Anak itu hanya tubuhnya saja yang kecil, tapi percaya deh mereka itu pola pikirnya terkadang lebih dewasa daripada kita. Kita orangtuanya jadi belajar banyak hal dari mereka.
Image: Ramin Talebi on Unsplash
Pertengahan tahun 2018 lalu saya sempat nge-post foto Jordy, dengan caption yang menjelaskan betapa saya belajar banyak dari dirinya selama ini. Mommies juga merasa hal yang sama nggak sih? Begitu banyak momen yang bikin kita terperangah, justru kehadiran anak-anak bikin kita sebagai orangtua, dan pribadi seutuhnya tambah pintar.
Tak hanya dari anak sendiri saja. Sering berbagi cerita juga kan dengan lingkungan terdekat kita?. Nah, dari obrolan semacam itu, saya kerap terinspirasi belajar hal baru.
Walau nada bicara sudah naik dua oktaf pas marah, habis itu kita minta maaf, hanya hitungan detik, anak pasti memaafkan kita, huhuhu. Jangan lupa kasih pelukan, ya, mommies.
Saya sering mendengar cerita Jordy di daycare, kalau sesama mereka kerap sharing makanan. Manis banget ya mereka tuuu.
Beralih dari Lego Duplo ke Lego yang kecil-kecil, menurut saya bukan perkara mudah. Tapi Jordy dan ratusan anak lainnya bertahan menyelesaikan 100 lebih tahap membuat sebuah bentuk. Saya? Sudah keburu bosan dan capek :p
Baca juga: 5 Cara Melatih Anak Mandiri
Anak-anak itu kalau tidak suka dan suka terhadap sesuatu pasti jujur. Mereka mengatakannya tanpa ragu. Kita orang dewasa kadang merasa sungkan, takut mengecewakan pihak lain. Padahal, ya, kita nggak bisa memuaskan semua orang, kan?
Mommies familiar kan dengan pemandangan si kecil bermain sendiri di rumah? Dengan berbagai mainan andalan mereka, main role play, membangun dialog dengan monolog, asik tenggelam ke dunianya sendiri. Kapan kita terakhir seperti itu? Mengenali dengan baik, apa yang membuat diri mommies bahagia?
Baca juga: Orangtua Zaman Sekarang: Makin Kompetitif?
Perbedaan warna kulit, jenis rambut, agama, mereka asik saja main bareng. Nggak peduli apa pekerjaan orangtua masing-masing, yang mereka tahu “aku senang bermain dengan teman-teman aku.”
Apapun yang orangtua ingatkan ke mereka, suatu saat akan berbalik lagi ke kita. Misalnya, kalau mommies kebanyakan menatap layar HP, suka jleb kan mendapatkan teguran dari si kecil “mama, ayo jangan kebanyakan main HP, main dong sama aku!.”
Saya pribadi suka agak sungkan kalau ada di lingkungan baru, memulai obrolan dengan orang di samping saya. Di awal lidah kok rasanya kelu. Tapi tidak dengan anak-anak. Ada saja tema obrolan yang diangkat. Awalnya tanya nama, anak si om berapa, tinggal di mana dan seterusnya.
-
Ada yang mau menambahkan dari pengalaman mommies?
Baca juga: 10 Masalah Pola Asuh yang Sering Terjadi dan Solusinya