banner-detik
HEALTH & NUTRITION

Risiko Polusi Udara untuk Bumil dan Janin

author

?author?05 Sep 2019

Risiko Polusi Udara untuk Bumil dan Janin

Masih soal polusi udara yang tak habis-habisnya “mengepung” Jakarta. Kali ini, kami mau membahasnya dari sisi risiko untuk bumil dan janin.

Risiko Polusi Udara untuk Bumil dan Janin - Mommies Daily

Tahukah mommies, polusi udara berasal dari beberapa sumber. Berdasarkan rilis dari Rumah Sakit Pondok Group yang Mommies Daily terima, kualitas udara yang buruk dapat berasal dari proses alam (kebakaran hutan, erupsi gunung berapi, badai dan lainnya), sektor transportasi (gas buang kendaraan, debu di jalan raya), sektor industri (pembakaran bahan bakar, proses industri, dan lainnya) dan sektor rumah tangga (pembakaran biomas, asap rokok, dan lainnya).

Dari berbagai sumber polusi di atas, terdapat polutan udara berupa particullate matter (PM), nitrogen dioksida (NO2), ozon (O3), dan sulfur dioksida (SO2). Kebayang nggak, sih, semua polutan tersebut jika terhidup masuk ke dalam paru-paru kita? Termasuk ibu hamil. Menurut Dokter Merwin Tjahjadi, Sp. OG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, menyampaikan beberapa potensi berbahaya yang dapat muncul bila ibu hamil dan wanita pada umumnya terlalu banyak terpapar udara berkualitas buruk.

  • Berat badan lahir rendah
  • Meningkatkan risiko kelahiran prematur
  • Meningkatkan risiko bayi dengan kelainan cacat bawaan.
  • Infeksi saluran pernapasan atas dan asma: Polusi udara buruk dapat memicu terjadinya infeksi saluran pernapasan atas ataupun pencetus asma pada ibu hamil.
  • Meningkatkan risiko kardiovaskular maupun hipertensi dalam kehamilan akibat proses pengapuran plasenta.
  • Masalah fertilitas: Beberapa studi telah membutikan bahwa polusi udara terbukti memberikan dampak bagi berkurangnya tingkat fertilitas, baik pada wanita maupun pria. Beberapa penelitian lainnya bahkan menghubungkan hal ini dengan kemungkinan keguguran.
  • Upaya meminimalkan dampak buruk polusi udara, bisa mommies upayakan dengan kiat dari Dokter Merwin berikut ini:

  • Memerhatikan AQI (Air Quality Index) ketika berencana untuk beraktivitas di luar ruangan.
  • Menghindari aktivitas di luar ruangan di siang hari karena saat itulah polusi udara tertinggi.
  • Menghindari aktivitas di luar ruangan di siang hari karena saat itulah polusi udara tertinggi.
  • Gunakan alat penyaring udara juga bisa untuk membantu membersihkan udara ketika Anda sedang berada di dalam ruangan
  • Baca juga: 

    3 Aplikasi untuk Cek Kualitas Udara di Sekitar Kita

    Dokter Merwin juga menambahkan, sebaiknya mommies yang mengandung pada trimester awal harus lebih waspada, “risiko keguguran akipat terpapar polusi udara dapat meningkat pada usia kehamilan yang masih muda. Sebaiknya gunakan masker pernapasan yang layak ketika beraktivitas di luar ruang dan pantau selalu kualitas udara di sekitar kita,” jelas Dokter Merwin.

    -

    Baca juga: 

    7 Cara Meminimalkan Dampak Buruk Polusi Udara pada Paru Anak

    Semoga kualitas udara Jakarta dan kota-kota besarnya, kian membaik, ya, jadi semua orang bisa berkegiatan di luar ruangan dengan rasa aman dan nyaman.

    Share Article

    author

    -

    Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan