Masih soal polusi udara yang tak habis-habisnya “mengepung” Jakarta. Kali ini, kami mau membahasnya dari sisi risiko untuk bumil dan janin.
Tahukah mommies, polusi udara berasal dari beberapa sumber. Berdasarkan rilis dari Rumah Sakit Pondok Group yang Mommies Daily terima, kualitas udara yang buruk dapat berasal dari proses alam (kebakaran hutan, erupsi gunung berapi, badai dan lainnya), sektor transportasi (gas buang kendaraan, debu di jalan raya), sektor industri (pembakaran bahan bakar, proses industri, dan lainnya) dan sektor rumah tangga (pembakaran biomas, asap rokok, dan lainnya).
Dari berbagai sumber polusi di atas, terdapat polutan udara berupa particullate matter (PM), nitrogen dioksida (NO2), ozon (O3), dan sulfur dioksida (SO2). Kebayang nggak, sih, semua polutan tersebut jika terhidup masuk ke dalam paru-paru kita? Termasuk ibu hamil. Menurut Dokter Merwin Tjahjadi, Sp. OG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, menyampaikan beberapa potensi berbahaya yang dapat muncul bila ibu hamil dan wanita pada umumnya terlalu banyak terpapar udara berkualitas buruk.
Upaya meminimalkan dampak buruk polusi udara, bisa mommies upayakan dengan kiat dari Dokter Merwin berikut ini:
Baca juga:
3 Aplikasi untuk Cek Kualitas Udara di Sekitar Kita
Dokter Merwin juga menambahkan, sebaiknya mommies yang mengandung pada trimester awal harus lebih waspada, “risiko keguguran akipat terpapar polusi udara dapat meningkat pada usia kehamilan yang masih muda. Sebaiknya gunakan masker pernapasan yang layak ketika beraktivitas di luar ruang dan pantau selalu kualitas udara di sekitar kita,” jelas Dokter Merwin.
-
Baca juga:
7 Cara Meminimalkan Dampak Buruk Polusi Udara pada Paru Anak
Semoga kualitas udara Jakarta dan kota-kota besarnya, kian membaik, ya, jadi semua orang bisa berkegiatan di luar ruangan dengan rasa aman dan nyaman.