Dampak baik kebiasaan menabung untuk anak kelak dia dewasa, bisa sampai memengaruhi kualitas kehidupannya. Daripada menyesal, sejak dini sebaiknya melatih anak gemar menabung.
Beruntung anak lanang saya Jordy sudah punya role model menabung dari kakak sepupunya. Kini Jordy punya dua tempat celengan berisi koin. Dan satu tas yang khusus saya dan pasangan beli, untuk menampung uang jajan dari nenek kakeknya.
Walau bakat menabungnya sudah ada, saya tetap menyelipkan nilai-nilai seputar menabung, harapannya nanti ketika dia besar, menabung adalah bagian dari hidupnya. Ini dia yang saya lakukan untuk melatih anak gemar menabung
Suatu hari, anak saya minta dibelikan mainan pesawat tempur. Oh tentu, tidak langsung saya kasih begitu saja. Harus ada usaha yang dia lakukan sebelumnya. Waktu itu Jordy menabung sejumlah bintang, bentuk apresiasi dari saya atas perilaku baiknya setiap hari.
Saya hanya nggak ingin, tidak selalu memudahkan kehidupan anak, karena jika terus dilakukan justru akan menyusahkannya di kemudian hari. Anak harus merasakan, segala yang dia butuhkan, diawali dulu dengan usaha, bukan serta merta turun dari langit.
Jelaskan sesuai tahapan usianya. Nggak perlu yang terlalu rumit. Misalnya gini, “uang itu dipakai adik atau kakak untuk bayar sekolah. Bisa untuk kita jalan-jalan sekeluarga. Tapiii, syaratnya, harus menabung dulu. Baru deh uangnya bisa terkumpul banyak.”
Datang dan merasakan langsung, pasti beda sensasinya, dibandingkan si kecil hanya mendengar cerita dari kita, tentang membuka tabungan di Bank. Tapi gimana, dong, kalau usia anak belum punya kartu pelajar untuk syarat administrasi? Tenang mommies, karena saya juga ada rencana membuka tabungan untuk Jordy, saya tertarik buka Tabungan BRI Junio.
Jenisnya yang bundling, karena membutuhkan rekening orangtua. Setiap bulan, akan dilakukan autodebet dari rekening kita, yang akan dialihkan ke Tabungan BRI Junio si kecil. Bisa banget dimanfaatkan sebagai media anak belajar menabung di Bank. Setoran setiap bulannya tergolong ringan, hanya 100 ribu, tapi sifatnya fleksibel, bisa diubah sewaktu-waktu.
Kalau anak mommies sudah menginjak 12 tahun s/d ,17 tahun, buka tabungannya yang non bundling. Menyertakan kartu pelajar sebagai identitas anak, sebagai syarat membuka tabungan. Asyiknya dengan membuka Tabungan BRI Junio, kita akan memperoleh beberapa keuntungan:
-Gratis Asuransi Kecelakaan Diri
-Kartu debit BRI dengan desain karakter khusus
-Fasilitas E-Banking
-Gartis biaya administrasi (khusus yang bundling)
-Program promo di merchant-merchant tertentu
-Sebagai tabungan perencana (Junio Rencana)
Dengan suku bunga yang lebih tinggi, tabungan ini bisa digunakan sebagai investasi masa depan anak. Sekaligus melatih anak lebih bijaksana menggunakan uangnya. Aaah, nggak sabar nih, mau ke Bank BRI terdekat.
Walau sudah punya panutan orang yang rajin menabung dari kakak sepupunya. Saya tetap harus menjadi contoh terdekat. Secara, yang setiap hari bersama dengan Jordy, kan, saya dan pasangan. Saya juga masih menabung secara konvensional. Setiap mau memasukkan sejumlah uang ke celengan, saya ajak Jordy. Dibarengi cerita soal tujuan saya menabung buat apa saja.
Jordy sudah hafal, kalau jalan-jalan ke luar negeri atau luar kota. Ayah bundanya, harus menabung dulu. Nah, konsekuensinya, jadwal jajannya juga wajib tertib. Poinnya, kalau kebanyakan jajan, nggak bisa memenuhi kebutuhan primer dan sekunder Jordy. Membentuk mind set seperti ini, memang tidak mudah. Saya lakukan berulang kali, the power of sounding, masih menjadi andalan saya. Saya selalu selipkan di sela-sela obrolan kami sehari-hari.
Ada yang punya kiat lainnya? Silakan nimbrung di kolom komentar, ya, mommies. Selamat menabung untuk masa depan keluarga yang lebih baik.