banner-detik
SELF

9 Tanda Kita Terlalu Lama Mengabaikan Kesehatan Mental

author

annisast03 Sep 2019

9 Tanda Kita Terlalu Lama Mengabaikan Kesehatan Mental

Kesehatan mental, sesuatu yang sulit dideteksi sampai kita percaya kalau ada yang salah dengan kondisi kita sendiri.

Banyak sekali saya dengar cerita orang yang sebetulnya depresi atau punya masalah mental lain namun menolak untuk mengakui. Masalah pun jadinya berlarut-larut karena tidak mendapat penanganan profesional.

Yang jadi pertanyaan saya, seberapa lama kita bisa menunda untuk mengabaikan kesehatan mental?

Apalagi setelah jadi ibu ya, ada satu manusia lain yang kondisi emosinya sangat bergantung pada kondisi emosi kita. Jangan sampai anak dan keluarga jadi korban hanya karena kita tidak mau mengakui kondisi kesehatan mental diri sendiri.

ciri mental pecundang di tempat kerja

Dilansir Bustle, psikolog klinis Deborah Offner, PhD menyatakan bahwa kebanyakan orang yang tidak mau terlihat lemah. Ketika masalah mental muncul, kita dibiasakan untuk harus kuat, harus mandiri, dan harus bisa melewatinya. Menerima bantuan jadi seperti mengakui kelemahan.

Padahal tentu tidak demikian ya. Masalah mental tidak bisa sembuh begitu saja kalau diabaikan. Terapi, support group, teman yang suportif, bisa jadi meringankan masalah mental.

Apa saja tanda kita terlalu lama mengabaikan kesehatan mental?

1. Terus menerus merasa khawatir atau marah

Mudah tersinggung atau gampang marah pada hal kecil menunjukkan ada masalah lain yang terjadi di diri kita. Mungkin butuh meditasi atau waktu sendiri dulu untuk menyelami emosi yang berkecamuk di kepala?

2. Kurang tidur

Kurang tidur dan kesehatan mental ternyata ada hubungannya lho. Kurang tidur bisa membuat kondisi kesehatan mental kita memburuk, sebaliknya ketika kesehatan mental memburuk kita juga cenderung susah tidur. Mencari cara untuk mengatur jam tidur agar tidur dengan cukup tentu bermanfaat bagi kondisi mental kita.

3. Perubahan pola makan

Anxiety atau depresi mempengaruhi pola makan kita. Bisa jadi makan banyak atau justru tidak makan sama sekali! Kalau merasa pola makan jadi memburuk, itu tanda kita harus mulai memperhatikan kondisi mental kita.

(Baca: Mengenali Ciri Anak yang Menderita Mentall Illness)

4. Ingin lepas dari pekerjaan

Tempat kerja yang toxic memperburuk kondisi kesehatan mental kita lho! Jangan ragu untuk mengambil keputusan atau pindah kerja jika merasa kantor hanya akan membuat kita tambah stres.

Kerja memang tak gampang, tapi seharusnya stresnya masih bisa ditolerir. Kalau sudah merasa tak bisa, saatnya update LinkedIn atau berhenti sesaat dari pekerjaan (jika penghasilan suami memungkinkan tentunya).

5. Menghindar dari teman dan keluarga

Ingin sendiri karena merasa capek sih tidak apa-apa. Namun kalau terus menerus ingin sendirian dan tidak ingin bersosialisasi sama sekali, mungkin ada yang salah dengan kesehatan mentalmu.

6. Perubahan hasrat seksual

Hasrat seksual memang sangat berbeda bagi banyak orang. Namun kita seharusnya sadar kalau ada yang berubah. Bicarakan dengan pasangan dan datangi terapis bila dirasa sudah sangat berbeda dari biasanya.

7. Kehilangan minat pada hobi

Hobi adalah sesuatu yang sangat kita sukai, kalau kita sudah kehilangan minat pada sesuatu yang kita sukai dan tidak ingin melakukan hal lain lagi, mungkin kita sudah terlalu lama mengabaikan kesehatan mental kita.

8. Sakit fisik yang tidak bisa dijelaskan

Sakit badan, maag, sakit kepala terus menerus, namun tidak diketahui penyebab fisiknya bisa jadi karena stres atau masalah mental lain juga lho!

9. Susah berkonsentrasi

Kesulitan berkonsentrasi sampai menganggu aktivitas sehari-hari bisa jadi tanda kita butuh istirahat, buku rehat dari kesibukan. Badan mungkin tidak merasa lelah atau sakit, tapi kondisi mental tidak memungkinkan.

Selami emosi yang hadir, biasakan mendengarkan diri sendiri lebih baik lagi. Jangan terlalu lama mengabaikan kesehatan mental, apa yang terlalu lama diabaikan biasanya tidak pula bisa jadi membaik.

Sebaliknya jika kita sadar ada masalah, kita bisa dengan sadar juga mencari solusinya. :)

Share Article

author

annisast

Ibu satu anak, Xylo (6 tahun) yang hobi menulis sejak SD. Working full time to keep her sanity.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan