banner-detik
PARENTING & KIDS

Ketika Anak Bicara Hal Memalukan di Tempat Umum

author

annisast04 Nov 2018

Ketika Anak Bicara Hal Memalukan di Tempat Umum

Pernahkah mommies mengalami kejadian saat anak bicara hal memalukan di depan orang banyak? Saya tentu pernah.

Kalimat semacam:

“Omnya gendut banget!” sambil nunjuk orangnya atau “Ibu, itu nenek-nenek tua banget”

Kaget dan malu ya pastinya. Apalagi jika yang dibicarakan kata kasar seperti saat pulang dari Bandung kemarin, anak saya belajar kosakata baru entah dari mana karena ia bermain dengan banyak anak tetangga di rumah mertua.

Kata apakah itu?

“Mampus!”

Mau nangis dengernya :((((. Dan karena umurnya masih 4 tahun, dia nggak ngerti sama sekali lho artinya. Jadi penggunaannya juga sama sekali tidak pas. Udah nggak pas, diteriakkan di depan umum pula. Ibu mau pingsan dengernya huhu.

Tapi karena saya ibu yang kalem (ehm) jadi ya setiap anak bicara hal yang menurut kita memalukan, saya langsung menjelaskannya dengan tenang. Biasanya sekali dijelaskan langsung inget kok dan tidak mengulang lagi. Tidak mengulang laginya kalimat yang pernah diucapkan saja tapi hahaha kalau tau sesuatu yang baru lagi ya dia bilang lagi.

anak optimis

Anak biasanya masih bicara hal-hal memalukan seperti itu hingga usia mereka 5 tahun. Ingat, memalukan itu menurut kita karena mereka belum sepenuhnya mengerti tentang etika apalagi sengaja mempermalukan orang lain.

Otak balita masih bekerja secara emosi, apa yang menurut mereka benar, mereka akan katakan. Tidak peduli pada hal lain seperti logika atau etika.

Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan ketika anak bicara hal memalukan di tempat umum?

Keep calm and don’t overreact

Ya susah sih, tau banget, seketika langsung panik kan ya. Pertama, minta maaf dulu pada orangnya kalau kebetulan ybs mendengar. Kedua, saya biasanya ceramah soal perbedaan pada manusia dan jelaskan dengan tenang seperti:

“Wah iya, om itu badannya lebih besar dari ayah. Tapi lain kali jangan bilang dia gendut seperti tadi ya, dia bisa sedih. Besar atau kecil kan dia tetap manusia.”

Jangan overreact karena anak biasanya senang pada reaksi kita yang berlebihan dan menganggapnya lucu. Bisa-bisa ia mengulangnya lagi demi melihat kita terkejut.

Jangan marahi anak di depan umum

Anak tidak mempermalukan orang lain dengan sengaja tapi kalau kita bereaksi dengan memarahinya di depan umum, tandanya kita yang mempermalukan anak dengan sengaja. Harga dirinya bisa terluka.

Jangan didiamkan

Harus langsung diberitahu kenapa kalimat tersebut sebaiknya tidak diucapkan atau dibisikkan sama pada ayah atau ibu. Kalau anak masih mengulanginya lagi, buat aturan di mana ia boleh bilang hal tersebut saat sedang di rumah atau di kamar.

Jika didiamkan, anak tidak akan tahu mana yang benar mana yang salah. Mengenalkan kedua hal itu tanggung jawab kita sebagai orangtua, kan?

Share Article

author

annisast

Ibu satu anak, Xylo (6 tahun) yang hobi menulis sejak SD. Working full time to keep her sanity.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan