banner-detik
BEHAVIOR & DEVELOPMENT

Anak Takut Bertemu Orang Baru, Penakut atau Wajar?

author

RachelKaloh23 Sep 2019

Anak Takut Bertemu Orang Baru, Penakut atau Wajar?

Ada anak yang santai saat bertemu orang baru, ada yang langsung nangis. Yang mana yang nggak wajar?

Pernahkah bertanya-tanya hal ini dalam hati, “Kok anak saya takutan banget ya, setiap lihat orang?”, “Kok anaknya mau aja, sih, digendong sana-sini?” Wajar, kalau kita jadi penasaran, wajarkah yang terjadi pada si kecil, kenapa ia tidak berani seperti bayi lain?

Sebelum mikir yang terlalu jauh, perhatikan dulu usia si kecil saat itu. Kalau ia menangis saat digendong orang lain ketika usianya sudah mendekati satu tahun, wajar, karena pada usia tersebut bayi sudah mampu mengalami yang namanya separation anxiety, di mana ia selalu ingin dekat-dekat ibunya dan menangis bila ditinggal pergi.

Supaya tidak terlalu lama menebak-nebak, simak dulu kemampuan bayi bersosialisasi sesuai usianya berikut ini!

1 bulan

Meski baru menginjak bulan pertama, bayi sudah mampu bersosialisasi, yaitu dengan cara bereksperimen. Biasanya, ia akan menikmati wajah orang yang berada di hadapannya, bahkan ia dapat meniru beberapa gerakan yang Anda lakukan. Coba keluarkan lidah Anda, tahan beberapa detik, perhatikan saat ia melakukan hal yang sama.

2 bulan

Ia akan menikmati dunianya dengan cara menyaksikan apa yang terjadi di sekitarnya. Sesekali ia akan memancarkan senyum indahnya pada Anda. Nikmatilah momen ini! (Ya, boleh, kok, sering-sering standby dengan camera HP untuk mengabadikannya).

3 bulan

Saat yang tepat untuk mengajak bayi bermain cilukba, karena ia akan lebih sering “berbicara” lewat senyumannya saat melihat Anda. Lebih sering diajak ngobrol, bayi akan semakin menikmatinya. Ajak ia bercanda dengan cara mengelitiki dagunya, sampai ia tertawa tak berdaya. Dijamin, bakalan ayah dan ibunya yang ketagihan!

4-5 bulan

Bayi sudah mulai lebih terbuka pada orang baru, ia bisa menyapa mereka dengan jeritan gembira. Meski demikian, nggak akan ada yang mengalahkan rasa excited ketika melihat ayah dan ibunya. Baginya, Andalah yang paling pantas mendapatkan antusiasmenya. Ini merupakan tanda bonding yang paling nyata.

6-12 bulan

Berhubung ia sudah lebih mobile, ia pun akan mulai tertarik saat melihat anak seusianya, akan senang bermain dengan sesama bayi, senyum, tertawa gembira, bahkan saling meniru suara satu sama lain. Namun, ia belum mampu untuk benar-benar bermain bersama, termasuk saat berhadapan dengan kakaknya. Sabar sedikit, ya, Kak!

13-23 bulan

Di usia 10-18 bulan, anak sudah mulai mengalami separation anxiety. Jangan heran kalau ia jadi lebih nempel ke manapun Anda pergi, tapi lalu di usia 15 bulan, akan menolak ketika Anda menggandeng tangannya.

Setelah melewati ulang tahun pertamanya, anak mulai lebih pintar mengekspresikan perasaannya. Ia bisa menangis saat melihat orang lain sedih, dan tertawa saat Anda mengajaknya bercanda, sudh lebih jago meniru apa yang Anda lakukan. Ia pun akan mempertahankan apa yang menjadi miliknya (apa yang sedang ia pegang saat itu). Wajar kalau Anda sering dengar tangisan drama saat mainannya direbut.

Bagaimana kita bisa mendukung kemampuan anak bersosialisasi?

Jangan pelit bicara

Saya ingat dulu sering banget menegur suami saat ia menggendong si kecil, tanpa bersuara. Saya selalu ngomel, “Ajak ngomong, dong, jangan diam saja!” Jangan buang-buang kesempatan Anda untuk lebih dikenal sama si kecil. Sering-seringlah mengajaknya berbicara, bernyanyilah di hadapannya, tersenyumlah saat melihat wajahnya.

Ajak anak bergaul

Tidak perlu memasukkan anak ke sekolah demi mengajaknya bergaul, karena bergaul bisa dilakukan di manapun. Di depan rumah dengan tetangga, di tempat umum, sambil melihat orang-orang berseliweran.

Atau, bila Anda termasuk dalam anggota keluarga besar, seperti saya, yang (kalau boleh jujur) sangat menikmati momen di mana saya nggak capek gendong si kecil setiap lagi di acara keluarga, soalnya dia pasti udah duluan dibawa muter-muter dari tangan satu ke tangan yang lain. Alhasil, setiap sesi foto keluarga besar, anak saya nggak pernah di samping saya maupun suami.

Jangan mengganggap remeh anak saat ia nggak mau dipisahkan dari Anda

Seringkali, saat si kecil ngamuk ketika dipisahkan, kita malah berucap, “Nggak, apa-apa, kok, tuh, tantenya kan baik!” Sekalipun ia hanya “pindah tangan” ke ayahnya, neneknya, atau siapapun, lebih baik, biarkan si kecil berada dalam dekapan Anda beberapa saat sampai ia merasa nyaman untuk terlebih dahulu memerhatikan keadaan di sekitarnya. Nggak semua orang bisa langsung merasa nyaman ketika harus dekat dengan orang yang tidak biasa ia temui. Kita saja orangtua suka risih, bukan?

Biarkan ia di ruang terpisah, lihat reaksinya

Boleh saja meninggalkan si kecil, namun, lakukan perlahan, lihat apa yang terjadi. Biasanya, bila ia sedang occupied dengan mainan atau lagi sibuk menonton TV, reaksinya tidak akan berlebihan. Apabila ia menangis sampai menjerit, mendekatlah. Coba lagi lakukan ini di lain waktu. Lambat laun, anak akan terbiasa.

Patutkah curiga akan kemampuan anak bersosialisasi?

Ya, apabila dalam usia 6-12 bulan:

Anak tidak terlihat antusias, bahkan untuk berinteraksi dengan Anda, orangtuanya.

Anda tidak tertarik pada orang lain selain kedua orangtuanya.

Anak menjadi sangat sensitif terhadap suara, tekstur atau pencahayaan tertentu.

Share Article

author

RachelKaloh

Ibu 2 anak yang hari-harinya disibukkan dengan menulis artikel dan content di media digital dan selalu rindu menjalani hobinya, menjahit.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan