Yang biasanya nggak jerawatan pas hamil, eh, muncul sebesar pipil jagung selama 9 bulan. Yang tadinya mulus selama hamil, pas menyusui, timbul jerawat batu yang nggak enak banget dilihatnya.
Terkadang memang perubahan hormon ketika hamil dan menyusui mengakibatkan timbulnya jerawat di kulit terutama di area wajah. Walau pun setelah hamil dan menyusui jerawat nggak timbul lagi, tapi bekasnya sudah merusak wajah. Wajah pun dihiasi bopeng, noda hitam, atau bekas luka, duh, sungguh tak sedap dipandang.
Sudah coba berbagai rangkaian perawatan kulit, bahkan yang diresepkan dokter sekali pun, seringkali nggak cukup untuk menghilangkan bekas jerawat yang membandel tersebut. Beberapa klinik khusus perawatan kulit kemudian menawarkan laser sebagai solusi untuk mengembalikan kehalusan dan kemulusan kulit.
Nah, sebelum memutuskan untuk melakukan perawatan laser, kenali dulu, yuk, jenis-jenis laser dan kondisi kondisi kulit yang memenuhi syarat untuk dilaser.
Dilansir dari website resmi Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (www.perdoski.org) tindakan laser fractional merupakan laser dengan teknik fraksional (perlukaan) yang menggunakan laser karbondioksida.
Nah, namanya teknik perlukaan, ya, maka kemungkinan akan ada bekas luka sementara jelas besar, namun seiring dengan waktu, luka akan memudar termasuk bekas jerawat dan bopeng. Yang pasti sebelum dilakukan tindak laser ini, kulit terlebih dahulu diaplikasikan krim anestesi. Jadi pastikan yang melakukan laser ini merupakan ahlinya, ya.
Nah, kalau laser Erbium, tindakannya berupa laser non invasif karena meminimalkan rasa sakit. Panjang gelombang sinar laser akan disesuaikan dengan kondisi kulit hingga sel kulit mati mengelupas dengan aman. Umumnya selesai laser erbium kulit akan tetap terasa nyaman. Selain menghilangkan bekas jerawat, laser ini juga mamiliki fungsi merangsang kolagen baru secara alami. Setelah laser, umumnya sel kulit mati akan mengelupas di hari kedua atau ketiga.
Kalau laser yang satu ini sebenarnya tak hanya mengatasi bekas jerawat, tapi juga bisa untuk mengatasi berbagai masalah kulit termasuk kerut, keriput, melasma dan sebagainya. Cara bekerjanya adalah dengan menciptakan banyak lubang laser kecil di kulit, dengan tujuan menghilangkan bagian dari lapisan atas kulit. Laser pixel juga menstimulasi pertumbuhan kolagen baru untuk menghaluskan dan mengencangkan kulit. Berita gembiranya, kita akan terus memproduksi kolagen baru hingga 6 bulan ke depan setelah tindak laser ini.
Menurut Perdoski, tak semua orang bisa melakukan perawatan laser yang telah disebutkan di atas. Untuk menentukan jenis laser yang ingin dilakukan, ada baiknya untuk berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter SpKK. Biasanya dokter SpKK akan memeriksa kondisi kulit yang meliputi:
Ada atau tidaknya riwayat alergi supaya dokter dapat menentukan jenis obat mau pun laser yang tepat.
Dokter SpKK biasanya akan memantau terus terutama setelah melakukan tindak laser, apakah ada ruam, rasa panas, pembengkakan, hingga iritasi yang mungkin terjadi.