5 Cara Bantu Pasangan Jadi Ayah yang Baik

Dad's Corner

dewdew・04 Jan 2019

detail-thumb

Jangan hanya mengeluh kalau suami nggak canggih mengurus anak! Lebih baik bantu suami agar dia bisa menjadi ayah yang baik untuk si kecil.

Asyik-asyik ngeluh terus menerus, kalau suami nggak mau bantu urusan rumah tangga, menyerahkan semua urusan sekolah ke kita, dan terlihat masa bodoh untuk urusan antar jemput les anak. Ya, kalau kerjaan kita hanya ngeluh doang, nggak bakal ada perubahan sih. Karena sebenarnya, kita sebagai istri juga memegang peran penting lho untuk membantu suami menjadi partner yang bisa diandalkan sekaligus menjadi ayah yang fun!

Bantu Suami Menjadi Ayah yang Baik - Mommies Daily

Stop membandingkan

Iya, nggak usah banding-bandingkan suami kita dengan suami teman, atau bahkan mertua lelakinya alias ayah kita. Hanya karena suami teman rela antar jemput anaknya les, sementara suami kita lebih memilih menemani anak-anak main full di rumah, nggak membuat ia jadi ayah yang jelek, lho. Hanya karena mertua lelakinya selalu siap sedia diminta datang ke sekolah untuk ambil rapor kita dulu, sementara dia kebanyakan harus hadir di kantor saat pembagian rapor, nggak menjadikan dia ayah yang acuh. Apa lagi ketika ia dengan sepenuh hati mengajarkan anak matematika ketika kemarin penilaian akhir sekolah berlangsung.

Hindari mengekspos kejelekan suami di depan anak

“Ayahmu, tuh, bantuin gini aja nggak mau,” atau, “Biasa, deh, papamu kalau giliran makan aja cepat, giliran anter-anter malah tidur.” Ini adalah hal yang sebaiknya dibahas berdua saja, tentunya dengan ngomong baik-baik. Mengekspos kejelekan suami di depan anak secara terus menerus akan membangun kepercayaan pada anak, kalau ayahnya nggak becus. Sulit untuk mereka kemudian respek terhadap sang ayah, yang kemudian membuat suami juga makin demotivasi untuk menjadi ayah yang sesuai dengan keinginan istri dan anak-anaknya.

Hentikan kebiasaan menegur atau mengejek suami di depan keluarga

Ketika si kecil rewel, meronta, marah tidak ingin dipeluk ayahnya, atau sesimpel pasangan menjatuhkan makanan si kecil yang belum lagi dimakan hingga berantakan, tahan keinginan untuk langsung menegur atau mengejek suami, terutama ketika berada di tengah keluarga besar. Hal ini malah justru tidak akan bisa memotivasi pasangan, tapi justru menjatuhkan harga dirinya. Yang ada ujung-ujungnya kita berantem.

Tunjukkan rasa hormat padanya

....sama seperti kita ingin dihormati olehnya, terutama di depan anak-anak. Biarkan anak-anak melihat kita memperlakukan pasangan dengan baik. Kelak, anak tahu apa yang harus ia lakukan terhadap pasangannya.

Jadilah penyemangat

Beri semangat, pujian, dan hiburan ketika ia melakukan tugasnya sebagai ayah, seberapa pun gagalnya ia di mata kita. Boleh juga memberikan pujian yang khusus seperti misalnya, “Wuih, Andra seneng banget, lho, mainan mobilan yang dibikinin ayah dari kardus.” Pastikan juga untuk berterima kasih pada pasangan untuk apa yang dilakukannya bagi anak-anak. Seberapapun kecilnya usaha itu.