Sorry, we couldn't find any article matching ''
Pengalaman Operasi Amandel Dewasa
Operasi amandel kan biasanya dilakukan saat masih kecil ya, tapi bukan berarti orang dewasa juga tidak bisa operasi amandel. Ini dia pengalaman saya operasi amandel dewasa.
Sejak kecil, amandel saya memang sering radang. Sampai dewasa, amandel itu makin sering membuat saya sakit macam-macam. Dari radang tenggorokan berulang (bisa setahun 4 kali lho!) sampai alergi debu dan tidak tahan pada kondisi dingin.
Banyak debu atau dingin sedikit saja pasti tenggorokan langsung radang. Batuk, pilek, dan flu sudah jadi penyakit rutin bulanan.
Setiap kali ke dokter, semua dokter selalu menyarankan operasi amandel karena amandel saya malah melemahkan daya tahan tubuh. Amandel katanya memang bisa menjadi sistem imun pada anak kecil di bawah usia 12 tahun, di atas itu jika malah menjadi sarang virus, sebaiknya diambil saja.
Setelah 3 tahun berperang dengan flu setiap bulan dan radang tenggorokan yang sering mampir, akhir minggu lalu akhirnya saya memutuskan untuk operasi amandel dan membuat jadwal operasi dengan Dr. dr. Mirta Hediyati Reksodiputro, Sp.THT-KL(K) di RS Asri Siloam Duren Tiga.
Seminggu sebelumnya, saya harus menjalani tes darah, rontgen paru, dan mengonsultasikan hasilnya pada dokter anestesi dan spesialis penyakit dalam. Setelah semua oke, saya masuk ke rumah sakit hari Jumat malam, puasa 6 jam dan siap operasi jam 6 pagi di hari Sabtu.
Bagaimana pengalaman operasi amandel dewasa?
Operasinya berjalan selama dua jam. Selain mengambil amandel, saya juga menjalani operasi reduksi konka. Konka ini ada di bagian dalam hidung yang berfungsi untuk menyesuaikan suhu dan menyaring udara. Sialnya, konka sebelah kanan saya lebih besar dari yang kiri sehingga hidung sering mampet.
Dua jam operasi, butuh dua jam juga bagi saya untuk sadar dan membuka mata. Suster langsung menghampiri dan langsung diberi minum pakai sedotan. Iya lho, boleh langsung minum tidak perlu menunggu kentut dulu seperti operasi lain.
Diminum pertama ini terasa ada bagian tenggorokan yang perih seperti terluka. Namun saya tidak ada kesulitan menelan. Perih sedikit tapi ya bisa minum. Sampai kamar pun saya langsung bisa minum dari gelas.
Kata dokter memang semakin dewasa, sakitnya akan lebih lama dibanding anak kecil. Namun saya sendiri tidak merasakan sakit luar biasa. Bagi saya, sakitnya hanya selevel dengan sakit ketika radang tenggorokan biasa.
Penyembuhan pasca operasi amandel dewasa
Rasa luka di tenggorokan itu hilang setelah beberapa jam sehingga saya bisa minum terus menerus. Yang tersisa hanya semacam rasa pegal di bagian belakang mulut dan sariawan di beberapa titik lidah.
Yang menyiksa justru infusnya. :))))
Sepertinya obat-obatan yang dimasukkan lewat infus itu memang tokcer jadi tenggorokan saya tidak sesakit itu. Jadi dalam satu waktu pemberian obat, saya diberi empat macam obat. Sehari pemberiannya dua sampai tiga kali.
Tiga obat yang disuntikkan itu antibiotik, penghenti pendarahan, dan apa ya satu lagi kok lupa. Satu di antaranya ketika masuk infus, mulut langsung terasa pahit sekali. Tapi yang paling sakit sih justru obat untuk penahan rasa sakit huhu.
Obatnya bukan disuntikkan ke selang infus tapi satu botol infus kecil sehingga prosesnya menetes lama sekali seperti transfusi darah. Dan ya, obatnya juga terasa kental masuk ke dalam darah sehingga tangan kiri saya seperti mati rasa.
Dan dalam sehari, harus habis dua tabung obat itu. Mau nangis rasanya setiap suster datang membawa obat itu sampai di hari kedua saya memaksa ingin pulang hahahaha. Sudah tidak tahan pada infusnya.
Menurut dokter sih harusnya menginap sehari lagi. Tapi saya nggak mau. Selain ibu dan ayah saya harus kembali pulang ke Bandung dan tidak bisa menjaga Xylo, saya juga sudah ingin tiduran dengan bebas tanpa infus.
Sekarang hari ketiga pasca operasi, hidung masih berdarah kalau mengeluarkan ingus. Tenggorokan tidak terlalu sakit tapi badan saya belum fit benar. Apalagi obatnya benar-benar membuat ngantuk jadi kerjaan saya hanya makan, minum obat, kemudian tidur lagi.
Berapa biaya operasi amandel dewasa tahun 2019 ini?
Kemarin di RS Asri Siloam Duren Tiga itu saya mengambil kamar kelas satu, operasi amandel dewasa, reduksi konka, dan menginap dua malam itu habis di angka 33 juta rupiah. Alhamdulillah dicover asuransi kantor suami sehingga kami hanya perlu membayar biaya administrasi 51 ribu rupiah.
Biaya ini sepertinya sangat beragam ya, soalnya teman kantor saya juga baru operasi tahun lalu, hanya habis 19 juta rupiah. Tapi dia sakitnya sampai 2 minggu lho. Jadi mungkin ngaruh juga antara mahalnya biaya operasi dengan rasa sakit pasca operasinya. Ini analisa sotoy saya aja sih ahahaha.
Doakan cepat pulih ya. Ingin segera kembali ke kantor!
Share Article
COMMENTS