banner-detik
BEAUTY

5 Mitos yang Harus Diketahui Seputar Deodoran

author

annisast02 Jun 2019

5 Mitos yang Harus Diketahui Seputar Deodoran

Deodoran, satu hal yang jadi wajib di keseharian banyak sekali orang karena khawatir pada bau badan. Produk yang satu ini ternyata banyak mitosnya lho.

deodoran olah raga

Siapa yang bergantung pada deodoran? Ini bergantung pada produksi keringat sekali ya. Untuk orang yang “kering” di seluruh tubuh seperti saya, saya tak merasa perlu deodoran setiap hari. Jadi cukup beberapa hari sekali.

Tapi banyak sekali orang yang harus memakai deodoran setiap hari, bahkan harus mengaplikasikan ulang setiap beberapa jam karena produksi keringatnya sebanyak itu. Meski digunakan setiap hari, tak banyak yang tahu fakta dan mitos soal produk ini.

Kita bahas yuk!

Deodoran dan antiperspirant itu dua hal yang sama

Tidak. Deodoran berfungsi untuk mematikan bakteri penyebab bau semenatara antiperspirant menggunakan kandungan alumunium untuk menutup pori sehingga keringat tak bisa keluar.

Jadi deodoran tanpa antiperspirant cocok untuk orang yang tak berkeringat terlalu banyak. Sebaliknya, antiperspirant deodoran cocok untuk orang yang berkeringat sangat banyak agar tetap fresh dan kegiatan tidak terganggu keringat.

Antiperspirant digunakan setelah mandi

Menurut Laurie Coyle, Direktur R&D di Unilever Amerika, antiperspirant justru lebih baik digunakan di malam hari. Antiperspirant juga aman untuk digunakan berkali-kali dalam sehari.

“Saat kita tidur, metabolisme kita melambat sehingga kita berkeringat lebih sedikit. Dengan demikian, antiperspirant akan aktif dan membentuk lapisan yang lebih efektif untuk melindungi ketiak dari basah. Ketika bangun tidur, lapisi sekali lagi agar terasa lebih segar,” ujarnya.

Antiperspirant menyebabkan kanker

Tidak ada studi yang membuktikan antiperspirant menyebabkan risiko kanker payudara lebih tinggi. Antiperspirant deodoran yang beredar aman dan tidak menimbulkan masalah kesehatan.

Pria berkeringat lebih banyak dibanding wanita

Sebetulnya tidak karena produksi keringat bergantung ukuran tubuh dan gaya hidup, bukan karena jenis kelamin. Baik pria maupun wanita punya kelenjar keringat yang sama jumlahnya. Orang yang lebih aktif dan berbadan lebih besar memang berkeringat lebih banyak.

Antiperspirant bahaya karena racun jadi tak keluar bersama keringat

Menurut Coyle, ginjal dan hati adalah organ utama dalam tubuh yang mengeluarkan sisa metabolisme yang sering disebut racun dari tubuh. Sisa itu dikeluarkan lewat urin, keringat di ketiak secara biologis memang bukan saluran untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

Sumber: sheknows.com

Share Article

author

annisast

Ibu satu anak, Xylo (6 tahun) yang hobi menulis sejak SD. Working full time to keep her sanity.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan