Self Esteem pada anak, salah satu unsur yang penting dimiliki. Unsur yang membuat dia merasa berharga, dicintai dan diterima. Sudahkah si kecil memilikinya?
Saat melakukan wawancara dengan mbak Vera Itabiliana, selaku psikolog anak dan remaja, salah satu topik yang langsung ngena di kepala dan hati saya adalah tentang bagaimana pentingnya anak-anak diajarkan untuk memiliki self esteem yang baik.
Kenapa self esteem itu penting banget untuk dimiliki oleh seorang anak? Karena, pada dasar nya self esteem ini kan seberapa baik atau buruk seseorang menilai dirinya sendiri. Nah, nilai diri ini yang akan menjadi dasar bagaimana si anak membawa dirinya di lingkungannya. Misal, anak yang menilai dirinya bodoh, tidak bisa apa-apa, akan cenderung menarik diri, tidak berani mencoba dan sekadar menjadi follower saja.
Lantas, jika kita sudah tahu betapa pentingnya positive self esteem bagi anak-anak kita, apa yang bisa kita lakukan sebagai orangtua untuk membuat anak mampu mencintai dirinya sendiri?
Cintai anak kita sebagaimana adanya mereka. Jika mereka berbuat salah, fokus pada perilaku salahnya bukan pada diri dia sebagai pribadi. Misalnya, jika anak malas merapikan tempat tidur, kita bisa bilang “ Mama sedih lho kamu nggak mau merapikan tempat tidur.” Jangan malah memberi anak cap sebagai anak pemalas, karena ini menyerang self esteem anak sehingga anak akan menganggap diri buruk, bahwa dia memang pemalas dan tidak bisa menyenangkan orangtua.
Bagaimana jika si anak pada dasarnya sudah memiliki self esteem, bagaimana kita bisa meningkatkan self esteem di dalam dirinya? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan kok.
a. Berikan anak pilihan-pilihan dalam hidup. Misal, sesederhana membiarkan anak memilih menu untuk sarapan. Belajar mengambil keputusan sederhana seperti ini akan menyiapkan anak untuk berani mengambil keputusan yang lebih besar kelak.
b. Don’t do everything for them. Jangan mentang-mentang kita nggak sabar lalu ingin mengambil alih sesuatu hal yang semestinya bisa dilakukan sendiri oleh si kecil. Ketika kita selalu mengambil alih, anak nggak akan belajar skill baru dalam hidupnya. The more they meet new challenges, the more competent and confident they’ll feel.
c. Biarkan anak tahu bahwa tidak ada orang yang sempurna dan karena itulah kita juga tidak menuntut kesempurnaan dari si kecil. Bagaimana kita bereaksi terhadap kesalahan yang dia lakukan akan memberikan dampak lho ke dia.
d. Berikan pujian dengan tulus, jangan asal memuji. Anak bisa merasakan ketika kita memuji hanya sekadar memuji tanpa memerhatikan. Misalnya, ketika anak menunjukkan hasil gambarnya, daripada mengatakan “Bagus gambarnya.,” kita bisa menunjukkan perhatian kita dengan “Pilihan warna buat pohonnya bagus deh dek, apalagi kamu teliti menggambar rumah kita.”
e. Jangan membandingkan anak dengan anak lainnya.
f. Biarkan anak belajar merasakan apa yang namanya kegagalan.
g. Pastikan bahwa anak tahu kita mencintainya tanpa syarat.
Anak yang memiliki self esteem yang baik biasanya dia paham akan kekurangan dirinya, mau memperbaiki dan menyadari bahwa meskipun dia memiliki kekurangan, dia juga punya kelebihan.
Semoga anak-anak kita memiliki self esteem yang baik dan positif ya mom :).