1.“Kok gendut banget padahal baru 4/5 bulan?’
2. “Hamilnya kecil ya. Kok tidak kelihatan hamil?’
3. ”Kecil banget perutnya, tidak kelihatan hamil. Makan yang banyak dong!”
4. Orang yang kenal aku: "Gendut amat, kayak 9 bulan". Orang yang tidak kenal aku: "Maaf mbak, aku kira mbak tidak lagi hamil". Jadi sebenarnya mulut mereka yang kenal sama kita, yang tidak bisa dijaga *__*
5. “Hamil kok kuruuus? Makan dong yang banyaaak!” .Yah menurut ngana saya nggak laperan apa ya?
6. “Mamanya jerawatan pasti anaknya cowok nih :)” HUFTH!
7. “Hamil kok jadi jelek. Dulu baru nikah & sebelum hamil cantik, bersih. Sekarang hamil jadi dekil & kurus banget. Jalan pagi biar nggak malas-malasan”.
8. “Waktu hamil baru 3 bulan, entah kenapa perutku sudah besar banget, ada tetangga lihat, lalu kasih tahu supaya jangan makan banyak-banyak, dih!!!”
9. Ih kaki kamu kok seperti kaki gajah?”
10.“Kok hamilnya kucel sih? Dandan dong!”
11.“Hamil apa cacingan sih..? Kok perutnya saja yang besar, badannya kurus?”
12. “Hamil anak kedua. Ditanya jenis kelamin saya jawab cewek lagi, karena yang pertama cewek. Terus yang tanya bilang: “Satu lagi cowok”, gemas banget rasanya. Ini aja belum lahir. Terus pernah ada juga yang bilang: “Wah tidak pintar bikinnya, tidak bisa cowok”. Dipikir bikin roti kali, ya.
13. Hamil anak ke-3 bayi perempuan. Kakak-kakaknya juga perempuan semua. Dikomentari: “Kasihan, ya, bapaknya”. 2018 masih ada yang komentar begitu.
14. "Oh, anaknya cewek ya? Tidak apa-apa." Sambil pasang muka sorry-it's-not-a-boy. Come on, mindset-nya kok jadul banget seperti zaman jahiliyah. We're proud and happy of our girl!
15. “Cowok apa cewek yaaa? Kulitnya mirip siapa ya nanti?”
16. “Makan lagi, makan lagi. Memang selapar itu ya? *yang ngomong cowok. Pingin lempar sandal rasanya.
17. “Lagi hamil kok makan begituan?” Kujawab: hormon kak!
18. “Kok makan pedas terus sih? Kasihan bayinya!” *why oh why
19. “Kok ngak lahir-lahir sih, emaknya males gerak nih pasti”.
20. Pas hamil besar "Perutnya belum turun tuh, malas sih pas hamil, tidak sering jalan ya. Makanya bayinya belum turun, nanti lahirannya lama loh". Yang lahiran saya, kok dia yang sibuk.
21. “Kok tidak lahir-lahir? Yang usia hamilnya sama sudah pada lahiran, tuh!”
22.“Kapan lahir, salah hitung hari perkiraan lahir mungkin, kurang jalan-jalan itu, malas gerak!”
23.”SC atau normal?." dan pas saya bilang SC, mereka menatap seperti: SC adalah hal yang tidak baik.
24. Yang tidak saya suka adalah, ibu-ibu yang repot banget nyaranin KB ini itu, kalau si bayi sudah lahir. Mau punya anak berapa atau jarak usia anak berapa pun menurutku itu masalah personal, tiap keluarga pasti punya pertimbangan dan kemampuan masing-masing. Serta lebih tahu kondisi kesehatan maupun ekonominya. Sebagai ibu millennial kan kita juga nggak bodoh-bodoh amat mencari tahu bagaimana cara merencanakan keluarga bahagia.
25. Hamil anak kedua pas anak pertama umur 1,5th. “Buseeettt doyan apa kejar setoran buk?”. Lhaaaaa emang niat beda umur tidak jauh.
26. Hamil anak ke 4, ada yg komen, emang mau punya anak berapa? Krik krik... Hanya bisa senyum.
27. “Loh kok udah hamil lagi. Kasihan ya, pas lagi lucu-lucunya, sudah mau dikasih adik”.
28. “Kok jadi manja alias pemalas, sih? Kasihan suaminya yaa....*mereka nggak merasakan apa yang saya alami, kalau boleh milih, saya juga maunya hamil tapi tetap sehat, gesit dan cekatan tidak mabuk.
29. “Saya paling sebal kalau lagi hamil masih disuruh bawa peniti dan bawang putih ditempelin di baju.”
30. “Karena saya positif hamil 3 minggu pasca akad nikah, maka komennya rata-rata: "Kok bisa, belum sebulan udah hamil? ngisi duluan?". Tanpa paham apa itu HPHT.
31. Masih ingat, waktu minta duduk di commuter line pas hamil muda, "Ini beneran hamil, apa pura-pura? Biar dapat tempat duduk?"
32. Kok bentuk perutnya aneh sih, lonjong banget, jangan-jangan cowok lagi nih!
33. Pas kena hiperemesis = “Mual muntah pas hamil kan biasa”. (Dalam hati, cobain saja). Jahat memang mulut manusia :(
34. Selain dibilang perut besar, saya juga dikasih label, "nyonya besar" sama tetangga-tetangga. Nyinyir gara-gara trimester pertama saya mabuk parah, dan suamial yang ambil alih nyapu-ngepel, plus jemur baju sementara tetangga menyimpulkannya, saya menyuruh suami garap kerjaan rumah.
35. “Duhh, orang hamil di mana-dimana ya memang mual muntah. Tidak perlu opname segala, deh. Kok manja ya, setiap hamil, hamil cewek lagi tuh”.Sudah meremehkan saya, yang kena hiperemesis sampai dehidrasi parah, masih komentar sadis tentang gender bayi. Cewek ato cowok itu rezeki!
Daripada menyakiti hati ibu hamil, lebih baik tanya sesuatu yang sifatnya aman dan menyenangkan hati:
"Lagi mau makan apa? yuk saya temani?"