5 Film Tentang Ayah dan Anak yang Bakal Bikin Cry

Film tentang ibu dan anak? Banyak. Yang bikin cry? Sejuta. Bagaimana dengan film tentang ayah dan anak? Lima film berikut ini dijamin bikin kita cry. Setidaknya, saya dan beberapa teman sesama mommies yang nonton bareng.

I Am Sam

Mau 10 kali nonton film ini,10 kali itu pula saya menangis tersedu-sedu. Kisah lawas perjuangan seorang ayah yang berkebutuhan khusus (autis) dalam merebut hak asuh anaknya dari negara yang (sok tahu) menganggapnya tak mampu membesarkan anak, baik secara mental maupun finansial. Meskipun beberapa kritikus menganggap film ini nggak realistis dan hanya memberikan 3 bintang sebagai penilaiannya, nyatanya I Am Sam mampu menyampaikan dan meyakinkan kita, bahwa bagaimanapun kondisi kita sebagai orangtua, kasih sayang terhadap anak nggak akan pernah bisa berhenti. Bahkan seorang ayah yang autis pun memiliki cinta yang tiada akhir dan yakin dapat membesarkan si kecil dengan optimal. Biarkan kritikus mengkritik, pada kenyataannya, Sean Penn yang memerankan Sam mendapatkan nominasi piala Oscar untuk perannya ini dan Dakota Fanning diganjar gelar Young Best Actress di Critic’s Choice’s Award. Sedikit spoiler untuk yang belum nonton, siapin boks tisyu di pangkuan saat Sam mengunjungi Lucy di rumah orangtua angkatnya. Nangis darah.

The Pursuit of Happyness

Film yang diangkat dari kisah nyata ini, walau nggak membuat kita nangis darah layaknya di I Am Sam, tetap bikin terharu. Suami saya yang paling jarang nangis gara-gara film, bahkan sampai menitikkan air mata. Hati dijamin miris melihat perjalanan Chris Gardner, seorang single dad, bersama anak laki-lakinya Christopher dalam mencari kebahagiaan hidup. Mulai dari ditinggal istrinya karena terlalu miskin, kehilangan apartemen hingga harus tidur di stasiun bawah tanah, hingga kesempatan-kesempatan emas yang nyaris didapatkan namun kemudian melayang begitu saja. Salut sama motivasi dan konsistensi Chris Gardner yang kini menjadi seorang miliuner dan meraih kesuksesan. Saat ayah menonton ini bersama si kecil, bisa sambil menjelaskan kalau kesuksesan itu nggak akan pernah didapat dengan mudah. Harus pakai kerja keras dulu, atau susah dulu, baru bisa merasakan apa itu yang namanya sukses.

Like Father

Film ini mungkin nggak bisa ditonton ayah dan anak perempuannya yang masih di bawah usia remaja. Tapi para ayah mungkin bisa belajar dari film besutan Netflix ini dalam menghadapi anak perempuan dengan segala ‘keruwetan’ hidupnya. Berkisah tentang bagaimana seorang ayah yang menghilang selama belasan tahun dari kehidupan Rachel (diperankan oleh Kristen Bell), yang mencoba untuk memperbaiki kesalahan dan kembali memiliki peran dalam kehidupan anak perempuan yang disayanginya. Apa lagi ia kembali justru di saat-saat Rachel berada di titik terendah dalam hidupnya. Walau bergenre komedi, banyak adegan-adegan menyentuh antara ayah dan anak perempuan, yang mungkin bisa diambil hikmahnya. Pelajaran penting buat para ayah yang ingin dekat dengan putri kecilnya sampai ia dewasa nanti

A Man Called Ahok

Terlepas dari segala kontroversi akan karakter seorang Basuki Tjahja Purnama, film yang sedang diputar di bioskop-bioskop Indonesia ini justru sukses menceritakan tentang nilai-nilai baik kehidupan yang ditanamkan dari seorang ayah kepada anaknya. Sepanjang hayatnya Kim Nam memiliki nilai-nilai hidup yang seringkali bertentangan dengan pemikiran anaknya, Ahok kecil. Seiring waktu, ketika Ahok dewasa, nilai-nilai itu tanpa sadar menjadi bagian dari hidupnya. Film A Man Called Ahok berfokus pada penanaman karakter seorang anak yang dimulai dari keluarga, terutama dari seorang ayah. Oya, jangan harap Anda melihat sepak terjang Ahok di DKI, atau demo besar yang menentangnya, karena Anda tidak akan menemukannya. Siap-siap sedih, terutama jelang akhir film :)

Finding Nemo

Di mana-mana yang namanya Ayah pasti punya insting kuat dalam melindungi anaknya. Tapi, sejauh mana? Finding Nemo mungkin memang film animasi yang dibuat dengan tujuan menghibur. Namun begitu tetap sarat makna. Terutama dalam menggambarkan bagaimana seorang ayah yang diwakili oleh seekor clown fish, Marlin, yang sangat protektif terhadap anak semata wayangnya, Nemo. Ketika proteksi itu dilakukan berlebihan, justru petakalah yang datang. Dari film ini kita belajar, boleh-boleh saja melindungi anak, tapi ketika kita menjadi over protective, justru malah nggak membawa manfaat apa-apa buat anak.

Dari 5 film di atas, mommies punya alternatif lain tentang cerita hubungan ayah dan anak yang bikin cry?