banner-detik
BEHAVIOR & DEVELOPMENT

5 Sifat Anak Generasi Alfa yang Tangguh

author

Mommies Daily13 Sep 2019

5 Sifat Anak Generasi Alfa yang Tangguh

Ditulis oleh: Febria Silaen

Zaman sekarang anak cerdas saja nggak cukup. Si Kecil yang masuk dalam generasi alfa perlu karakter resilient alias tangguh atau tahan banting. 

Awalnya saya belum paham apa sih yang dimaksud resilient? Ternyata resilient adalah kemampuan untuk menghadapi tantangan serta mental untuk bangkit lagi ketika mengalami kegagalan.

Duh, saya langsung bertanya pada diri sendiri. Apakah anak saya sudah punya resilient? Terus gimana cara biar anak tangguh menghadapi tantangan di masa depan dengan kondisi yang pasti penuh tekanan dan super kompetitif nantinya?

Ternyata resilient itu bukan bawaan lahir, tetapi karakter yang perlu dibentuk. Jadi setiap anak bukan serta merta punya karakter tangguh. Tugas kita sebagai orangtua untuk bisa membuat anak tangguh. Lalu saya coba mencari tahu dong apa sih yang dimaksud anak berkarakter resilient itu.

Jadi anak dengan karakter resilient itu adalah anak dengan lima hal berikut …

Anak tangguh - Mommies Daily

1. Berani untuk mencoba

Ya, ini saya setuju. Anak harus berani mencoba, mencoba apa pun. Nggak ada yang salah dan benar dari yang disebut berani mencoba. Jujur, dulu saya sempat membatasi anak mencoba hal baru. Tapi untungnya saya sadar bahwa dengan membatasi anak mencoba sesuatu membuat saya sendiri yang kesusahan. Percaya deh, kalau anak tidak dibebaskan untuk berani mencoba dia menjadi sosok yang pesimis dan takutan. Tapi dengan mencoba, rasa penasaran anak terjawab. Dan setiap kesempatan anak menjadi lebih berani untuk menerima tantangan.

2. Tidak cepat menyerah saat menemui kesulitan

Nah, ini juga penting lho! Jangan terlalu sering membantu anak. Saya ingat betul pesan seorang teman, berikan bantuan ketika memang anak tidak mampu. Jadi bukan karena kita ingin membantu. Sebab kebiasaan membantu anak membuat anak menjadi mudah menyerah ketika menemui kesulitan karena punya harapan besar, orangtua akan membantu.

Saya jadi mulai belajar bukan segera membantu anak, tetapi mengajak anak sama-sama mencari cara untuk mengatasi kesulitannya. Sehingga anak paham, bahwa kita bukan alat bantu ketika ia dalam kesusahan. Jadi kalau kita tidak ada, anak masih tetap mencari cara untuk keluar dari kesulitan, bukan menyerah begitu saja.

3. Percaya pada kemampuan diri sendiri

Ini modal utama anak untuk bisa sukses di masa depan. Apalagi generasi alfa akan menemui berbagai macam jenis pekerjaan. Tidak hanya hard skill tetapi soft skill pun menjadi pintu suksesnya. Jadi percaya pada kemampuan diri sendiri akan membantu anak untuk bisa mandiri dan tangguh di masa depan. Caranya, ya seperti disebut di atas merangsang anak untuk berani mencoba hal baru. Ini akan membantu anak punya percaya diri pada kemampuan yang dimiliki.

Jadi, sepertinya saya mulai mengurangi untuk mengatakan jangan atau tidak. Tapi mencoba untuk mendampingi anak ketika dia mau mencoba sesuatu yang baru. Misal, ketika anak ingin mencoba bermain flying fox. Daripada saya bilang jangan, alangkah baik kalau saya katakana. “Ayo coba, nanti ibu temani.” Ini akan membuat anak percaya diri dan tidak takut mencoba tantangan baru.

4. Fokus pada proses

Tantangan generasi alfa yang mulai tercium adalah lebih suka hasil yang instan. Mereka sedikit melupakan bahwa proses itu penting bukan hasil yang utama. Ini yang membuat anak-anak pun sulit untuk fokus. Mereka jadi suka terburu-buru biar lekas selesai atau mencari jalan pintas untuk mendapatkan hasil. Padahal kalau Si Kecil dibiasakan fokus pada proses, ia mengasah konsentrasi dan menghargai jerih payahnya sendiri. Selain itu, fokus pada proses akan membentuk anak lebih ulet, tekun dan tangguh. Ketika ada hambatan tidak mudah menyerah karena bukan fokus pada hasil tetapi proses.

5. Kreatif mencari solusi (penyelesaian masalah)

Generasi alfa memang dituntut untuk kreatif. Si Kecil harus memiliki seribu akal untuk menyelesaikan masalah. Anak diajak untuk mencari jalan lain bila tidak berhasil alias mencari inovasi. Tentu membentuk anak kreatif bukan juga instan, perlu dilakukan sejak dini. Misal melalui aktivitas kreativitas.

Hmm, gimana? Ternyata tidak sesulit yang kita bayangkan bukan untuk membentuk generasi alfa punya karakter tangguh. Kuncinya adalah pada kita sebagai orang tua untuk memberikan kebebasan dan kepercayaan pada kemampuan mereka.

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan