Ditulis oleh: Lariza Puteri
Asam folat, vitamin yang paling terkenal di kalangan ibu hamil ini, punya manfaat segudang
Begitu dua garis biru muncul di bioskop, eh bukan bukan, saya lagi nggak pengen review film. Saya mau cerita tentang kemunculan dua garis merah saat saya tes kehamilan di rumah. Yap, saya hamil! Tentu ini adalah kehamilan (kedua) yang diharapkan setelah 5 tahun menunggu.
Sama seperti mommies yang lain, akhir pekan ini saya dan suami segera meluncur ke dokter kandungan untuk melakukan pemeriksaan yang lebih lengkap. Seperti kehamilan pertama, pulang dari dokter, saya pun mendapat 'oleh-oleh' berupa vitamin-vitamin yang perlu dikonsumsi selama kehamilan. Salah satunya yang cukup terkenal di kalangan ibu hamil adalah asam folat. Sebelumnya, saya sempat sedikit ngeyel pada dokter ketika dia meresepkan vitamin tersebut. Berdalih, saya malas minum vitamin terus menerus, apalagi saya termasuk pelupa. Sudahlah malas, pelupa pula. Lengkap sudah alasan saya untuk mencoba membujuk dokter agar tak lagi meresepkan vitamin yang jumlahnya lumayan banyak.
Namun kemudian, penjelasan dokter membuka mata (dan hati) saya. Yes, si asam folat yang terkenal itu ternyata punya banyak manfaat bagi janin. Kalau mommies selama ini hanya tahu bahwa folat berguna untuk menghindari kecacatan tabung saraf (Neural Tube Defect), maka mommies perlu membaca artikel ini sampai habis. Sebab, manfaat asam folat lebih dari itu.
Asam folat atau vitamin B9 merupakan nutrisi penting yang diperlukan dalam proses replikasi DNA dan membantu metabolisme vitamin. Kebutuhan asam folat meningkat ketika ibu dinyatakan hamil. Inilah penyebab dokter tetap memberikan saya vitamin ini, meskipun saya sudah ngeyel akan makan lebih banyak makanan yang mengandung asam folat. Peningkatan kebutuhan ini berkaitan dengan tumbuh kembang janin.
Folat merupakan salah satu 13 vitamin esensial. Vitamin jenis ini tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh. Sehingga harus didapat dari makanan maupun suplemen. Beberapa makanan yang tinggi folat antara lain sayuran hijau, kacang-kacangan, kuning telur, hati, dan buah jeruk, maupun dari suplemen asam folat tambahan.
Bila dihitung, hanya mengonsumsi makanan sumber folat saja belum cukup untuk memenuhi kebutuhan asam folat saat hamil. Selama hamil, ibu membutuhkan asam folat sebanyak 600 mcg. Bila saya ingin memenuhi kebutuhan tersebut, maka dalam sehari minimal saya harus makan 6 porsi sayuran hijau, setiap hari! Sebagai orang yang ga hobi amat dengan sayur, maka suplemen asam folat tambahan menjadi pilihan yang tepat.
Dengan mengonsumsi cukup asam folat, ini manfaat yang bisa didapatkan ibu hamil:
Pencegahan NTD sebetulnya lebih efektif bila dilakukan sebelum pembuahan itu terjadi. Namun, bila sudah terlanjur hamil, dan belum sempat mempersiapkan kecukupan asam folat dalam tubuh, maka selama awal kehamilan konsumsi suplemen tambahan asam folat dirasa perlu. Terutama ibu hamil yang memiliki riwayat NTD, misalnya anak sebelumnya mengalami NTD.
Baca juga: 8 Hal yang Dirasakan Bayi di Dalam Kandungan
Secara alami, ibu hamil mengalami perubahan fisiologis. Salah satunya berupa perubahan volume darah. Peningkatan volume darah ini membuat konsentrasi hemoglobin (Hb) sedikit menurun selama kehamilan. Di dalam tubuh, sel darah merah diproduksi di jaringan hematopoietik dari sumsum tulang. Di antara banyaknya syarat proses ini, terdapat tiga jenis zat gizi dalam jumlah cukup yang harus dipenuhi, yakni folat, kobalamin (vitamin B12), dan zat besi. Sehingga, bila salah satu atau bahkan ketiga jenis zat gizi tersebut tidak terpenuhi jumlahnya, maka anemia sangat mungkin terjadi.
Bukti tidak langsung dari sebuah penelitian mengatakan bahwa folat memang penting selama proses persalinan. Dalam penelitian observasional, durasi kehamilan yang lebih pendek berkaitan dengan kadar folat serum rendah, dan tidak adanya suplementasi asam folat selama kehamilan. Selain itu, folat sangat penting dalam menjaga kekebalan tubuh. Dari sekian banyak kelahiran bayi prematur, ada beberapa kelahiran prematur yang disinyalir disebabkan oleh infeksi atau peradangan intraurine. Suplementasi asam folat telah terbukti meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan mengurangi tanda-tanda peradangan, yang dapat menghambat proses persalinan.
Plasenta menjadi salah satu hal yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Saat asam folat terhambat proses metabolismenya, yang dikarenakan ketidakcukupan asam folat atau faktor lain seperti penggunaan obat-obatan tertentu, maka tingkat komplikasi kehamilan terkait plasenta akan meningkat. Dalam satu penelitian, kehamilan dengan kondisi seperti itu tercatat memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami preeklamsia, solusio plasenta, pembatasan pertumbuhan janin hingga kematian janin. Semua peristiwa yang menakutkan itu memiliki satu kesamaan, yaitu muncul dari kelainan plasenta pada awal kehamilan. Karena asam folat terbukti ikut andil dalam proses pembentukan plasenta, maka kekurangan folat dapat mengganggu tahap awal perkembangan plasenta, yang dapat menyebabkan komplikasi di kemudian hari dalam kehamilan.
Baca juga: Ini Dia Rekomendasi Dokter Kandungan Favorit dari Sesama Mommies di Jakarta, Bekasi, dan Depok
Mendengar penjelasan seperti itu, rasanya tak perlu berpikir dua kali untuk segera mengonsumsi suplemen asam folat yang sudah diresepkan dokter. Toh, itu semua untuk kesehatan kita dan janin tentunya.