Sorry, we couldn't find any article matching ''
Begini Cara Rawat Luka Anak Anti Drama
Yang namanya luka tuh kayaknya nggak mungkin nggak terjadi pada anak-anak, ya. Gimana sih cara rawatnya yang nggak pakai drama?
Apalagi anak-anak balita yang lagi aktif-aktifnya kepoin ini itu. Mau itu di rumah, di sekolah, atau bahkan kadang lagi jalan yang santai-santai aja tahu-tahu kesrimpet kakinya sendiri terus jatuh.
Belum lagi luka karena kena baret ranting, terantuk pinggiran mebel, atau karena gatal dan digaruk sampai gemes. Lukanya sih mungkin nggak parah, cukup ditangani di rumah saja. Tapi … drama dan berantemnya pas bersihin luka, ngobatin, dan nempelin plester itu yang sungguh menantang. *lap keringet.
Tetep dong, ya, penanganan luka sekecil apapun sebaiknya sesuai tahapan tata laksana medis meski dilakukan di rumah.
Langkah-langkah dalam menangani luka yang terjadi sehari-hari:
1. Bersihkan dan sterilkan luka menggunakan antiseptik. Beri secukupnya sampai seluruh permukaan luka ter-cover. Kebanyakan nggak apa-apa, tinggal dibersihkan saja lebihannya sebelum ditutup. Gunakan antiseptik anti perih yang biasanya dijual dalam bentuk spray. Membersihkan luka ini penting agar tidak infeksi.
2. Tutup luka dengan plester untuk mengurangi kontaminasi dari luar selama luka dalam proses penyembuhan. Kasa juga bisa dipakai untuk luka yang agak lebar. Plester membantu menjaga luka tetap bersih, lembab, dan tidak terkontaminasi. Tapi di sisi lain, plester yang basah kena air atau sudah kotor setelah beraktivitas juga harus segera diganti karena rawan bakteri. Jadi poin berikutnya adalah:
3. Ganti plester/penutup luka secara berkala sampai luka betul-betul sembuh. Jangan sepelekan penggantian secara rutin. Untuk luka yang nyeri, plester juga membantu supaya bagian yang luka tidak tergesek dan tersentuh yang bisa mengganggu proses penyembuhan serta aktivitas sehari-hari.
Khusus untuk luka bakar, dinginkan dulu luka dibawah air mengalir kecil sesuai luas luka sekitar 10-15 menit. Jangan terlalu besar/kencang karena tekanan air yang terlalu tinggi juga bisa merusak jaringan luka.
Setelah panas mereda, baru beri antiseptik dan emolient/pelembab khusus luka bakar karena luka bakar kuncinya menjaga kelembaban kulit. Lalu tutup dengan plastik wrap kalau luka terbuka. Apalagi bila luka bakar cukup lebar, sebaiknya penanganan awal pasca P3K dilakukan di rumah sakit.
Jangan pernah oleskan minyak goreng, pasta gigi, kecap, dan sembarang lotion pada luka bakar, ya. Karena bahan-bahan ini selain bisa membahayakan luka, juga bisa mengganggu tindakan lanjutan di RS. Petugas medis jadi harus membersihkan luka dahulu dari bahan-bahan tersebut sebelum dilakukan penanganan sesuai tata laksana.
Kalau luka terjaga lembab, tidak kering, maka akan berkurang rasa gatal yang biasa muncul saat proses menutupnya luka. Biasanya kalau sudah gatal, luka akan tergaruk atau malah dikopek dan berdarah lagi karena belum sembuh betul. Ini biasanya bikin bekas luka jadi jelas saat sudah sembuh.
Yang jangan dilakukan saat anak terluka:
- Membersihkan luka sekenanya saja karena kena air saja perih.
- Menghindari pakai antiseptik, terutama karena antiseptik biasa rasanya perih menyengat.
- Alih-alih pakai antiseptik malah pakai bahan aneh-aneh (biasanya luka bakar, nih, yang begini).
- Nggak menutup luka pakai plester.
- Nggak mengganti plester saat sebetulnya sudah nggak layak pakai.
- Luka belum sembuh benar tapi bagian luka yang mengering tergaruk atau sengaja dikelopek karena gatal, akibatnya luka berdarah lagi.
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS