tutul!Juga berbagai jenis penyu.

Berjarak 1,5 jam dari Jember atau 4 jam dari Banyuwangi., ada 29 jenis mamalia, 180 jenis burung, dan 293 tumbuhan yang dilindungi di taman nasional ini.

Pulau Peucang

pulau-peucang

Foto: @pulaupeucang

Seputaran pantai dan pulau, Pulau Peucang ada di timur Taman Nasional Ujung Kulon. Penginapan yang tersedia masih menyatu dengan alam, sehingga banyak hewan seperti babi hutan, monyet, dan rusa berkeliaran!

Sanghyang Heuleut

sanghyang-heuleut

Foto: @arif.ikhwani

Bandung nggak melulu cafe dan distro, bergeser sedikit ke Barat dekat perbatasan Purwakarta dan Cianjur, ada Sanghyang Heuluet, kolam alami yang konon katanya airnya berasal dari Danau Citarum Purba dan merupakan tempat pemandian bidadari!

Di sekitar Sanghyang Heuleut juga ada Sanghyang Tikoro dan Sanghyang Poek. Lokasinya di Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, hanya 1,5 jam dari Bandung.

Baduy

baduy

Foto: @iamandyna

Saya dua kali ke Baduy Luar dan Dalam saat study tour SMA, kampung adat yang masih memegang teguh tradisi nenek moyang dan tidak terpengaruh teknologi sama sekali.

Dari Baduy Luar, butuh berjalan kaki selama kurang lebih 5 jam menembus bukit dan hutam untuk sampai ke Baduy Dalam. Kita tidak boleh membawa teknologi apapun, HP atau kamera dilarang, pasta gigi sampai sampo pun hanya boleh sampai Baduy Luar.

Share Article

author

annisast

Ibu satu anak, Xylo (6 tahun) yang hobi menulis sejak SD. Working full time to keep her sanity.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan